5 Rukun Islam: Pengertian Dan Bentuk Pengamalannya

Islam539 Dilihat

Rukun Islam – Di dalam Islam, terdapat yang namanya rukun iman dan Islam. Apabila di dalam rukun iman terdapat 6 hal yang harus diimani (dipercaya, diyakini, dan dibuktikan lewat perbuatan), di dalam rukun Islam sendiri ada 5 hal atau rukun yang jadi pilar beragama, tepatnya sebagai seorang muslim.

Rukun Islam

Apa Itu Rukun Islam?

Bicara tentang rukun Islam, terdapat 5 rukun yang menjadi perintah utama dan pilar penting dalam menjalani kehidupan sebagai seorang muslim. Dan berikut ini adalah penjelasan beserta urutan rukun Islam yang wajib Anda ketahui. Selamat membaca!

Mengucapkan kalimat syahadat

Rukun pertama dalam rukun Islam adalah mengucapkan kedua kalimat syahadat. Dari segi bahasa, syahadat sendiri merupakan sebuah persaksian, dan di dalamnya terkandung makna di mana tidak ada Tuhan lainnya yang bisa disembah selain Allah Ta’ala.

Tak hanya itu saja, di dalam syahadat juga terdapat pernyataan bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu utusan-Nya sekaligus merupakan nabi paling akhir — artinya tidak ada nabi setelah Rasulullah SAW meninggal. Dan seperti yang sudah Anda ketahui, di dalam rukun iman dijelaskan bahwa sebagai muslim Anda harus beriman kepada nabi dan rasul-Nya.

Kalimat syahadat juga merupakan pintu utama yang harus dilalui seseorang untuk menjadi seorang muslim. Begitu sudah menjadi seorang muslim, ia pun wajib menjalankan apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT, serta menjauhi segala larangan-Nya.

Menegakkan sholat

Rukun berikutnya adalah menegakkan atau menjalankan sholat. Sholat sendiri merupakan ritual berdoa yang diawali oleh pengucapan takbiratul ihram, dan kemudian diakhiri oleh pengucapan salam. Tak hanya itu saja, sholat juga jadi penghubung antara Anda sebagai manusia dengan Allah SWT.

Sebagai seorang muslim yang taat, menjalankan sholat tidak sekadar menjalankannya saja, tapi juga memerhatikan setiap gerakan sholat dengan cermat. Mulai dari saat mengangkat tangan ketika mengucapkan kalimat takbir, dilanjutkan dengan doa iftitah, ruku, sujud, hingga tasyahud akhir.

Dan pastinya, menegakkan sholat berarti Anda juga harus melaksanakan sholat wajib yang dilakukan pada 5 waktu: Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Di samping itu, Anda juga bisa melengkapi ibadah sholat dengan menjalankan sholat sunnah yang dapat menambah pahala.

Pentingnya sholat membuat ibadah ini disebut sebagai tiang agama. Dan agar “bangunan” agama Anda kokoh, tentu Anda butuh tiang yang kuat, kan? Ilustrasi tersebut memperjelas pentingnya sholat sebagai rukun Islam yang kedua.

Berpuasa pada bulan Ramadhan

Rukun berikutnya adalah menunaikan ibadah puasa pada bulan Ramadhan. Puasa sendiri lebih dari sekadar menahan diri agar tidak makan dan minum dari sejak adzan Subuh hingga matahari terbenam, tapi juga menahan diri dari godaan hawa nafsu.

Oleh karena itu, berpuasa di bulan Ramadhan sebenarnya merupakan sebuah kesempatan untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya. Karena selain pahala dari ibadah puasa itu sendiri, Anda juga bisa menunaikan sholat tarawih dan membayar zakat. Bahkan, ibadah-ibadah yang wujudnya kecil juga bisa menambah hikmah ibadah puasa Anda selama 1 bulan ini.

Saat berpuasa, terdapat rutinitas yang dilakukan selama sebulan penuh, yaitu berbuka pada saat matahari terbenam dan santap sahur menjelang subuh. Dan selama jarak antara kedua waktu tersebut, lambung akan beristirahat sehingga saluran pencernaan secara alami akan membersihkan diri. Oleh karena itu berpuasa sangat baik dilakukan ketika ditilik dari segi kesehatan.

