Rumah tangga dalam Islam adalah institusi yang dibangun atas dasar cinta, kasih sayang, dan tanggung jawab. Dalam ceramahnya, Ustadz Khalid Basalamah menekankan pentingnya memahami peran ideal suami dan istri agar tercipta keharmonisan dalam rumah tangga. Panduan ini tidak hanya berlandaskan nilai-nilai Islam, tetapi juga bersumber langsung dari Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW. Artikel ini akan membahas peran masing-masing pasangan menurut pandangan Islam.
1. Peran Suami sebagai Pemimpin dalam Rumah Tangga
Islam menetapkan suami sebagai pemimpin dalam rumah tangga. Hal ini tercantum dalam firman Allah SWT:
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya.” (QS. An-Nisa: 34).
Sebagai pemimpin, suami bertanggung jawab untuk membimbing keluarganya menuju jalan yang diridhai Allah. Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan bahwa kepemimpinan dalam Islam bukanlah otoriter, melainkan berbasis kasih sayang dan tanggung jawab. Suami juga bertugas menyediakan kebutuhan materi, spiritual, dan emosional bagi keluarganya.
2. Suami sebagai Teladan dalam Ibadah dan Akhlak
Suami tidak hanya bertanggung jawab memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga menjadi teladan dalam ibadah dan akhlak. Rasulullah SAW bersabda:
“Seorang suami adalah pemimpin dalam keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Seorang suami harus membimbing istri dan anak-anaknya dalam menjalankan perintah agama, seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan menjauhi perbuatan yang dilarang. Ustadz Khalid Basalamah menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara suami dan istri untuk memperkuat keimanan keluarga.
3. Peran Istri sebagai Pendamping dan Pengatur Rumah Tangga
Dalam Islam, istri adalah pendamping suami dan memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Rasulullah SAW bersabda:
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang salehah.” (HR. Muslim).
Istri yang salehah adalah yang taat kepada Allah dan suaminya selama tidak bertentangan dengan syariat. Tugas utama istri mencakup mengatur urusan rumah tangga, mendidik anak-anak, dan menciptakan suasana nyaman di rumah. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW:
“Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Taat pada Suami selama Tidak Melanggar Syariat
Ketaatan istri kepada suami merupakan salah satu bentuk ibadah. Namun, Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan bahwa ketaatan ini bersyarat, yakni selama perintah suami tidak bertentangan dengan syariat Islam. Allah SWT berfirman:
“Kaum laki-laki itu adalah pelindung bagi kaum perempuan.” (QS. An-Nisa: 34).
Ketaatan istri yang tulus akan membawa ketenangan dalam rumah tangga. Sebaliknya, suami juga harus menghormati istri dan memperlakukannya dengan lemah lembut.
5. Kerja Sama dalam Menjalankan Rumah Tangga
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa keberhasilan rumah tangga tidak hanya bergantung pada satu pihak saja. Suami dan istri harus saling bekerja sama dalam menjalankan tanggung jawab. Rasulullah SAW sendiri sering membantu pekerjaan rumah tangga, seperti memperbaiki pakaian atau memerah susu.
Hal ini menunjukkan bahwa Islam tidak pernah membebankan tugas rumah tangga sepenuhnya kepada istri, melainkan mendorong kerja sama yang harmonis. Dengan saling membantu, hubungan suami-istri menjadi lebih erat.
6. Komunikasi yang Baik sebagai Kunci Harmoni
Komunikasi adalah salah satu pilar penting dalam rumah tangga. Suami dan istri harus saling berbicara dengan lembut dan penuh pengertian. Allah SWT berfirman:
“Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.” (QS. Al-Baqarah: 83).
Ustadz Khalid Basalamah sering mengingatkan pasangan untuk menghindari kata-kata kasar atau perdebatan yang tidak perlu. Sebaliknya, fokuslah pada solusi dan saling mendukung dalam menghadapi masalah.
7. Menjaga Kasih Sayang dan Keharmonisan
Cinta dan kasih sayang adalah fondasi rumah tangga yang kuat. Allah SWT berfirman:
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenang kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.” (QS. Ar-Rum: 21).
Ustadz Khalid Basalamah menekankan pentingnya mengekspresikan kasih sayang, baik melalui kata-kata maupun tindakan. Dengan menjaga rasa cinta, pasangan akan mampu menghadapi setiap tantangan bersama-sama.
8. Menjaga Keimanan dan Ketakwaan Bersama
Peran ideal suami-istri tidak hanya terbatas pada urusan duniawi, tetapi juga melibatkan upaya bersama untuk mendekatkan diri kepada Allah. Shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an bersama, dan saling mengingatkan dalam kebaikan adalah beberapa cara untuk menjaga keimanan keluarga.
Rasulullah SAW bersabda:
“Semoga Allah merahmati seorang suami yang bangun di malam hari untuk shalat dan membangunkan istrinya, dan seorang istri yang bangun di malam hari untuk shalat dan membangunkan suaminya.” (HR. Abu Dawud).
Kesimpulan
Dalam Islam, rumah tangga yang harmonis adalah rumah tangga yang dibangun atas dasar keimanan, kerja sama, dan tanggung jawab. Suami sebagai pemimpin bertugas membimbing dan memenuhi kebutuhan keluarga, sementara istri sebagai pendamping bertugas mengelola rumah tangga dan mendukung suami.
Dengan saling memahami peran masing-masing, rumah tangga dapat menjadi tempat yang penuh berkah dan sakinah. Nasihat Ustadz Khalid Basalamah ini mengajarkan kita pentingnya menyeimbangkan antara hak dan kewajiban sebagai suami-istri agar tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat.