Bersabar Terhadap Pemimpin & Bertaqwa Kepada Allah

Kepemimpinan merupakan bagian penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Setiap pemimpin memiliki tanggung jawab besar untuk mengayomi, melindungi, serta menegakkan keadilan. Namun, tidak jarang kita mendapati pemimpin yang tidak sempurna, bahkan melakukan kesalahan. Dalam kondisi demikian, Islam mengajarkan umatnya untuk tetap bersabar, tidak tergesa-gesa dalam bersikap, dan senantiasa berpegang pada Al-Qur’an serta sunnah Rasulullah ﷺ.

Artikel ini mengangkat nasihat dari Ustadz Khalid Basalamah dalam ceramah singkatnya mengenai pentingnya bersabar terhadap pemimpin, sekaligus menegaskan kembali ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis.


Islam dan Konsep Ketaatan pada Pemimpin

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:

“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu…”
(QS. An-Nisa: 59)

Ayat ini menegaskan bahwa ketaatan kepada pemimpin adalah kewajiban selama mereka tidak memerintahkan untuk bermaksiat kepada Allah. Apabila pemimpin melakukan kekeliruan, umat Islam dianjurkan untuk menasihati dengan cara yang baik, bukan dengan pemberontakan atau kebencian yang dapat merusak persatuan umat.

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

“Dengarkanlah dan taatilah pemimpinmu, walaupun ia memimpinmu dengan sesuatu yang engkau tidak sukai…”
(HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan pentingnya kesabaran dan ketaatan demi menjaga stabilitas umat dan menghindari fitnah yang lebih besar.


Ringkasan Materi dari Ustadz Khalid Basalamah

Dalam video singkatnya, Ustadz Khalid Basalamah menyampaikan bahwa seorang Muslim wajib bersabar terhadap pemimpin, sekalipun ada kekurangan pada diri mereka. Tidak semua kebijakan pemimpin akan menyenangkan rakyatnya, namun yang terpenting adalah menjaga adab, doa, dan kesabaran.

Beliau menekankan bahwa Rasulullah ﷺ sudah memberi pedoman yang jelas, yaitu tidak boleh memberontak selama pemimpin masih menegakkan shalat dan tidak secara terang-terangan menghalalkan yang haram. Sikap yang dianjurkan adalah mendoakan kebaikan bagi pemimpin, menasihati dengan hikmah, serta tetap menjaga ketertiban.

Dengan kesabaran, kita turut menjaga persatuan umat dan menghindari perpecahan yang berpotensi membawa kerusakan yang lebih besar dibanding kesalahan seorang pemimpin.


Bersabar sebagai Wujud Keimanan

Kesabaran bukan hanya sekadar menahan emosi, tetapi merupakan cerminan dari keimanan. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya setelahku nanti akan ada pemimpin-pemimpin. Maka bersabarlah sampai kalian menemuiku di telaga.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang bersabar, bahwa pahala dan balasan dari Allah ﷻ akan jauh lebih besar daripada kesulitan yang dirasakan di dunia.

Kesabaran terhadap pemimpin juga merupakan ujian bagi setiap individu. Dengan bersabar, seorang Muslim belajar mengendalikan diri, memperkuat doa, dan menyerahkan segala urusan kepada Allah ﷻ yang Maha Adil.


Adab dalam Menyikapi Kekurangan Pemimpin

Dalam menyikapi pemimpin yang memiliki kelemahan, Islam memberikan beberapa pedoman:

  1. Tetap taat dalam kebaikan
    Selama tidak diperintahkan untuk bermaksiat, maka perintah pemimpin harus ditaati.
  2. Menjaga lisan
    Tidak mencela pemimpin secara terang-terangan, karena hal tersebut dapat menimbulkan kebencian dan perpecahan.
  3. Mendoakan pemimpin
    Doa adalah senjata seorang mukmin. Mendoakan kebaikan bagi pemimpin lebih bermanfaat daripada mencela mereka.
  4. Memberi nasihat dengan hikmah
    Jika ada kesempatan, berikan nasihat secara bijak dan dengan cara yang baik, bukan dengan cara kasar atau penuh amarah.
  5. Mengutamakan persatuan umat
    Persatuan adalah salah satu tujuan syariat. Jangan sampai perbedaan pandangan terhadap pemimpin membuat umat tercerai-berai.

Hikmah dari Kesabaran terhadap Pemimpin

Dengan bersabar, seorang Muslim akan mendapatkan banyak hikmah, antara lain:

  • Menjaga stabilitas masyarakat agar tidak terjadi kekacauan.
  • Menghindari fitnah dan perpecahan yang lebih besar.
  • Melatih keikhlasan dalam beribadah dan mengharap balasan dari Allah.
  • Mendapat pahala kesabaran yang Allah janjikan dalam Al-Qur’an: “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)

Penutup

Bersabar terhadap pemimpin adalah salah satu ajaran penting dalam Islam. Ustadz Khalid Basalamah menegaskan bahwa meskipun pemimpin tidak sempurna, umat Islam tidak boleh tergesa-gesa dalam menghakimi atau memberontak. Solusi terbaik adalah bersabar, menasihati dengan hikmah, dan senantiasa mendoakan agar Allah ﷻ memberikan hidayah serta kebaikan kepada para pemimpin kita.

Dengan kesabaran, kita menjaga persatuan, menegakkan sunnah Rasulullah ﷺ, dan berharap balasan terbaik dari Allah ﷻ di akhirat.