Dalam kehidupan bermasyarakat, sering kali kita lalai dalam menunaikan hak orang lain—baik berupa utang, perbaikan kesalahan, maupun menyembuhkan hubungan yang retak. Ustadz Khalid Basalamah dalam kajian singkatnya mengingatkan: “Segera tunaikan hak saudaramu di dunia sebelum kamu dituntut di akhirat.” Dalam Islam, menunaikan hak sesama adalah kewajiban moral dan spiritual yang besar. Artikel ini akan menguraikan urgensi menunaikan hak berdasarkan ajaran Al-Qur’an, Hadis, dan pesan beliau sebagai pengingat untuk menjaga amanah sosial dan ukhuwah.
Dalil Al-Qur’an tentang Menunaikan Hak Sesama
Allah Ta’ala berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Hindarilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa; dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain.”
(QS. Al-Hujurat: 12)
Ayat ini mengajarkan agar kita menjaga lisan dan tindakan dalam memperlakukan saudara seiman. Menghindari prasangka buruk dan menjaga kehormatan sesama menjadi bagian dari menegakkan hak-haknya.
Selain itu, Allah juga memerintahkan memberi hak kepada orang-orang yang berhak menerimanya:
“Berikanlah hak kepada keluargamu, orang miskin, dan saat bepergian.”
(QS. Ar-Rum: 38)
Meski konteksnya lebih luas, prinsip menunaikan hak kepada orang lain—termasuk menyelesaikan utang dan membetulkan salah—tercakup dalam semangat ayat tersebut.
Hadis tentang Kewajiban Menunaikan Hak
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang diberikan amanah untuk menunaikan sesuatu hak, kemudian dia menunda tanpa uzur, maka kelak tidak akan diberikan pertolongan.”
(HR. Baihaqi)
Selain itu, beliau bersabda:
“Termasuk perbuatan berdosa terbesar adalah seseorang yang menahan utang orang lain padahal ia mampu membayarnya.”
(HR. Ibnu Majah dan Baihaqi)
Dua hadis ini menegaskan bahwa setiap muslim wajib menyelesaikan perkara hak—terutama utang dan kesalahan yang menimpa saudara seiman—tanpa menunda, karena menunda dengan sengaja dapat membawa implikasi berat di akhirat.
Ringkasan Pesan Ustadz Khalid Basalamah dalam Video
Dalam video singkat bertema “Segera Tunaikan Hak Saudaramu”, Ustadz Khalid Basalamah menyampaikan poin-poin penting berikut:
- Hak itu harus diselesaikan segera
Apakah itu hutang materi, kesalahan hati, atau kata-kata yang menyakiti—selesaikan sebelum ajal menjemput atau kita dituntut di hadapan Allah. - Penundaan hak = Penambah dosa
Ketika kita sengaja menunda menunaikan hak, maka kita menumpuk dosa dan menciptakan beban sosial yang merugikan diri sendiri dan sesama. - Keutamaan menepati janji
Menunaikan hak adalah bentuk menjaga amanah dan menepati janji kepada Allah serta manusia. Ini adalah cerminan iman dan karakter mulia seorang muslim. - Perbaiki hubungan sesegera mungkin
Jika pernah menyakiti hati saudara atau merusak hubungan, segera minta maaf dan perbaiki. Islam memuliakan ukhuwah dan toleransi. - Hidup ini singkat—gunakan kesempatan dengan bijak
Waktu kita terbatas; setiap kesempatan memperbaiki atau menunaikan hak harus dimanfaatkan, karena bisa jadi itu menjadi jembatan rahmat dan penghapus dosa.
Ringkasan ini menjadi pengingat agar kita tak lengah merusak atau menunda kewajiban terhadap saudara, bahkan dalam hal-hal kecil sekalipun.
Mengapa Menunaikan Hak Itu Penting?
Alasan | Penjelasan |
---|---|
Pertanggungjawaban di akhirat | Hak-hak yang kita langgar akan menjadi sipiring dosa jika tidak diselesaikan. |
Menjaga ukhuwah | Umar Bin Khattab radhiyallahu ‘anhu berkata: “Wahai manusia, betapa beratnya memegang hak terhadapmu, sehingga bila kamu meringankannya, itu adalah kemudahan bagimu, dan bila belum, maka itu adalah kehampaan.” |
Cermin akhlak seorang muslim | Menunaikan hak merupakan manifestasi akhlak Qur’ani—percaya, amanah, dan saling menjaga satu sama lain. |
Menjauhkan dari penyesalan | Sering kali penyesalan datang saat nyawa sudah di ambang pintu—karena ada hak yang belum ditunaikan. |
Mendatangkan rahmat Allah | Menunaikan hak memang membawa berkah. Allah mencintai hamba yang tulus memperbaiki hubungan dan menunaikan kewajiban sosial. |
Langkah Praktis Menunaikan Hak Saudaramu
- Minta maaf dan perbaiki hubungan yang rusak
Segera mendatangi dan meminta maaf kepada yang pernah kita sakiti—dengan tulus. - Bayarkan utang tepat waktu
Apabila memiliki utang, tunaikan segera—jika belum mampu, komunikasikan dengan baik dan rencanakan pembayaran. - Tunaikan janji
Baik janji kecil maupun besar, jika sudah diucapkan maka ditepati—sesuai syariat dan tepati waktu. - Bertaubat dan minta ampun kepada Allah
Bila telah melalaikan hak orang lain, segera taubat dan mohon agar Allah memaafkan serta menggantinya dengan jalan kebaikan. - Amalkan sedekah dan kebaikan sebagai ganti
Jika menemukan kesulitan untuk mengembalikan secara langsung, bantulah sesama dengan amal shalih—semoga itu menjadi jalan pembuka hak.
Penutup
Menunaikan hak saudara—baik dalam bentuk utang, hubungan yang renggang, atau janji yang tertunda—bukan hanya bentuk tanggung jawab sosial, tetapi kewajiban yang dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan kita untuk segera menyelesaikan hak-hak tersebut sebelum terlambat, karena dunia ini singkat dan akhirat lebih abadi.
Mari jadikan menunaikan hak sebagai gaya hidup Islami; menyambung ukhuwah, memperbaiki diri, dan menjaga iman kita. Semoga Allah memudahkan dan menerima setiap upaya kita dalam kebaikan.