Mengajak keluarga untuk hijrah dan kembali kepada jalan Allah adalah tugas mulia yang penuh tantangan. Hijrah dalam konteks ini berarti bertransformasi menjadi pribadi yang lebih baik dalam ketaatan kepada Allah SWT dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan. Namun, bagaimana agar kita bisa konsisten dalam mengingatkan keluarga untuk berhijrah? Ustadz Khalid Basalamah dalam kajiannya memberikan beberapa kiat penting yang berlandaskan Al-Qur’an dan hadis.
Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis agar kita dapat dengan sabar, bijaksana, dan konsisten dalam mengajak keluarga menuju jalan kebaikan.
Pentingnya Hijrah dalam Islam
Hijrah bukan hanya sekadar berpindah tempat, tetapi maknanya lebih luas, yaitu meninggalkan segala hal yang dilarang oleh Allah SWT menuju ketaatan yang diridhai-Nya. Rasulullah SAW bersabda:
“Seorang Muslim adalah orang yang membuat Muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya. Dan orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang Allah.” (HR. Bukhari)
Mengajak keluarga untuk berhijrah adalah wujud dari kepedulian kita terhadap keselamatan dunia dan akhirat mereka. Namun, proses ini memerlukan strategi yang tepat agar dakwah kita bisa diterima dengan baik.
Kiat Mengingatkan Keluarga untuk Hijrah
1. Memulai dari Diri Sendiri
Sebelum mengajak orang lain untuk berubah, kita harus memulai perbaikan dari diri sendiri. Perilaku, tutur kata, dan tindakan kita akan menjadi teladan bagi keluarga. Allah SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. Ash-Shaff: 2-3)
Contoh nyata dari perbuatan baik akan lebih mudah diterima dibandingkan sekadar nasihat tanpa tindakan nyata.
2. Gunakan Pendekatan dengan Hikmah
Saat mengingatkan keluarga, hindari sikap memaksa atau menyalahkan. Gunakan pendekatan yang lembut dan penuh hikmah sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS. An-Nahl: 125)
Ustadz Khalid Basalamah menekankan pentingnya komunikasi yang bijaksana dan penuh kasih sayang agar nasihat kita bisa masuk ke dalam hati mereka.
3. Sabar dalam Menghadapi Penolakan
Hijrah adalah proses yang tidak instan. Terkadang, anggota keluarga memerlukan waktu untuk merenungkan nasihat yang kita sampaikan. Rasulullah SAW sendiri membutuhkan kesabaran luar biasa dalam mendakwahi keluarga dan kaumnya. Allah SWT berfirman:
“Dan bersabarlah kamu bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya.” (QS. Al-Kahfi: 28)
Konsistensi dan kesabaran kita akan menunjukkan kesungguhan dalam menginginkan kebaikan untuk mereka.
4. Doakan Keluarga dengan Tulus
Doa adalah senjata seorang mukmin. Jangan pernah berhenti berdoa agar Allah membukakan hati keluarga kita untuk menerima hidayah. Doa Nabi Ibrahim AS adalah contoh terbaik dalam mendoakan keluarganya:
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim: 40)
Serahkan hasilnya kepada Allah, karena hanya Dia-lah yang mampu memberi hidayah.
5. Berikan Pemahaman tentang Keutamaan Hijrah
Sampaikan keutamaan hijrah dengan cara yang ringan dan mudah dipahami. Rasulullah SAW bersabda:
“Orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.” (HR. Bukhari)
Tekankan bahwa hijrah adalah upaya kita untuk mendapatkan keridhaan Allah dan kehidupan yang lebih berkah. Ceritakan pula kisah-kisah inspiratif dari sahabat atau tokoh-tokoh Islam yang berhijrah dalam hidupnya.
6. Gunakan Sarana Media yang Menarik
Di era digital ini, banyak konten positif yang bisa membantu dakwah kita. Kita bisa menyampaikan nasihat melalui video kajian seperti yang disampaikan oleh Ustadz Khalid Basalamah. Undang keluarga untuk menonton video atau kajian bersama agar lebih interaktif.
Tantangan dalam Mengajak Keluarga Berhijrah
Mengajak keluarga untuk hijrah bukanlah perkara mudah. Ada beberapa tantangan yang mungkin kita hadapi, seperti:
- Penolakan awal karena kebiasaan lama.
- Rasa malu atau gengsi untuk berubah.
- Kurangnya pemahaman tentang agama.
Namun, tantangan ini harus dihadapi dengan sabar, doa, dan pendekatan yang baik. Ingatlah bahwa hidayah adalah hak prerogatif Allah SWT, dan tugas kita hanya menyampaikan kebenaran dengan cara terbaik.
Kesimpulan
Mengajak keluarga untuk hijrah adalah salah satu bentuk kepedulian terhadap kehidupan akhirat mereka. Mulailah dengan memperbaiki diri sendiri, gunakan pendekatan penuh hikmah, bersabar, dan teruslah berdoa. Jangan pernah berhenti berusaha karena dakwah adalah tanggung jawab kita sebagai Muslim.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat.” (HR. Bukhari)
Dengan niat yang tulus, insyaAllah usaha kita dalam mengingatkan keluarga akan membuahkan hasil yang baik. Semoga Allah SWT memudahkan langkah kita untuk selalu konsisten dalam mengajak kebaikan.