Rasulullah ﷺ adalah teladan sempurna bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan. Beliau tidak hanya diutus sebagai pembawa risalah agama, tetapi juga sebagai panduan praktis bagaimana menjalani hidup yang penuh keberkahan. Dalam salah satu ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa mengikuti “kurikulum hidup” Rasulullah adalah jalan terbaik untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Artikel ini akan membahas rahasia kurikulum hidup Rasulullah sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadis.
Apa itu Kurikulum Hidup Rasulullah?
Kurikulum hidup Rasulullah adalah rangkaian cara hidup yang mencakup akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah. Allah berfirman:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat.” (QS. Al-Ahzab: 21).
Ayat ini menegaskan bahwa setiap aspek kehidupan Rasulullah ﷺ adalah pedoman yang harus diikuti oleh setiap Muslim. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Rasulullah ﷺ mengajarkan umatnya untuk memiliki tujuan hidup yang jelas dan menjadikan ridha Allah sebagai orientasi utama.
1. Akidah yang Kokoh
Langkah pertama dalam kurikulum hidup Rasulullah adalah memperkuat akidah. Rasulullah ﷺ selalu memulai dakwahnya dengan menanamkan keimanan kepada Allah. Dalam QS. Az-Zumar: 67, Allah berfirman:
“Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya.”
Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa akidah yang kuat akan membimbing seseorang dalam setiap keputusan hidupnya. Dengan meyakini bahwa segala sesuatu berasal dari Allah, seorang Muslim akan lebih mudah berserah diri dalam menghadapi ujian hidup.
2. Ibadah sebagai Poros Kehidupan
Ibadah adalah inti dari kehidupan seorang Muslim. Rasulullah ﷺ menunjukkan bagaimana menjadikan ibadah sebagai poros utama kehidupan, baik ibadah wajib seperti shalat lima waktu maupun ibadah sunnah seperti qiyamul lail.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang terus-menerus walaupun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ustadz Adi Hidayat menambahkan bahwa konsistensi dalam ibadah adalah salah satu rahasia keberkahan hidup. Selain itu, ibadah bukan hanya tentang hubungan vertikal dengan Allah, tetapi juga melibatkan hubungan horizontal dengan sesama manusia, seperti berbuat baik kepada tetangga dan membantu yang membutuhkan.
3. Akhlak Mulia sebagai Pondasi Interaksi Sosial
Rasulullah ﷺ diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Allah berfirman:
“Dan sungguh, engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam: 4).
Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya mencontoh akhlak Rasulullah ﷺ dalam kehidupan sehari-hari. Beliau adalah sosok yang penuh kasih sayang, jujur, sabar, dan dermawan. Dalam interaksi sosial, Rasulullah ﷺ selalu mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, seperti memaafkan kesalahan orang lain dan bersikap adil.
Sebagai contoh, ketika Rasulullah ﷺ dihina oleh penduduk Thaif, beliau tidak membalas dengan kebencian, melainkan mendoakan mereka agar mendapatkan hidayah. Akhlak seperti inilah yang harus diikuti oleh setiap Muslim.
4. Mengatur Waktu dengan Efektif
Salah satu keunikan kurikulum hidup Rasulullah adalah kemampuannya mengatur waktu dengan sangat efektif. Beliau membagi waktu antara beribadah, bekerja, berdakwah, dan berkumpul bersama keluarga.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Rasulullah ﷺ selalu memulai harinya dengan shalat Subuh berjamaah, kemudian melanjutkannya dengan berbagai aktivitas produktif. Beliau bersabda:
“Keberkahan itu ada pada waktu pagi.” (HR. Ahmad).
Mengikuti jadwal harian Rasulullah ﷺ membantu kita menjadi lebih produktif dan terorganisir, sehingga hidup menjadi lebih bermakna.
5. Menjadikan Keluarga Sebagai Basis Pendidikan
Rasulullah ﷺ sangat memperhatikan keluarganya. Beliau adalah suami yang penyayang, ayah yang bijaksana, dan pemimpin yang adil. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa keluarga adalah tempat pertama untuk menanamkan nilai-nilai Islam. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah yang terbaik kepada keluargaku.” (HR. Tirmidzi).
Dengan menjadikan keluarga sebagai prioritas, kita tidak hanya mendidik generasi yang saleh, tetapi juga mendapatkan ketenangan batin dalam menjalani hidup.
6. Tawakal dan Ikhtiar dalam Menghadapi Tantangan
Rasulullah ﷺ selalu mengajarkan pentingnya tawakal kepada Allah tanpa melupakan ikhtiar. Dalam QS. Al-Imran: 159, Allah berfirman:
“Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.”
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Rasulullah ﷺ selalu mengandalkan Allah dalam setiap urusannya, namun beliau juga berusaha dengan maksimal. Contoh nyata adalah saat perang Uhud, di mana Rasulullah ﷺ mengatur strategi dengan cermat sambil tetap memohon pertolongan Allah.
Mengikuti kurikulum hidup Rasulullah ﷺ adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan sejati. Dengan memperkuat akidah, menjaga ibadah, mencontoh akhlak mulia, mengatur waktu dengan baik, memperhatikan keluarga, serta bertawakal dalam setiap usaha, kita dapat meraih keberkahan hidup di dunia dan akhirat. Sebagaimana yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat, kurikulum hidup Rasulullah adalah panduan terbaik yang diberikan oleh Allah untuk umat manusia. Jadikanlah Rasulullah sebagai teladan utama dalam setiap aspek kehidupan, karena mengikuti beliau adalah bukti cinta kita kepada Allah dan Rasul-Nya.