Ketenangan hidup adalah dambaan setiap manusia. Dalam ceramahnya, Ustadz Abbi Makki menjelaskan bahwa ketentraman bukan hanya soal materi atau jabatan, tetapi tentang hubungan yang kuat dengan Allah SWT dan penerapan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana cara mencapai hidup yang tentram dan tenang menurut Islam? Artikel ini akan membahasnya berdasarkan Al-Qur’an, hadis, dan pandangan Ustadz Abbi Makki.
1. Definisi Ketenangan Hidup dalam Islam
Ketenangan dalam Islam bukan hanya perasaan tanpa masalah, tetapi kondisi hati yang selalu merasa damai meski menghadapi ujian hidup. Allah SWT berfirman dalam QS. Ar-Ra’d: 28:
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.”
Ayat ini menegaskan bahwa dzikir dan mendekatkan diri kepada Allah adalah kunci utama untuk mendapatkan ketenangan.
2. Faktor-Faktor yang Membawa Ketenangan
Dalam ceramahnya, Ustadz Abbi Makki menyebutkan beberapa faktor utama yang membawa ketentraman hidup:
- Keimanan yang Kuat
Keimanan kepada Allah membuat seseorang yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari takdir-Nya. Dengan keimanan, hati menjadi lebih lapang dalam menerima ujian. Rasulullah SAW bersabda:“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Semua urusannya baik, dan hal itu tidak dimiliki siapa pun kecuali seorang mukmin.”
(HR. Muslim) - Kehidupan yang Sederhana
Sederhana bukan berarti kekurangan, melainkan hidup tanpa berlebihan. Dalam QS. Al-Furqan: 67, Allah memuji orang-orang yang tidak boros dan tidak pula kikir. Kehidupan sederhana menciptakan ketenangan karena jauh dari rasa iri atau keserakahan. - Menjaga Hubungan Baik dengan Sesama
Dalam Islam, menjaga hubungan baik dengan keluarga, teman, dan masyarakat adalah bagian penting dari hidup tentram. Nabi SAW bersabda:“Orang yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
3. Cara Menggapai Ketenangan Menurut Ustadz Abbi Makki
Ustadz Abbi Makki memberikan beberapa langkah praktis untuk mencapai ketenangan hidup:
a. Perbanyak Dzikir dan Istighfar
Dzikir dan istighfar adalah amalan sederhana tetapi berdampak besar pada ketenangan hati. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang selalu beristighfar, Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesedihan dan kesempitan.”
(HR. Abu Dawud)
b. Berbuat Baik kepada Orang Lain
Kebaikan kepada orang lain, baik berupa bantuan materi, doa, atau dukungan moral, membawa ketenangan batin. Dalam QS. Al-Baqarah: 274, Allah memuji orang-orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.
c. Shalat dengan Khusyuk
Shalat bukan hanya kewajiban, tetapi juga cara untuk melepaskan beban hati. Shalat yang khusyuk membantu seseorang merasakan kedekatan dengan Allah dan menghilangkan kegelisahan.
d. Bersyukur atas Nikmat yang Ada
Rasa syukur adalah kunci untuk merasakan kebahagiaan dalam hidup. Allah SWT berfirman dalam QS. Ibrahim: 7:
“Jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.”
4. Ujian Sebagai Bagian dari Ketenangan
Ujian hidup seringkali dianggap sebagai penghalang ketenangan. Namun, dalam Islam, ujian adalah cara Allah mendekatkan hamba-Nya kepada-Nya. QS. Al-Baqarah: 286 menyebutkan bahwa Allah tidak akan membebani seseorang melebihi kemampuannya. Dengan menerima ujian sebagai bentuk kasih sayang Allah, hati akan merasa lebih damai.
5. Hindari Penyebab Kegelisahan
Beberapa hal yang harus dihindari untuk mencapai ketenangan hidup:
- Dosa dan Kemaksiatan: Kemaksiatan membuat hati gelisah dan jauh dari rahmat Allah.
- Ketergantungan pada Dunia: Orang yang terlalu bergantung pada materi sering merasa cemas dan tidak puas.
- Hubungan yang Tidak Harmonis: Konflik dan perselisihan dengan orang lain dapat merusak ketenangan.
Ketenangan hidup adalah anugerah yang hanya bisa diraih melalui kedekatan dengan Allah dan penerapan nilai-nilai Islam. Ustadz Abbi Makki mengingatkan bahwa hidup yang tentram bukan berarti tanpa masalah, tetapi tentang bagaimana menghadapi segala hal dengan hati yang damai. Dengan dzikir, shalat, dan bersyukur, ketenangan hati akan hadir, meski hidup penuh ujian.