Ketika orang tua kita sudah tiada, kita sebagai anak tetap bisa berbakti kepada mereka melalui berbagai amalan yang dapat memberikan manfaat di akhirat. Ustadz Adi Hidayat memberikan penjelasan tentang amalan-amalan terbaik yang dapat kita lakukan untuk orang tua yang sudah wafat, berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis. Dengan melakukan amalan ini, kita berharap agar pahala dari amalan tersebut dapat sampai kepada mereka dan menjadi penyelamat di akhirat.
1. Doa yang Tulus untuk Orang Tua
Salah satu amalan paling sederhana namun sangat kuat adalah mendoakan orang tua yang telah meninggal. Dalam Al-Qur’an, doa untuk orang tua diajarkan oleh Allah SWT:
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku serta siapa saja yang memasuki rumahku dengan penuh iman, dan semua orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan.” (QS. Nuh: 28)
Doa ini menjadi bukti nyata bakti seorang anak yang tetap mengingat orang tuanya dalam setiap doa. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa doa anak yang saleh adalah salah satu amal yang terus mengalirkan pahala bagi orang tua di alam kubur.
2. Sedekah atas Nama Orang Tua
Sedekah atas nama orang tua yang sudah wafat adalah salah satu cara terbaik untuk memberikan pahala kepada mereka. Dalam Hadis disebutkan:
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
Sedekah yang diberikan dengan niat mengalirkan pahala kepada orang tua akan diterima oleh Allah SWT dan menjadi tambahan amal bagi mereka. Misalnya, membangun masjid, memberikan al-Qur’an untuk dibaca banyak orang, atau mendukung kegiatan sosial atas nama mereka.
3. Membaca dan Menghadiahkan Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an dan menghadiahkan pahalanya kepada orang tua yang telah wafat juga merupakan amalan yang dianjurkan. Dalam beberapa pandangan ulama, amalan ini diperbolehkan dan pahalanya bisa sampai kepada orang yang sudah meninggal. Ustadz Adi Hidayat menyarankan untuk membaca surat-surat tertentu seperti Yasin dan al-Fatihah, kemudian menghadiahkan pahalanya kepada orang tua.
4. Menunaikan Haji atau Umrah
Jika orang tua belum sempat menunaikan ibadah haji atau umrah, seorang anak dapat menunaikannya atas nama orang tua yang sudah meninggal. Hal ini diakui dalam syariat Islam dan pahalanya akan diberikan kepada orang tua. Dalam Hadis, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW apakah dia boleh berhaji untuk ibunya yang telah wafat, dan Rasulullah menjawab bahwa hal itu diperbolehkan (HR. Bukhari).
5. Melanjutkan Amal Kebaikan Orang Tua
Melanjutkan amal kebaikan yang dilakukan oleh orang tua semasa hidup juga menjadi salah satu cara untuk memberikan pahala kepada mereka. Misalnya, jika orang tua memiliki kebiasaan menyantuni anak yatim atau mendirikan majelis taklim, kita dapat melanjutkan amalan tersebut dengan niat agar pahalanya terus mengalir kepada mereka.
6. Berbakti Kepada Keluarga dan Kerabat Orang Tua
Menyambung silaturahmi dengan keluarga, teman, dan kerabat orang tua yang telah meninggal juga merupakan bentuk bakti yang dianjurkan. Dalam Hadis disebutkan bahwa berbuat baik kepada kerabat orang tua setelah mereka meninggal dunia adalah salah satu cara untuk berbakti kepada orang tua (HR. Bukhari).
Amalan-amalan seperti doa, sedekah, membaca Al-Qur’an, menunaikan haji atau umrah, melanjutkan amal kebaikan, dan menjaga silaturahmi dengan kerabat orang tua adalah cara-cara yang dianjurkan oleh Ustadz Adi Hidayat untuk berbakti kepada orang tua yang telah wafat. Amalan-amalan ini tidak hanya memberikan pahala bagi kita, tetapi juga bermanfaat bagi orang tua yang sudah berada di alam kubur.
Dengan melaksanakan amalan-amalan ini, kita berharap agar Allah SWT memberikan rahmat dan ampunan kepada orang tua kita serta memasukkan mereka ke dalam surga-Nya yang penuh kenikmatan.