Dalam hidup, kita sering menghadapi masalah yang membuat logika terasa buntu. Akal tidak sanggup menemukan solusi, perhitungan tidak memberikan kepastian. Saat itulah, iman harus menjadi garda terdepan. Dalam ceramahnya, Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menyampaikan dengan tegas bahwa mengandalkan logika semata dalam menyelesaikan masalah justru bisa menjauhkan kita dari solusi sejati yang datang dari Allah SWT.
Ketika Logika Tidak Menyelesaikan Masalah
Manusia memang diberi akal oleh Allah sebagai anugerah. Namun, akal tidak bisa menjadi satu-satunya alat untuk memahami segala hal, apalagi dalam urusan takdir dan ujian hidup. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menjelaskan bahwa banyak orang terjebak dalam keputusasaan karena hanya menggunakan logika dan melupakan iman serta doa.
Logika manusia terbatas. Ada hal-hal dalam kehidupan yang hanya bisa diselesaikan dengan tawakal, sabar, dan kembali kepada Allah. Inilah inti dari ajaran Islam: mengakui kelemahan diri di hadapan kebesaran Allah.
Allah Adalah Tempat Bergantung, Bukan Logika Kita
Allah SWT berfirman:
“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.”
(QS. At-Talaq: 2-3)
Ayat ini menegaskan bahwa jalan keluar dari setiap masalah tidak bergantung pada seberapa cerdas logika kita, tetapi seberapa besar iman dan takwa kita kepada Allah. Terkadang justru ketika logika berhenti, barulah pertolongan Allah datang.
Ringkasan Ceramah Ustadz Muhammad Nurul Dzikri
Dalam video ceramahnya, Ustadz Nurul Dzikri menyampaikan beberapa pesan penting:
- Jangan mendahulukan logika atas perintah Allah dan Rasul-Nya.
Misalnya, ketika disuruh bersedekah dalam kesempitan, logika akan menolak. Tapi iman mengajarkan bahwa sedekah membuka pintu rezeki. - Logika seringkali terbatas pada hitungan dunia, sedangkan masalah hidup sering kali berkaitan dengan takdir dan urusan ghaib.
- Ketika sakit, miskin, atau tertimpa musibah, logika akan berkata “mustahil”, tapi Allah berkata “Kun fayakun”.
- Ketika orang berserah diri kepada Allah dengan keyakinan, maka keajaiban itu nyata.
Beliau memberi contoh para Nabi, seperti Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang dilempar ke dalam api—logika akan mengatakan pasti hangus. Tapi Allah berfirman:
“Hai api, jadilah dingin dan keselamatan bagi Ibrahim.”
(QS. Al-Anbiya: 69)
Inilah contoh jelas bahwa solusi terbaik adalah yang datang dari keimanan, bukan logika manusia.
Mengapa Harus Mengedepankan Iman?
- Karena iman membuka pintu keberkahan.
Sesuatu yang secara logika tidak masuk akal, bisa Allah ubah menjadi kenyataan yang luar biasa. - Karena logika sering membawa kepada keraguan.
Tanpa iman, manusia mudah mengeluh dan putus asa ketika solusi tidak terlihat. - Karena iman menjadikan hati tenang.
Saat menyerahkan masalah kepada Allah, hati menjadi ringan karena yakin bahwa semua berada dalam kendali-Nya. - Karena iman menuntun kepada ketaatan.
Banyak perintah syariat yang tidak bisa dijelaskan secara logika, tapi ketika dijalankan dengan iman, hasilnya luar biasa.
Bagaimana Cara Menyelesaikan Masalah dengan Iman?
Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menyarankan beberapa langkah praktis:
- Kembalikan semua urusan kepada Allah. Jangan terlalu mengandalkan hitungan manusia. Yakinlah bahwa Allah lebih tahu apa yang terbaik.
- Perbanyak istighfar dan doa. Dalam QS. Nuh: 10–12, disebutkan bahwa istighfar membuka pintu hujan, rezeki, dan keturunan.
- Lakukan amal kebaikan seperti sedekah, shalat malam, dan membaca Al-Qur’an. Amal-amal ini adalah sebab turunnya pertolongan Allah.
- Sabar dan ridha. Jangan mengeluh terus-menerus. Ketika sabar dan ridha dijaga, Allah akan memberikan balasan yang lebih baik dari apa yang hilang.
- Tawakal setelah berusaha. Usaha adalah kewajiban, tapi hasil adalah hak Allah. Maka jangan kecewa bila hasil tak sesuai logika.
Penutup: Jangan Percaya Logika Lebih dari Allah
Logika bisa salah, tapi Allah tidak pernah salah. Jangan mengandalkan akal melebihi kepercayaan kepada Rabb yang menciptakan kita. Masalah hidup bukan untuk dihadapi sendirian dengan logika, tapi untuk diserahkan kepada Allah dengan penuh keimanan.
Sebagaimana disampaikan oleh Ustadz Muhammad Nurul Dzikri:
“Jika ingin keluar dari masalah, jangan gunakan logika dulu. Gunakan iman, baru logika mengikuti.”