Setiap orang menginginkan rezeki yang berkah, lancar, dan mencukupi. Namun sayangnya, banyak yang merasa telah bekerja keras siang dan malam, tetapi rezeki terasa seret, habis tak bersisa, atau jauh dari keberkahan. Dalam ceramahnya, Ustadz Khalid Basalamah membeberkan sebab-sebab utama yang justru bisa menghalangi datangnya rezeki, dan sering kali tidak disadari oleh banyak orang.
Rezeki Itu Datangnya dari Allah, Bukan dari Usaha Saja
Islam mengajarkan bahwa rezeki adalah hak prerogatif Allah SWT. Usaha adalah bentuk ikhtiar, tetapi yang menentukan hasil adalah Allah. Maka, selain berusaha, kita harus memperhatikan hal-hal spiritual dan amal hati yang berpengaruh besar terhadap datangnya rezeki.
Allah SWT berfirman:
“Dan tidak ada suatu makhluk pun yang bergerak di bumi melainkan semuanya dijamin oleh Allah rezekinya.”
(QS. Hud: 6)
Namun, jaminan ini bukan tanpa syarat. Ada perilaku-perilaku buruk yang bisa menghalangi aliran rezeki dalam hidup seseorang.
1. Dosa dan Maksiat
Ustadz Khalid menyampaikan bahwa salah satu penghalang terbesar rezeki adalah dosa. Banyak orang yang meremehkan maksiat seperti ghibah, menunda salat, berbohong, dan menzalimi orang lain, padahal dosa-dosa inilah yang menutup pintu langit dan keberkahan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya seorang hamba terhalang dari rezekinya karena dosa yang dilakukannya.”
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Maka, jika kita merasa rezeki sempit, langkah pertama yang harus dilakukan adalah evaluasi dosa pribadi. Seberapa banyak kita lalai dari perintah Allah, atau menyakiti sesama?
2. Tidak Menjaga Lisan
Salah satu hal yang sering diabaikan adalah ucapan buruk atau negatif. Dalam video ceramahnya, Ustadz Khalid memberi contoh bahwa seseorang yang sering berkata:
- “Rezekiku memang seret terus.”
- “Saya tidak akan pernah bisa sukses.”
- “Gaji segini nggak akan cukup.”
Ucapan-ucapan ini secara tidak sadar adalah doa, yang bisa diaminkan oleh malaikat dan menjadi kenyataan. Islam mengajarkan bahwa lisan adalah amanah. Bahkan Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
3. Tidak Bersyukur
Sikap tidak bersyukur membuat seseorang selalu merasa kurang, bahkan terhadap nikmat besar sekalipun. Padahal, syukur adalah kunci ditambahkannya rezeki.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu…”
(QS. Ibrahim: 7)
Ustadz Khalid mengingatkan, orang yang selalu mengeluh dan tidak melihat nikmat yang ada, akan sulit merasakan keberkahan dalam hidupnya, meskipun secara nominal rezekinya banyak.
4. Durhaka kepada Orang Tua
Dalam ceramah tersebut, Ustadz Khalid juga menekankan bahwa mendurhakai orang tua bisa menjadi sebab utama kesempitan rezeki. Doa orang tua adalah kunci pembuka jalan hidup, dan keridhaan Allah bergantung pada keridhaan orang tua.
“Keridhaan Allah tergantung pada keridhaan orang tua, dan kemurkaan Allah tergantung pada kemurkaan orang tua.”
(HR. Tirmidzi)
Jangan heran jika seseorang yang rajin bekerja namun sering menyakiti hati orang tua, hidupnya terasa berat. Karena rezeki bukan hanya soal uang, tapi juga ketenangan dan keberkahan.
5. Gaya Hidup yang Boros dan Riba
Gaya hidup konsumtif dan terjerumus dalam riba juga disebut oleh Ustadz Khalid sebagai sebab kehancuran rezeki. Banyak orang yang setiap gajian habis tak tersisa, bukan karena kurang, tetapi karena:
- Boros belanja
- Mengandalkan kartu kredit berbunga
- Mengambil cicilan riba tanpa sadar
Padahal Allah telah mengingatkan:
“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah.”
(QS. Al-Baqarah: 276)
Solusi agar Rezeki Lancar dan Berkah
Dalam penutup ceramahnya, Ustadz Khalid Basalamah memberikan solusi konkret agar rezeki terbuka dan diberkahi, yaitu:
- Perbanyak istighfar dan taubat.
- Jaga lisan dari keluhan dan ucapan buruk.
- Selalu bersyukur dalam segala keadaan.
- Berbakti kepada orang tua.
- Jauhi riba dan perbanyak sedekah.
Dengan menjaga diri dari penghalang rezeki tersebut, insya Allah rezeki akan datang dari arah yang tak disangka-sangka. Sebagaimana Allah berfirman:
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
(QS. At-Talaq: 2-3)
Penutup
Rezeki bukan hanya soal kerja keras, tetapi juga kebersihan jiwa, ketulusan ibadah, dan ketaatan kepada Allah. Maka waspadalah terhadap perbuatan atau ucapan yang tampaknya kecil, namun ternyata menjadi penghalang besar bagi datangnya rezeki. Semoga kita semua termasuk orang yang bersih lisannya, taat ibadahnya, dan lapang rezekinya, dunia dan akhirat.