Doa Berlindung dari Dicabutnya Nikmat Lahir dan Batin

Sebagai hamba Allah SWT, kita hidup dengan anugerah yang begitu banyak. Setiap nikmat yang kita rasakan, baik lahir maupun batin, merupakan karunia besar dari-Nya. Namun, tak sedikit dari kita yang terlupa untuk bersyukur, hingga akhirnya karunia tersebut dicabut atau diambil kembali oleh Allah. Untuk itu, kita diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk senantiasa berdoa agar dilindungi dari dicabutnya nikmat tersebut.

Salah satu doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca agar kita terhindar dari hilangnya nikmat adalah doa berikut:

اللّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu.” (HR. Muslim No. 2739)

Doa ini memiliki makna yang sangat dalam, di mana seorang hamba menyadari betapa berharganya nikmat yang Allah berikan, dan berdoa agar nikmat tersebut tetap bertahan dan tidak diambil kembali. Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya doa ini serta penjelasan terkait dengan nikmat lahir dan batin menurut Al-Qur’an dan Hadis.

Pengertian Nikmat Lahir dan Batin

Nikmat lahir adalah segala bentuk karunia yang bersifat fisik dan dapat dirasakan oleh indra kita. Ini termasuk kesehatan, kekayaan, rezeki, makanan, pakaian, dan segala sesuatu yang mendukung kehidupan sehari-hari. Nikmat lahir dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh tubuh kita.

Sementara itu, nikmat batin mencakup hal-hal yang tidak kasat mata namun dirasakan oleh hati dan jiwa. Nikmat batin ini termasuk ketenangan jiwa, keimanan, petunjuk dari Allah SWT, kebahagiaan, serta berbagai bentuk kenikmatan spiritual lainnya. Nikmat batin juga lebih sulit diukur, namun dampaknya sangat besar dalam kehidupan kita.

Baca Juga:  Pengertian dan Jenis Rezeki dalam Islam

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya.” (QS. Ibrahim: 34)

Ayat ini menegaskan bahwa nikmat Allah begitu banyak dan tidak terhitung, baik yang bersifat lahir maupun batin. Sayangnya, banyak dari kita yang sering kali hanya memperhatikan nikmat lahir tanpa menyadari pentingnya nikmat batin yang tak terlihat.

Doa Sebagai Bentuk Syukur dan Perlindungan

Doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam Hadis Muslim di atas mengajarkan kita untuk senantiasa berdoa memohon perlindungan dari hilangnya nikmat. Ada beberapa poin penting dari doa ini:

  1. Memohon Perlindungan dari Hilangnya Nikmat: Nikmat yang diberikan Allah SWT tidak selalu bertahan selamanya. Bisa jadi Allah mencabut nikmat tersebut karena kelalaian kita dalam mensyukurinya. Oleh karena itu, kita diajarkan untuk berdoa agar nikmat tersebut tidak hilang atau berkurang.
  2. Berlindung dari Berubahnya Kesehatan: Kesehatan adalah salah satu nikmat terbesar yang sering kali tidak kita sadari pentingnya. Dalam doa ini, kita memohon agar kesehatan yang diberikan Allah SWT tidak berubah menjadi penyakit atau kelemahan fisik.
  3. Berlindung dari Siksa yang Datang Tiba-tiba: Tidak hanya nikmat yang kita khawatirkan hilang, tetapi juga azab atau siksaan yang datang secara tiba-tiba tanpa kita sadari. Doa ini mengajarkan kita untuk selalu waspada dan memohon perlindungan dari segala bentuk bencana dan musibah yang datang mendadak.
  4. Berlindung dari Murka Allah: Selain memohon perlindungan dari bencana fisik, kita juga diajarkan untuk meminta perlindungan dari kemurkaan Allah. Ketika Allah murka, segala sesuatu bisa berubah menjadi musibah, baik secara lahir maupun batin.

Mensyukuri Nikmat Allah

Salah satu cara agar nikmat yang kita miliki tidak hilang adalah dengan mensyukurinya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Ayat ini menegaskan bahwa rasa syukur adalah kunci untuk menjaga dan bahkan menambah nikmat yang kita miliki. Syukur bukan hanya dengan lisan, tetapi juga dengan hati dan perbuatan. Kita perlu mengakui bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah karunia Allah, dan kita harus menggunakan nikmat tersebut untuk hal-hal yang diridhoi oleh-Nya.

Baca Juga:  Dzikir Memohon Ilmu, Rezeki yang Baik, dan Amal yang Diterima

Nikmat yang Sering Diabaikan

Sering kali, kita hanya fokus pada nikmat yang besar dan terlihat, seperti kekayaan atau kesehatan, namun melupakan nikmat-nikmat kecil yang juga sangat penting. Misalnya, nikmat udara yang kita hirup setiap hari, nikmat tidur yang nyenyak, atau bahkan nikmat memiliki sahabat dan keluarga yang baik. Rasulullah SAW bersabda:

“Dua nikmat yang banyak manusia tertipu (lalai) di dalamnya: nikmat sehat dan waktu luang.” (HR. Bukhari)

Hadis ini menegaskan bahwa banyak dari kita yang sering mengabaikan pentingnya nikmat kesehatan dan waktu luang. Padahal, ketika kedua nikmat ini hilang, kita akan merasakan betapa besar nilainya.

Cara Menjaga Nikmat dari Allah

Selain berdoa, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga nikmat dari Allah SWT:

  1. Syukur dalam Setiap Keadaan: Kita harus senantiasa bersyukur, baik ketika dalam keadaan lapang maupun sempit. Syukur dalam keadaan lapang akan membuat nikmat terus bertambah, sementara syukur dalam keadaan sempit akan membuat kita lebih tabah dalam menghadapi ujian.
  2. Berbagi dengan Sesama: Salah satu bentuk syukur adalah dengan berbagi kepada sesama. Dengan membagikan rezeki yang kita miliki kepada orang lain, Allah akan menjaga dan menambah nikmat tersebut.
  3. Menjaga Ibadah dan Ketaatan: Nikmat yang kita miliki harus digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan menjaga ibadah dan ketaatan, kita menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah.
  4. Berdoa: Sebagaimana yang telah disebutkan, doa adalah salah satu cara paling efektif untuk menjaga nikmat. Dengan berdoa, kita memohon agar Allah melindungi nikmat yang telah diberikan dan tidak mencabutnya dari kita.

Kesimpulan

Nikmat yang Allah berikan, baik lahir maupun batin, adalah karunia yang sangat besar. Namun, nikmat tersebut bisa saja dicabut jika kita tidak menjaga dan mensyukurinya. Doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk berlindung dari dicabutnya nikmat ini adalah salah satu bentuk kesadaran kita akan pentingnya karunia Allah dalam kehidupan. Dengan selalu berdoa, bersyukur, dan menjaga ketaatan kepada Allah, insya Allah, nikmat yang kita miliki akan tetap terjaga dan bahkan bertambah.