Setiap manusia pasti pernah bertanya dalam hati: “Untuk apa aku hidup di dunia ini?” Apakah hanya untuk makan, tidur, bekerja, menikah, lalu mati? Dalam ceramah yang mendalam, Ustadz Khalid Basalamah menegaskan bahwa makna dan tujuan hidup manusia bukanlah sebatas rutinitas duniawi, melainkan tujuan yang agung sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadis Nabi ﷺ.
Tujuan Hidup Menurut Al-Qur’an
Allah SWT telah menjelaskan secara tegas dalam firman-Nya:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
(QS. Adz-Dzariyat: 56)
Ayat ini menjadi pondasi dalam memahami tujuan hidup seorang Muslim, yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT. Ibadah di sini tidak hanya terbatas pada shalat atau puasa, tetapi mencakup seluruh aspek hidup yang diniatkan untuk Allah—termasuk bekerja, belajar, menikah, dan membantu sesama.
Ringkasan Ceramah Ustadz Khalid Basalamah
Dalam video ceramahnya, Ustadz Khalid menjelaskan bahwa banyak manusia hidup tanpa arah karena tidak memahami tujuan penciptaan mereka. Mereka tersibukkan oleh dunia: mengejar kekayaan, karier, dan kenikmatan, namun lalai bahwa semua itu hanyalah ujian.
Beberapa poin penting yang beliau sampaikan:
- Tujuan hidup bukan untuk dunia, tetapi untuk akhirat.
- Dunia adalah ladang ujian. Orang yang berhasil adalah yang hidupnya dipenuhi amal untuk akhirat.
- Orang yang mengerti tujuan hidup akan menjalani hidup dengan penuh semangat, karena tahu ke mana ia menuju.
- Hidup bukan untuk memuaskan hawa nafsu, tapi untuk mendapatkan ridha Allah.
Makna Hidup Menurut Islam
Islam mengajarkan bahwa hidup ini adalah kesempatan berharga untuk mengumpulkan bekal sebelum bertemu dengan Allah di akhirat. Dalam QS. Al-Mulk: 2, Allah berfirman:
“Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang terbaik amalnya.”
Ustadz Khalid mengingatkan bahwa hidup ini bukan tentang “siapa yang paling kaya, paling terkenal, atau paling kuat”, tetapi siapa yang paling bertakwa dan paling taat kepada Allah.
Kesalahan Memahami Tujuan Hidup
Banyak orang menyangka bahwa hidup ini untuk bersenang-senang, bebas tanpa batas, dan sekadar mengikuti tren dunia. Padahal, ini adalah jebakan syaitan yang menjauhkan manusia dari misinya sebagai hamba Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau seorang pengembara.”
(HR. Bukhari)
Makna hadits ini adalah agar kita tidak terlalu terikat dan terlena dengan dunia. Hidup di dunia hanya sementara, sedang kehidupan akhirat adalah tujuan akhir yang kekal.
Ciri-Ciri Orang yang Mengerti Tujuan Hidup
Menurut Ustadz Khalid, orang yang memahami makna dan tujuan hidup akan tampak dalam ciri-ciri berikut:
- Selalu menjaga ibadahnya, karena itu adalah misi utamanya di dunia.
- Tidak menjadikan dunia sebagai tujuan utama, tapi sebagai sarana.
- Aktif dalam amal kebaikan dan dakwah, karena sadar hidup ini harus bermanfaat.
- Mempersiapkan bekal akhirat, baik dengan ilmu, amal, maupun akhlak mulia.
- Sabar menghadapi ujian, karena tahu semua adalah bagian dari perjalanan menuju Allah.
Menjadikan Tujuan Hidup sebagai Kompas
Tanpa tujuan yang jelas, hidup akan mudah tersesat. Ustadz Khalid menganjurkan agar setiap Muslim menyusun ulang prioritas hidup, mulai dari:
- Menata niat dalam setiap aktivitas,
- Menjadikan ibadah sebagai pusat kehidupan,
- Memastikan setiap langkah hidup menuju ridha Allah,
- Menjauhi maksiat dan kemalasan yang menyesatkan.
Dengan cara ini, kita tidak akan mudah goyah saat diuji, tidak iri melihat orang lain, dan tidak galau dengan urusan dunia yang sementara.
Penutup: Hidup Hanya Sekali, Jadikan Bermakna
Hidup ini bukan tentang lama atau sebentar, tapi tentang untuk apa ia dijalani. Maka, jadikan setiap detik hidup bernilai ibadah. Jangan habiskan waktu mengejar yang fana dan melupakan yang kekal. Sebagaimana yang Ustadz Khalid sampaikan, “Siapa yang tahu tujuannya, ia akan memaksimalkan hidupnya.”
Mulailah hari ini dengan menguatkan niat bahwa semua aktivitas adalah untuk Allah. Karena pada akhirnya, hanya amal yang akan menemani kita setelah kematian.