Harta adalah salah satu karunia yang Allah SWT berikan kepada manusia sebagai ujian dan amanah. Dalam Islam, harta bukan hanya menjadi sarana pemenuhan kebutuhan duniawi, tetapi juga alat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau. Dan Allah menjadikan kalian sebagai khalifah di atasnya untuk melihat bagaimana kalian beramal dengannya.” (HR. Muslim)
Ceramah Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menyoroti pentingnya menyikapi harta dengan cara yang benar berdasarkan panduan Al-Qur’an dan hadis. Harta tidak semata-mata menjadi tujuan hidup, tetapi harus digunakan sesuai dengan syariat agar membawa keberkahan di dunia dan akhirat.
1. Harta sebagai Amanah dan Ujian
Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa harta adalah ujian:
“Ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu hanyalah sebagai ujian, dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. Al-Anfal: 28)
Harta yang kita miliki sebenarnya adalah milik Allah yang dititipkan kepada manusia. Dengan demikian, cara kita mengelola dan membelanjakan harta menjadi penilaian di hadapan Allah. Oleh karena itu, penting untuk selalu menyadari bahwa harta hanyalah alat, bukan tujuan.
2. Prinsip dalam Menyikapi Harta
a. Jangan Berlebihan dalam Cinta terhadap Harta
Cinta berlebihan terhadap harta dapat menjauhkan manusia dari Allah dan ketaatan. Allah SWT berfirman:
“Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.” (QS. Al-Fajr: 20)
Dalam ceramahnya, Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menegaskan bahwa harta dapat menjadi fitnah (ujian) jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, seorang Muslim harus menjaga keseimbangan antara mencari harta dan menggunakan harta untuk mendekatkan diri kepada Allah.
b. Gunakan Harta di Jalan yang Benar
Harta yang dimiliki harus dibelanjakan sesuai dengan tuntunan syariat. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam pada hari kiamat hingga dia ditanya tentang… hartanya, dari mana ia peroleh dan ke mana ia belanjakan.” (HR. Tirmidzi)
Sumber harta harus halal, dan penggunaannya harus sesuai dengan ajaran Islam. Membelanjakan harta untuk sedekah, membantu sesama, dan mendukung dakwah adalah cara yang mulia dalam menggunakan harta.
c. Menyisihkan Harta untuk Akhirat
Allah SWT berfirman:
“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu.” (QS. Al-Munafiqun: 10)
Sedekah adalah cara terbaik untuk menyisihkan harta demi akhirat. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menekankan pentingnya menjadikan sedekah sebagai rutinitas, karena harta yang disedekahkan tidak akan berkurang, melainkan justru bertambah berkahnya. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Harta tidak akan berkurang karena sedekah.” (HR. Muslim)
3. Kesalahan dalam Menyikapi Harta
a. Menggunakan Harta untuk Hal yang Haram
Harta yang digunakan untuk hal yang haram, seperti riba, judi, atau kemaksiatan, akan mendatangkan murka Allah. Allah berfirman:
“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan.” (QS. Al-Baqarah: 275)
b. Kikir dan Enggan Berbagi
Kikir adalah salah satu sifat yang sangat dibenci Allah. Orang yang enggan berbagi harta di jalan Allah akan mendapatkan balasan yang pedih. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Orang yang pelit akan jauh dari Allah, jauh dari manusia, dan jauh dari surga.” (HR. Tirmidzi)
c. Berbangga Diri dengan Kekayaan
Berbangga diri dengan kekayaan, seperti yang dilakukan oleh Qarun, adalah bentuk kesombongan yang akan menghancurkan diri sendiri. Allah menceritakan dalam Al-Qur’an bagaimana Qarun akhirnya dibinasakan karena kesombongannya.
4. Cara Mengelola Harta agar Berkah
- Memperoleh Harta dengan Cara Halal
Harta yang halal membawa keberkahan, sedangkan harta haram akan membawa kehancuran. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Setiap daging yang tumbuh dari sesuatu yang haram, maka neraka lebih pantas baginya.” (HR. Ahmad) - Berinfak dan Bersedekah
Sedekah adalah investasi akhirat yang tidak akan pernah merugi. Allah berfirman:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir.” (QS. Al-Baqarah: 261) - Menunaikan Zakat
Zakat adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu. Zakat tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga membersihkan hati dari sifat kikir. - Menabung dan Mengelola Keuangan dengan Bijak
Islam menganjurkan untuk tidak hidup boros. Allah berfirman:
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.” (QS. Al-Isra: 26-27)
5. Penutup: Harta Sebagai Sarana Menuju Surga
Harta bukanlah tujuan utama hidup, melainkan alat untuk mencapai ridha Allah. Dengan menyikapi harta sesuai tuntunan Al-Qur’an dan hadis, seorang Muslim dapat meraih keberkahan hidup di dunia dan akhirat.
Ustadz Muhammad Nurul Dzikri mengingatkan bahwa harta harus dikelola dengan penuh kesadaran bahwa semuanya berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. Semoga kita termasuk orang-orang yang bijak dalam menyikapi harta dan menjadikannya sebagai sarana kebaikan.
Wallahu a’lam bishawab.