Rezeki sering kali dipersempit maknanya oleh sebagian orang sebagai uang atau harta benda semata. Padahal, jika kita memahami konsep rezeki sesuai dengan Al-Qur’an dan hadis, maka kita akan sadar bahwa rezeki memiliki makna yang lebih luas. Ustadz Johan Saputra Halim, M.H.I. dalam kajiannya menjelaskan bahwa rezeki tidak hanya sebatas materi, melainkan mencakup banyak hal, seperti kesehatan, ketenangan hati, ilmu, dan keberkahan hidup. Artikel ini akan menguraikan penjelasan beliau tentang bagaimana memandang rezeki secara lebih luas dan bagaimana cara meraihnya sesuai ajaran Islam.
Rezeki dalam Pandangan Islam
Allah SWT telah menjamin rezeki setiap makhluk yang diciptakan-Nya. Hal ini ditegaskan dalam firman-Nya:
“Dan tidak ada suatu makhluk hidup pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.” (QS. Hud: 6)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah telah mengatur dan menjamin rezeki seluruh makhluk-Nya, tanpa terkecuali. Namun, sering kali kita merasa khawatir, cemas, bahkan iri ketika melihat orang lain mendapatkan rezeki yang lebih banyak.
Padahal, rezeki tidak melulu tentang harta atau kekayaan. Ada berbagai bentuk rezeki yang Allah berikan kepada hamba-Nya, seperti:
- Rezeki kesehatan: Tubuh yang sehat adalah rezeki yang sering kali terlupakan.
- Rezeki ilmu: Pengetahuan yang bermanfaat adalah rezeki yang tak ternilai harganya.
- Rezeki waktu: Kesempatan untuk beribadah, belajar, dan berbuat baik.
- Rezeki keluarga: Kehadiran keluarga yang penuh kasih sayang adalah nikmat yang sangat besar.
Ustadz Johan menekankan bahwa kita harus membuka mata hati untuk melihat rezeki dalam arti yang lebih luas.
Mengapa Rezeki Terkadang Terasa Sempit?
Sebagian orang sering merasa rezekinya “sempit” atau seret. Ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:
1. Kurangnya Rasa Syukur
Allah SWT berfirman:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.’” (QS. Ibrahim: 7)
Jika kita tidak mampu mensyukuri nikmat yang telah diberikan, maka Allah bisa saja menahan atau mengurangi nikmat tersebut. Syukur adalah kunci utama untuk membuka pintu rezeki.
2. Hati yang Dipenuhi Iri dan Hasad
Rasa iri terhadap rezeki orang lain justru akan menjauhkan kita dari ketenangan hati. Rasulullah SAW bersabda:
“Jauhilah hasad (iri hati), karena hasad memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud)
Fokuslah pada apa yang Allah berikan kepadamu, bukan kepada apa yang dimiliki orang lain.
3. Sumber Rezeki yang Tidak Halal
Rezeki yang diperoleh dari jalan yang haram akan menghilangkan keberkahan hidup. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik.” (HR. Muslim)
Mencari rezeki dengan cara yang halal adalah kewajiban seorang Muslim. Rezeki halal mungkin terlihat sedikit, tetapi keberkahannya akan membawa kebahagiaan.
Cara Meluaskan Rezeki Sesuai Ajaran Islam
Ustadz Johan Saputra Halim menjelaskan beberapa cara untuk meluaskan rezeki dan merasakan keberkahannya:
1. Bertakwa kepada Allah
Allah SWT berfirman:
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS. At-Talaq: 2-3)
Ketakwaan adalah kunci utama agar Allah membukakan pintu rezeki dari arah yang tidak terduga.
2. Perbanyak Istighfar
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah akan menjadikan untuknya jalan keluar dari setiap kesusahan, memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Ahmad)
Istighfar adalah amalan ringan yang memiliki dampak luar biasa dalam mendatangkan rezeki.
3. Menjaga Silaturahmi
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Menjaga hubungan baik dengan keluarga dan sesama akan meluaskan rezeki dan membawa keberkahan hidup.
4. Bersedekah
Sedekah adalah salah satu cara tercepat untuk membuka pintu rezeki. Allah berfirman:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir.” (QS. Al-Baqarah: 261)
Dengan bersedekah, kita menunjukkan rasa syukur kepada Allah, dan Allah akan melipatgandakan rezeki kita.
Rezeki Itu Sudah Dijamin oleh Allah
Rezeki setiap manusia sudah ditentukan sejak ia masih berada di dalam kandungan. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya salah seorang di antara kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari… kemudian dituliskan baginya empat hal: rezekinya, ajalnya, amalnya, dan kecelakaannya atau kebahagiaannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tidak perlu cemas berlebihan tentang rezeki. Tugas kita adalah berusaha sebaik mungkin, bertawakal, dan mempercayai ketetapan Allah.
Kesimpulan
Rezeki itu tidak sesempit yang kita bayangkan. Allah memberikan rezeki dalam berbagai bentuk, bukan hanya berupa harta benda, tetapi juga kesehatan, ilmu, keluarga, dan keberkahan hidup. Dengan bertakwa, memperbanyak istighfar, menjaga silaturahmi, dan bersedekah, insyaAllah pintu rezeki akan terbuka lebar.
Ustadz Johan Saputra Halim mengingatkan bahwa rezeki sudah dijamin oleh Allah. Yang terpenting adalah bagaimana kita mensyukuri dan mencari rezeki itu dengan cara yang halal dan penuh keberkahan.