Sujud adalah salah satu rukun shalat yang paling penting. Dalam sujud, seorang hamba berada dalam posisi terdekat dengan Allah. Namun, tidak sedikit dari kita yang mungkin belum memahami atau menyadari kesalahan dalam sujud. Dalam salah satu ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat memberikan penjelasan mendalam tentang bagaimana cara melakukan sujud yang benar, sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadis. Artikel ini akan membahas panduan tersebut agar ibadah kita menjadi lebih sempurna.
Makna Sujud dalam Islam
Sujud bukan sekadar gerakan fisik dalam shalat, melainkan manifestasi kepatuhan, kerendahan hati, dan penghambaan kepada Allah. Allah berfirman:
“Dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah).” (QS. Al-‘Alaq: 19).
Ayat ini menegaskan bahwa sujud adalah momen spesial di mana seorang Muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah. Dalam sujud, kita merendahkan kepala, bagian tubuh yang paling mulia, ke tanah sebagai bentuk penghormatan tertinggi kepada Sang Pencipta.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa sujud adalah simbol penghambaan yang paling dalam. Oleh karena itu, kesempurnaan dalam sujud menjadi penentu diterimanya shalat kita di sisi Allah.
Kesalahan Umum dalam Sujud
Banyak di antara kita mungkin tidak sadar bahwa ada kesalahan yang sering dilakukan dalam sujud. Berikut beberapa poin yang diangkat oleh Ustadz Adi Hidayat:
- Posisi Dahi yang Tidak Menempel Sempurna
Sujud yang benar harus memastikan dahi dan hidung menempel dengan sempurna di tanah. Rasulullah ﷺ bersabda:“Aku diperintahkan untuk sujud di atas tujuh anggota badan: dahi – dan beliau menunjuk ke hidungnya – kedua tangan, kedua lutut, dan ujung-ujung kaki.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Menempelkan dahi dengan benar menunjukkan kekhusyukan kita dalam shalat. Jika dahi tidak menyentuh tanah dengan sempurna, sujud kita dianggap kurang sah.
- Posisi Tangan yang Tidak Sesuai Sunnah
Sebagian orang meletakkan tangan terlalu jauh ke depan atau terlalu dekat dengan tubuh saat sujud. Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa posisi tangan harus sejajar dengan bahu atau telinga, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ. - Tidak Menjaga Kekhusyukan
Sujud yang dilakukan dengan terburu-buru atau tanpa kekhusyukan dapat mengurangi nilai shalat. Allah berfirman:“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) mereka yang khusyuk dalam shalatnya.” (QS. Al-Mu’minun: 1-2).
Sujud adalah momen mendekatkan diri kepada Allah. Maka, kekhusyukan harus selalu dijaga agar shalat kita menjadi lebih bermakna.
- Posisi Kaki yang Salah
Kaki harus ditegakkan dengan jari-jari menghadap ke kiblat. Banyak orang yang tidak memperhatikan posisi kaki ini, padahal Rasulullah ﷺ sangat menekankan hal tersebut dalam sunnahnya.
Panduan Sujud yang Benar
Ustadz Adi Hidayat memberikan panduan praktis untuk memastikan sujud kita sesuai dengan tuntunan:
- Posisi Anggota Sujud
Pastikan tujuh anggota tubuh yang disebutkan dalam hadis (dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung kaki) menempel sempurna di tanah. - Letak Tangan
Letakkan tangan sejajar dengan bahu atau telinga. Jari-jari tangan harus rapat dan mengarah ke kiblat. - Posisi Kaki
Tegakkan kaki dengan jari-jari menghadap kiblat. Jangan biarkan kaki terkulai atau terangkat dari tanah. - Berdoa dalam Sujud
Sujud adalah waktu terbaik untuk memanjatkan doa. Rasulullah ﷺ bersabda:“Saat seorang hamba paling dekat dengan Rabb-nya adalah ketika ia sedang sujud, maka perbanyaklah doa.” (HR. Muslim).
Dalam sujud, mintalah segala kebaikan kepada Allah dengan penuh keikhlasan dan keyakinan.
- Durasi Sujud
Jangan terburu-buru. Rasakan kedekatan dengan Allah dalam setiap detik sujud. Perpanjang durasi sujud untuk memaksimalkan kekhusyukan.
Keutamaan Sujud yang Sempurna
Sujud yang benar memiliki banyak keutamaan, baik di dunia maupun di akhirat. Dalam sujud, dosa-dosa kita diampuni, dan Allah meninggikan derajat kita. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidaklah seorang hamba bersujud sekali kepada Allah, melainkan Allah akan meninggikan derajatnya satu tingkat dan menghapus darinya satu dosa.” (HR. Muslim).
Selain itu, sujud yang sempurna adalah salah satu cara untuk mendapatkan syafaat Rasulullah ﷺ di hari kiamat. Maka, memperbaiki kualitas sujud adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas shalat kita.
Sujud sebagai Bukti Ketundukan Total kepada Allah
Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa sujud adalah wujud nyata dari ketundukan total kepada Allah. Dalam sujud, kita mengakui kebesaran Allah dan kelemahan kita sebagai hamba. Oleh karena itu, sujud harus dilakukan dengan sepenuh hati, tanpa ada rasa sombong atau terburu-buru.
Sujud adalah inti dari shalat yang menggambarkan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya. Dengan mengikuti panduan sujud yang benar sesuai dengan ajaran Rasulullah ﷺ, kita tidak hanya memperbaiki shalat kita, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah. Sebagaimana yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat, perbaikan sujud harus dimulai dari pemahaman yang benar dan diiringi dengan praktik yang konsisten. Jadikan sujud sebagai momen terbaik untuk meraih rahmat, ampunan, dan keberkahan dari Allah.