Kembali kepada seri tasfir Al-Qur’an yang kedua dimana kita membahas tentang kitab tafsir Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan karya Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di, merupakan salah satu karya tafsir yang sangat dihargai dalam dunia Islam. Kali ini kita akan membahas Surah Al-Baqarah ayat 117 berdasarkan penjelasan As-Sa’di, serta memahami maknanya dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Surah Al-Baqarah Ayat 117
بَدِيْعُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاِذَا قَضٰٓى اَمْرًا فَاِنَّمَا يَقُوْلُ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ ١
“Allah Pencipta langit dan bumi. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya: ‘Jadilah!’ Maka jadilah sesuatu itu.” (QS. Al-Baqarah: 117)
Tafsir Ayat
Allah sebagai Pencipta Langit dan Bumi
“Badi’u as-samawati wal-ard”
Menurut As-Sa’di, ayat ini menegaskan keunikan dan keagungan Allah sebagai pencipta segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi. Kata “Badi'” berarti Pencipta yang menciptakan tanpa contoh sebelumnya, menunjukkan bahwa penciptaan Allah adalah asli dan unik. Tidak ada satu pun yang dapat menandingi atau menyerupai ciptaan-Nya. Ini menunjukkan kekuasaan dan kebesaran Allah yang tak terbatas.
Deskripsi Pendukung: Memahami Allah sebagai pencipta langit dan bumi memberikan kita kesadaran akan betapa kecilnya kita di hadapan kebesaran-Nya. Ini mendorong kita untuk selalu bersyukur dan mengagumi ciptaan-Nya yang sempurna.
Perintah Allah yang Mutlak
“Wa idha qadha amran fa-innama yaqulu lahu kun fa-yakun.”
As-Sa’di menjelaskan bahwa ketika Allah menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata “Kun” (jadilah), maka sesuatu itu akan terjadi. Ini menunjukkan kekuasaan absolut Allah atas segala sesuatu. Tidak ada yang bisa menghalangi kehendak-Nya. Ketika Allah menginginkan sesuatu terjadi, itu akan terjadi tanpa ragu dan tanpa hambatan.
Deskripsi Pendukung: Pemahaman ini memberikan kita keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini berada di bawah kendali Allah. Ini mengajarkan kita untuk tawakal (berserah diri) kepada-Nya dalam setiap aspek kehidupan.
Implementasi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan
Dengan memahami tafsir ayat ini, seorang Muslim diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah. Menyadari bahwa Allah adalah pencipta segala sesuatu dan segala kehendak-Nya pasti terjadi, kita akan lebih taat dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Berusaha dan Tawakal
Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu berusaha dalam mencapai tujuan kita, namun tetap tawakal kepada Allah. Setelah berusaha dengan maksimal, kita serahkan hasilnya kepada Allah yang memiliki kekuasaan mutlak. Keyakinan bahwa Allah hanya perlu berkata “Kun” untuk mengubah segala sesuatu memberikan kita ketenangan hati.
Menghargai Keunikan Ciptaan Allah
Memahami bahwa Allah adalah pencipta langit dan bumi yang unik mengajarkan kita untuk menghargai dan menjaga ciptaan-Nya. Setiap elemen alam semesta ini diciptakan dengan tujuan dan hikmah tertentu, dan kita sebagai manusia harus menjaga dan merawatnya.
Memohon dan Berdoa
Dengan mengetahui kekuasaan Allah yang tak terbatas, kita dianjurkan untuk selalu memohon dan berdoa kepada-Nya. Segala kebutuhan dan keinginan kita, kita serahkan kepada Allah yang Maha Mengabulkan. Doa adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya dalam segala urusan.
Tafsir Surah Al-Baqarah ayat 117 dalam kitab Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan karya Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di memberikan pemahaman yang mendalam tentang keagungan dan kekuasaan Allah SWT. Ayat ini mengajarkan kita bahwa Allah adalah pencipta langit dan bumi yang unik, dan segala kehendak-Nya pasti terjadi hanya dengan perintah “Kun”. Dengan mengimplementasikan pemahaman ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan keyakinan kita kepada Allah. Semoga kita selalu diberi hidayah dan kekuatan untuk mengamalkan ajaran-ajaran Al-Qur’an dalam setiap aspek kehidupan kita. Aamiin.