Syarat Diterimanya Doa oleh Allah SWT

Doa adalah salah satu ibadah yang sangat penting dalam Islam. Melalui doa, seorang hamba bisa mengungkapkan segala kebutuhan, harapan, dan permohonannya kepada Allah SWT. Namun, agar doa kita diterima oleh Allah SWT, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Risalah kali ini akan membahas syarat-syarat diterimanya doa menurut Al-Qur’an dan Hadis.

1. Berdoa dengan Ikhlas

Ikhlas adalah syarat utama dalam setiap ibadah, termasuk doa. Allah SWT berfirman:

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus…” (QS. Al-Bayyinah: 5)

Doa yang dipanjatkan dengan ikhlas, hanya berharap kepada Allah SWT tanpa riya (ingin dipuji) atau sum’ah (ingin didengar), akan lebih mudah diterima oleh-Nya.

2. Memulai dengan Memuji Allah dan Bershalawat

Sebelum mengajukan permohonan, kita dianjurkan untuk memulai doa dengan memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW bersabda:

“Jika salah seorang dari kalian berdoa, hendaklah memulai dengan memuji Tuhannya, kemudian bershalawat kepada Nabi SAW, kemudian berdoalah dengan apa yang ia kehendaki.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Dengan memulai doa dengan pujian dan shalawat, kita menunjukkan rasa hormat dan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, yang menjadi salah satu syarat diterimanya doa.

3. Berdoa dengan Khusyuk dan Merendahkan Diri

Khusyuk dan merendahkan diri di hadapan Allah adalah syarat penting lainnya. Allah SWT berfirman:

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 55)

Doa yang dipanjatkan dengan penuh rasa takut, harap, dan ketundukan akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT.

4. Berdoa dengan Penuh Keyakinan

Rasulullah SAW bersabda:

“Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan bahwa doa kalian akan dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai dan lengah.” (HR. Tirmidzi)

Keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan doa kita adalah salah satu syarat penting. Doa yang dipanjatkan dengan penuh keyakinan menunjukkan keimanan dan ketergantungan kita kepada Allah SWT.

5. Menghindari Makanan dan Minuman Haram

Makanan dan minuman yang kita konsumsi sangat berpengaruh terhadap diterimanya doa. Rasulullah SAW bersabda:

“Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin apa yang diperintahkan-Nya kepada para rasul. Allah berfirman, ‘Wahai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang shalih.’ Dan Allah juga berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu.’ Kemudian Nabi SAW menyebutkan tentang seorang laki-laki yang melakukan perjalanan panjang, rambutnya kusut dan berdebu, lalu ia menengadahkan tangannya ke langit seraya berdoa, ‘Ya Rabbi, ya Rabbi,’ sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia diberi makan dengan yang haram. Maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan.” (HR. Muslim)

6. Berdoa dengan Bahasa yang Jelas dan Penuh Harap

Doa sebaiknya dipanjatkan dengan bahasa yang jelas, penuh harap, dan tanpa terburu-buru. Rasulullah SAW bersabda:

“Jika salah seorang di antara kalian berdoa, hendaklah ia memohon dengan bersungguh-sungguh dan janganlah ia mengatakan: ‘Ya Allah, jika Engkau menghendaki, maka berikanlah kepadaku.’ Karena tidak ada sesuatu pun yang memaksa Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Memilih Waktu yang Mustajab

Ada waktu-waktu tertentu yang lebih mustajab untuk berdoa, seperti di sepertiga malam terakhir, antara adzan dan iqamah, saat hujan turun, dan sebagainya. Rasulullah SAW bersabda:

“Tuhan kita turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam yang terakhir, lalu Dia berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan; siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri; dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.'” (HR. Bukhari dan Muslim)

8. Berdoa dengan Nama-Nama Allah yang Indah

Menggunakan Asmaul Husna dalam doa adalah salah satu cara untuk memperkuat doa kita. Allah SWT berfirman:

“Hanya milik Allah Asmaa’ul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaa’ul Husna itu…” (QS. Al-A’raf: 180)

Dengan menyebut nama-nama Allah yang indah dan mulia, kita menunjukkan penghormatan dan pengagungan kepada-Nya.

9. Berdoa untuk Kebaikan dan Menghindari Keburukan

Doa sebaiknya dipanjatkan untuk hal-hal yang baik dan menghindari hal-hal yang buruk. Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada seorang Muslim pun yang berdoa kepada Allah dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa atau memutus silaturahim, kecuali Allah akan memberinya salah satu dari tiga hal: (1) Allah akan segera mengabulkan doanya, (2) Allah akan menyimpannya untuknya di akhirat, atau (3) Allah akan menghindarkan darinya keburukan yang setara.” (HR. Ahmad)

10. Berdoa dengan Sabar dan Tidak Terburu-buru

Kesabaran adalah kunci dalam berdoa. Kita tidak boleh terburu-buru dan putus asa jika doa kita belum dikabulkan. Rasulullah SAW bersabda:

“Akan dikabulkan doa seseorang di antara kalian selama dia tidak tergesa-gesa dengan mengatakan: ‘Aku telah berdoa namun belum dikabulkan.'” (HR. Bukhari dan Muslim)

Memahami dan memenuhi syarat-syarat diterimanya doa adalah langkah penting dalam mendapatkan rahmat dan pertolongan dari Allah SWT. Dengan berdoa secara ikhlas, khusyuk, penuh keyakinan, dan memperhatikan adab-adab doa, kita berharap doa-doa kita akan dikabulkan oleh Allah SWT. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi panduan dalam meningkatkan kualitas doa kita. Amin.