Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam adalah teladan sempurna bagi umat manusia, termasuk dalam hal bekerja dan menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam kajian yang disampaikan oleh Ustadz Khalid Basalamah, beliau menjelaskan bahwa Rasulullah bukanlah seorang pengangguran, melainkan sosok yang sangat aktif, bekerja keras, dan memberikan kontribusi besar kepada masyarakat sejak usia muda. Artikel ini akan membahas bagaimana kehidupan kerja Rasulullah berdasarkan Al-Qur’an, Hadis, dan penjelasan dari kajian Ustadz Khalid Basalamah.
1. Kehidupan Rasulullah Sebelum Kenabian
Sejak kecil, Rasulullah dikenal sebagai pribadi yang rajin dan bertanggung jawab. Beliau memulai hidupnya dengan bekerja membantu keluarga. Salah satu pekerjaan pertama Rasulullah adalah menggembala kambing. Dalam Hadis riwayat Bukhari, Rasulullah bersabda:
“Tidaklah seorang Nabi diutus, melainkan ia menggembala kambing.”
Sahabat bertanya, “Apakah engkau juga, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Ya, aku menggembalanya untuk penduduk Mekah dengan upah beberapa qirath.”_
Pekerjaan menggembala ini tidak hanya melatih tanggung jawab, tetapi juga membentuk karakter sabar dan disiplin pada diri Rasulullah.
2. Aktivitas Dagang Rasulullah
Rasulullah juga dikenal sebagai seorang pedagang yang sukses dan amanah. Sebelum diangkat menjadi Nabi, beliau menjalankan bisnis dengan modal yang diberikan oleh Khadijah, yang kelak menjadi istri beliau. Kejujuran dan integritas Rasulullah dalam berdagang menarik perhatian banyak orang, termasuk Khadijah.
Dalam perjalanan dagangnya, Rasulullah selalu menjaga prinsip keadilan, kejujuran, dan tidak mengambil keuntungan yang berlebihan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah Al-Isra ayat 35:
“Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
Prinsip ini menjadi dasar bagi seorang Muslim untuk bekerja secara profesional dan menjaga integritas dalam dunia usaha.
3. Rasulullah Setelah Diangkat Menjadi Nabi
Setelah diangkat menjadi Nabi, Rasulullah tidak berhenti bekerja. Beliau tetap berkontribusi dalam banyak aspek kehidupan, termasuk sebagai pemimpin, pembangun masyarakat, dan pemersatu umat. Aktivitas beliau yang penuh semangat menunjukkan bahwa Rasulullah selalu mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat.
Dalam sebuah Hadis riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
Hadis ini mencerminkan bahwa Rasulullah selalu berusaha memberikan manfaat kepada orang lain, baik melalui pekerjaan, dakwah, maupun kepemimpinan beliau.
4. Bekerja Sebagai Ibadah
Ustadz Khalid Basalamah menekankan bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk bekerja keras, tetapi tetap menjadikan niat sebagai ibadah. Rasulullah SAW mengajarkan pentingnya bekerja untuk mencari nafkah yang halal dan menjaga diri dari bergantung pada orang lain.
Dalam Hadis riwayat Bukhari, Rasulullah bersabda:
“Tidaklah seseorang makan makanan yang lebih baik daripada hasil kerja tangannya sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Dawud AS makan dari hasil kerja tangannya sendiri.”
Hadis ini menunjukkan betapa mulianya bekerja dalam pandangan Islam. Rasulullah mengajarkan bahwa bekerja bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan duniawi, tetapi juga untuk mencari keridaan Allah.
5. Teladan Rasulullah dalam Mengatur Waktu
Rasulullah adalah contoh terbaik dalam mengatur waktu. Beliau selalu memastikan waktu yang dimiliki digunakan untuk hal-hal produktif, baik untuk keluarga, dakwah, maupun bekerja. Dalam sebuah riwayat disebutkan, Rasulullah membagi waktu menjadi tiga: untuk beribadah, untuk keluarga, dan untuk umat.
Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Surah Al-Asr:
“Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.”
Rasulullah mengingatkan umatnya untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan tidak menyia-nyiakan peluang yang ada.
6. Mengapa Rasulullah Tidak Pernah Menganggur?
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa istilah “pengangguran” tidak pernah melekat pada diri Rasulullah. Sebab, beliau selalu berusaha mengisi waktu dengan aktivitas yang bermanfaat. Beberapa alasan mengapa Rasulullah tidak pernah menjadi pengangguran adalah:
- Kepribadian produktif: Rasulullah memiliki tekad untuk selalu melakukan hal-hal bermanfaat.
- Tanggung jawab besar: Sejak kecil, beliau sudah menunjukkan tanggung jawab dalam membantu keluarganya.
- Komitmen terhadap umat: Setelah menjadi Nabi, Rasulullah sepenuhnya mendedikasikan hidupnya untuk menyebarkan risalah Islam.
7. Pesan Rasulullah untuk Umatnya
Rasulullah SAW selalu mendorong umatnya untuk bekerja keras dan tidak menjadi beban bagi orang lain. Dalam Hadis riwayat Muslim, beliau bersabda:
“Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.”
Hadis ini mengajarkan pentingnya kemandirian dan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup. Islam mengajarkan umatnya untuk tidak bergantung pada orang lain dan berusaha mencari rezeki dengan cara yang halal.
8. Penutup: Rasulullah sebagai Teladan dalam Bekerja
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam adalah sosok yang sangat produktif dan pekerja keras. Beliau menunjukkan bahwa bekerja adalah bagian dari ibadah dan merupakan cara untuk memberikan manfaat kepada umat manusia.
Ustadz Khalid Basalamah menegaskan bahwa umat Islam seharusnya meneladani semangat kerja Rasulullah, baik dalam hal kejujuran, tanggung jawab, maupun produktivitas. Dengan meneladani Rasulullah, seorang Muslim tidak hanya mendapatkan keberkahan dunia, tetapi juga pahala yang besar di akhirat.