Rukun Islam

Menunaikan zakat

Rukun Islam yg ke 4 adalah menunaikan zakat. Secara garis besar, zakat ditunaikan untuk membantu orang lain yang kurang mampu, terutama dari segi ekonomi. Zakat sendiri terdiri atas berbagai jenis, seperti zakat fitrah, zakat mal, zakat perdagangan, dan zakat penghasilan.

Zakat rukun Islam ke 4 sendiri sebenarnya bisa dilaksanakan kapan saja. Hanya saja, ada zakat yang memang dibayarkan pada bulan Ramadhan, yaitu zakat fitrah.

Sedangkan hukum untuk rukun Islam yg ke 4 ini adalah wajib bagi yang mampu. Dan bergantung pada apa jenis zakatnya, syarat serta ketentuan untuk menetapkan apakah Anda termasuk ke dalam kategori yang mampu atau tidak juga berbeda-beda.

Dalam penerapannya, zakat diberikan kepada 8 golongan yang disebut mustahik. Dan kedelapan golongan tersebut adalah sebagai berikut:

Fakir

Meskipun sering dianggap sama dengan golongan miskin, sebenarnya fakir dan miskin adalah 2 golongan yang berbeda. Fakir sendiri merupakan golongan atau kelompok orang yang tidak memiliki penghasilan karena suatu hal yang sifatnya berat. Misalnya karena sakit.

Miskin

Sementara itu, miskin merupakan golongan orang yang memiliki sumber penghasilan. Hanya saja, jumlah penghasilannya tidak bisa mencukupi pemenuhan kebutuhan sehari-harinya.

Riqab

Riqab adalah golongan yang termasuk di dalamnya adalah budak atau hamba sahaya. Dalam bahasa Arab sendiri, riqab berarti hamba sahaya, atau orang yang dipekerjakan.

Mualaf

Golongan mustahik berikutnya adalah mualaf, yaitu mereka yang baru saja memeluk agama Islam. Tujuan pemberian zakat kepada mualaf adalah sebagai bentuk dukungan yang dapat menguatkan iman serta taqwa sang mualaf sebagai seorang muslim.

Fiisabilillah

Kemudian, terdapat fiisabilillah yang juga termasuk ke dalam golongan mustahik. Golongan ini mengacu pada individu atau sekelompok orang yang berjuang di jalan Allah SWT. Contohnya pendakwah dan relawan.

Ibnu sabil

Ibnu sabil adalah sebutan bagi seseorang yang sedang berada di dalam perjalanan (bukan perjalanan maksiat), namun sudah kehabisan bekal sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanannya. Oleh karena itu, ibnu sabil berhak untuk menerima zakat.

Amil

Yang terakhir adalah amil, yaitu orang yang bertugas mengumpulkan dana zakat dan menyalurkannya kepada mustahik. Mengapa amil disebut terakhir dalam golongan mustahik? Karena amil mendapatkan haknya apabila semua golongan yang sudah disebutkan di atas sudah mendapatkan hak mereka.

Menunaikan ibadah haji

Kemudian rukun Islam yang ke lima, yaitu menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Hanya saja, perlu diketahui bahwa haji merupakan rukun Islam ke 5 yang hukumnya wajib bagi yang mampu, baik itu secara fisik maupun finansial. Soalnya, Allah SWT jelas tidak akan mempersulit hamba-Nya dalam menjalankan ibadah.

Perintah haji ini sendiri juga sudah disebut di dalam Al Quran, tepatnya di dalam surat Ali Imran ayat 97, yang artinya: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa yang mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”

Dalam pelaksanaan ibadah haji, yang umum dilaksanakan adalah haji tamattu, sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW. Dalam haji tamattu, ibadah umroh dilaksanakan pada musim haji, dan ibadah hajinya sendiri dilakukan antara 8 hingga 13 Dzulhijjah.

Di sini, pelaksanaan ibadah umroh dan haji dilakukan dalam kondisi ihram terpisah. Dan untuk menyelesaikannya, jamaah harus menyembelih hewan qurban terlebih dahulu sebagai dam.

Itu dia penjelasan mengenai kelima rukun Islam. Semoga informasi di atas dapat membantu memperdalam pemahaman Anda mengenai kelima rukun wajib ini, ya!