Bertawakal kepada Allah SWT merupakan bagian penting dari iman seorang Muslim. Dalam menghadapi segala ujian dan tantangan kehidupan, kita diajarkan untuk menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah melakukan usaha maksimal. Tawakal bukan berarti berdiam diri tanpa usaha, melainkan bentuk keyakinan bahwa segala hasil berada di tangan Allah, meskipun kita telah berikhtiar sekuat tenaga. Salah satu doa yang mengandung makna tawakal ini adalah “Hasbiyallahu la ilaha illa huwa ‘alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul ‘arsyil ‘azim” yang sering dibaca oleh umat Muslim sebagai ungkapan ketergantungan penuh kepada Allah.
Dalam artikel ini, kita akan membahas makna tawakal, pentingnya doa dalam kehidupan, serta penjelasan mengenai doa bertawakal kepada Allah berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis.
Makna Tawakal dalam Islam
Tawakal berasal dari kata “wakil” yang artinya mewakilkan atau menyerahkan. Secara istilah, tawakal berarti menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT setelah kita berusaha sebaik mungkin. Tawakal adalah sikap hati yang penuh dengan keyakinan bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah dan hanya Allah yang mampu menolong dalam setiap keadaan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan barang siapa bertawakal kepada Allah niscaya Dia akan mencukupkan (keperluannya).” (QS. At-Talaq: 3)
Ayat ini menegaskan bahwa siapa saja yang menyerahkan urusannya kepada Allah dengan penuh keyakinan, maka Allah akan mencukupi kebutuhannya. Sebagai seorang Muslim, tawakal menjadi fondasi penting dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan ujian. Namun, tawakal harus dibarengi dengan usaha dan ikhtiar yang sungguh-sungguh.
Pentingnya Doa dalam Bertawakal
Doa adalah salah satu bentuk ibadah yang paling dekat dengan Allah. Dalam kondisi apapun, seorang Muslim diajarkan untuk selalu berdoa, baik saat dalam kesulitan maupun kelapangan. Doa menjadi media bagi manusia untuk menyampaikan segala keinginan, harapan, dan kegelisahan kepada Sang Pencipta.
Ustadz Adi Hidayat dalam kajiannya sering menyebut bahwa salah satu bentuk tawakal yang paling nyata adalah ketika kita melantunkan doa dengan penuh keyakinan bahwa Allah-lah yang memegang kendali atas segala sesuatu. Kita harus yakin bahwa doa memiliki kekuatan yang luar biasa dalam menentukan takdir dan merubah keadaan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 186)
Ayat ini menegaskan bahwa Allah selalu mendengar dan mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Oleh karena itu, ketika seorang Muslim bertawakal, ia harus senantiasa menyertakan doa sebagai bentuk pengabdian dan permohonan kepada Allah SWT.
Doa Bertawakal Kepada Allah
Salah satu doa yang sering dilafalkan oleh umat Muslim dalam rangka bertawakal kepada Allah adalah:
“Hasbiyallahu la ilaha illa huwa ‘alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul ‘arsyil ‘azim.”
Artinya: Cukuplah Allah bagiku. Tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.
Doa ini mengandung makna keyakinan penuh bahwa hanya Allah yang bisa diandalkan dalam segala urusan. Lafal “Hasbiyallahu” yang berarti “cukuplah Allah bagiku” menunjukkan ketergantungan total kepada Allah, tanpa mengandalkan selain-Nya.
Rasulullah SAW juga sering membaca doa ini dalam berbagai situasi sulit. Dalam sebuah riwayat dari Abu Darda’, Rasulullah bersabda:
“Barang siapa yang membaca ‘Hasbiyallahu la ilaha illa huwa ‘alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul ‘arsyil ‘azim’ sebanyak tujuh kali di pagi dan sore hari, maka Allah akan mencukupkannya dari segala sesuatu yang ia khawatirkan.” (HR. Abu Dawud)
Hadis ini menjelaskan betapa besarnya keutamaan doa tawakal ini. Siapa saja yang rutin membacanya setiap hari, terutama di waktu pagi dan sore, akan mendapat pertolongan dari Allah atas segala kekhawatirannya.
Keutamaan Bertawakal dalam Al-Qur’an dan Hadis
Bertawakal kepada Allah bukan hanya tentang berserah diri, tetapi juga sebuah bentuk keimanan yang mendalam kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, banyak ayat yang menekankan pentingnya tawakal. Salah satunya adalah:
“Dan bertawakallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pelindung.” (QS. Al-Ahzab: 3)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah-lah yang menjadi pelindung terbaik bagi hamba-hamba-Nya yang bertawakal. Selain itu, dalam sebuah Hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, maka kalian akan diberikan rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Mereka pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menjelaskan bahwa tawakal yang benar kepada Allah akan mendatangkan rezeki dan mencukupi kebutuhan hidup kita, sebagaimana Allah mencukupi kebutuhan burung-burung yang mencari makan setiap harinya.
Tawakal dan Ikhtiar: Dua Hal yang Tidak Bisa Dipisahkan
Sering kali tawakal disalahartikan sebagai sikap pasrah tanpa usaha. Padahal, dalam Islam, tawakal dan ikhtiar adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Seorang Muslim harus berusaha sebaik mungkin untuk mencapai apa yang diinginkannya, dan setelah itu menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW pernah memberi nasihat kepada seorang sahabat yang bertanya tentang tawakal:
“Ikatlah untamu, lalu bertawakallah.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menggambarkan bahwa usaha tetap harus dilakukan, namun hasil akhirnya tetap diserahkan kepada Allah. Kita tidak boleh hanya mengandalkan tawakal tanpa usaha, sebagaimana kita tidak boleh hanya berusaha tanpa bertawakal.
Bertawakal kepada Allah adalah bagian esensial dari kehidupan seorang Muslim. Tawakal memberikan ketenangan hati bahwa segala sesuatu di dunia ini berada dalam kuasa Allah. Melalui doa bertawakal, kita menyadari bahwa Allah adalah sebaik-baik Pelindung dan Penolong.
Doa “Hasbiyallahu la ilaha illa huwa” menjadi salah satu bentuk penghambaan yang paling kuat dalam rangka bertawakal. Dengan rutin membaca doa ini dan mengamalkan tawakal dalam kehidupan sehari-hari, insya Allah, kita akan selalu diberi kemudahan oleh Allah dalam setiap urusan dan terhindar dari segala kekhawatiran.