Rezeki adalah salah satu hal yang sering menjadi perhatian setiap manusia. Dalam Islam, rezeki sudah dijamin oleh Allah SWT, namun hamba-Nya tetap diperintahkan untuk berikhtiar atau berusaha secara maksimal. Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya menegaskan pentingnya ikhtiar yang benar sesuai syariat dalam menjemput rezeki. Dengan memahami konsep rezeki dalam Al-Qur’an dan hadis, kita dapat menjalani hidup lebih tenang dan penuh keberkahan.

1. Rezeki Sudah Dijamin oleh Allah

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan tidak ada suatu makhluk melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.”
(QS. Hud: 6)

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah telah menjamin rezeki bagi setiap makhluk-Nya. Namun, rezeki tidak akan datang begitu saja tanpa usaha. Allah memerintahkan manusia untuk berusaha, bekerja keras, dan berdoa agar rezeki yang telah dijanjikan dapat diperoleh.

Rasulullah SAW bersabda:
“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya Allah akan memberi rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung. Burung itu pergi pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.”
(HR. Tirmidzi)

Burung tidak hanya duduk diam menunggu rezeki, tetapi ia keluar untuk mencari makanan. Hal ini menjadi pelajaran penting bagi manusia untuk selalu berikhtiar.

2. Berikhtiar dengan Cara yang Halal

Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa dalam mencari rezeki, kita harus memastikan bahwa cara yang dilakukan sesuai dengan syariat Islam. Allah SWT tidak hanya memperhatikan hasil, tetapi juga proses dalam memperoleh rezeki. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik.”
(HR. Muslim)

Rezeki yang diperoleh dengan cara haram, seperti riba, penipuan, atau korupsi, tidak akan membawa keberkahan. Sebaliknya, rezeki yang halal, meskipun sedikit, akan mendatangkan kebahagiaan dan ketenangan.

3. Menjemput Rezeki dengan Shalat dan Doa

Shalat dan doa adalah dua amalan yang sangat dianjurkan untuk menjemput rezeki. Allah SWT berfirman:
“Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu.”
(QS. Thaha: 132)

Shalat bukan hanya kewajiban, tetapi juga kunci pembuka rezeki. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa shalat Subuh, khususnya, memiliki keutamaan dalam mendatangkan rezeki. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa melaksanakan shalat Subuh berjamaah, maka dia berada dalam jaminan Allah.”
(HR. Muslim)

Selain shalat, berdoa juga menjadi bagian dari ikhtiar. Doa yang dilakukan dengan tulus dan penuh keyakinan akan mendekatkan kita pada rahmat Allah.

4. Tawakal kepada Allah

Tawakal adalah sikap berserah diri kepada Allah setelah berikhtiar. Tawakal bukan berarti pasrah tanpa usaha, melainkan meyakini bahwa hasil akhir adalah ketetapan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
“Jika engkau bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, maka Allah akan memberi rezeki kepadamu seperti burung yang diberi rezeki.”
(HR. Tirmidzi)

Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya tawakal sebagai bentuk penghambaan kepada Allah. Tawakal memberikan ketenangan hati karena kita percaya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik.

5. Sedekah sebagai Pembuka Pintu Rezeki

Sedekah adalah salah satu amalan yang dijanjikan dapat melipatgandakan rezeki. Allah SWT berfirman:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir; pada tiap-tiap bulir seratus biji.”
(QS. Al-Baqarah: 261)

Rasulullah SAW juga bersabda:
“Harta tidak akan berkurang karena sedekah.”
(HR. Muslim)

Sedekah tidak hanya dalam bentuk uang, tetapi juga bisa berupa bantuan kepada orang lain, ilmu, atau bahkan senyuman. Sedekah yang dilakukan dengan ikhlas akan mendatangkan keberkahan dalam rezeki kita.

6. Perbanyak Istighfar

Istighfar adalah amalan yang sangat dianjurkan untuk memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa kita. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.'”
(QS. Nuh: 10-12)

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dosa-dosa yang kita lakukan bisa menjadi penghalang rezeki. Dengan memperbanyak istighfar, Allah akan membuka pintu rezeki dan memberikan keberkahan dalam hidup kita.

7. Mengutamakan Kejujuran dan Amanah

Kejujuran dan amanah adalah karakter yang sangat ditekankan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda:
“Pedagang yang jujur dan amanah akan bersama para nabi, orang-orang yang jujur, dan para syuhada di hari kiamat.”
(HR. Tirmidzi)

Kejujuran dalam bekerja atau berdagang akan mendatangkan kepercayaan dari orang lain, sehingga rezeki menjadi lancar. Sebaliknya, kebohongan dan kecurangan hanya akan membawa kerugian di dunia dan akhirat.

Kesimpulan: Rezeki adalah Karunia Allah yang Harus Dijemput dengan Ikhtiar

Rezeki adalah karunia Allah yang sudah ditetapkan untuk setiap makhluk-Nya. Namun, manusia diperintahkan untuk berikhtiar melalui usaha yang halal, disertai doa, tawakal, dan amal kebaikan seperti sedekah dan istighfar.

Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa rezeki bukan hanya tentang materi, tetapi juga kesehatan, keluarga, dan keberkahan hidup. Dengan menjalankan ikhtiar yang benar, insyaAllah rezeki akan datang dengan cara yang penuh berkah dan ridha Allah SWT.