Rezeki adalah bagian dari kehidupan yang telah Allah tetapkan untuk setiap makhluk-Nya. Keyakinan bahwa rezeki tidak akan tertukar menjadi prinsip penting dalam Islam. Ustadz Khalid Basalamah dalam ceramahnya menjelaskan secara rinci tentang bagaimana rezeki telah diatur oleh Allah dan bagaimana cara menghadapinya dengan sikap yang benar sesuai ajaran Al-Qur’an dan Hadis.
Keyakinan bahwa Rezeki Telah Ditentukan
Allah SWT telah menetapkan rezeki setiap makhluk bahkan sebelum mereka dilahirkan. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya…” (QS. Hud: 6)
Ayat ini menegaskan bahwa rezeki sudah diatur oleh Allah dan tidak ada seorang pun yang dapat mengambil rezeki orang lain. Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan umat Islam untuk selalu percaya pada ketetapan Allah dan menjauhi rasa iri terhadap rezeki yang dimiliki orang lain.
Rezeki Adalah Ujian
Rezeki yang Allah berikan kepada setiap hamba adalah bagian dari ujian kehidupan. Allah menguji manusia dengan kelapangan maupun kesempitan rezeki untuk melihat siapa yang tetap bersyukur dan siapa yang kufur:
“Adapun manusia, apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata, ‘Tuhanku telah memuliakanku.’” (QS. Al-Fajr: 15)
Melalui ayat ini, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa rezeki bukan semata-mata tanda kemuliaan. Sebaliknya, kesempitan rezeki juga bisa menjadi cara Allah mendekatkan hamba kepada-Nya. Yang terpenting adalah sikap dalam menghadapi kondisi tersebut.
Usaha dan Tawakal: Kunci Menerima Rezeki
Islam mengajarkan bahwa meskipun rezeki telah ditetapkan, manusia tetap harus berusaha untuk mencarinya. Rasulullah SAW bersabda:
“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki seperti burung yang diberi rezeki. Burung itu pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menegaskan bahwa usaha dan tawakal adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa tawakal yang benar adalah berserah diri kepada Allah setelah berusaha secara maksimal.
Rezeki Datang dari Arah yang Tak Terduga
Salah satu keajaiban rezeki adalah bahwa ia sering datang dari arah yang tidak kita duga. Allah berfirman:
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberinya jalan keluar. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS. At-Talaq: 2-3)
Ustadz Khalid Basalamah menekankan pentingnya ketakwaan sebagai kunci mendapatkan rezeki yang penuh berkah. Ketakwaan mencakup menjaga hubungan dengan Allah, menjauhi larangan-Nya, dan menjalankan perintah-Nya dengan penuh kesungguhan.
Hindari Sifat Iri dan Dengki
Sifat iri dan dengki terhadap rezeki orang lain adalah perilaku yang harus dihindari. Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah kalian saling iri, saling dengki, dan saling membenci.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rezeki yang dimiliki seseorang adalah ketetapan Allah yang tidak dapat diubah oleh manusia. Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan bahwa rasa iri hanya akan mengurangi keberkahan rezeki dan merusak hati.
Sedekah sebagai Pembuka Pintu Rezeki
Sedekah adalah salah satu cara untuk membuka pintu rezeki yang lebih luas. Rasulullah SAW bersabda:
“Harta tidak akan berkurang karena sedekah…” (HR. Muslim)
Sedekah bukan hanya bentuk kebaikan kepada orang lain, tetapi juga cara untuk membersihkan harta dan mendatangkan keberkahan. Ustadz Khalid Basalamah mendorong umat Islam untuk menjadikan sedekah sebagai bagian dari rutinitas, baik dalam kondisi lapang maupun sempit.
Bersyukur untuk Menambah Nikmat
Allah berjanji akan menambah nikmat bagi hamba-Nya yang bersyukur. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu…” (QS. Ibrahim: 7)
Bersyukur adalah kunci penting dalam menjaga dan memperlancar rezeki. Ustadz Khalid Basalamah mengajarkan bahwa rasa syukur tidak hanya diungkapkan melalui lisan, tetapi juga melalui hati dan perbuatan. Salah satu bentuk syukur adalah memanfaatkan rezeki untuk kebaikan, seperti membantu sesama dan berkontribusi dalam dakwah.
Kesimpulan
Rezeki adalah bagian dari ketetapan Allah yang tidak akan tertukar. Tugas kita sebagai hamba adalah berusaha, bertawakal, dan bersyukur atas apa yang telah Allah berikan. Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan bahwa fokus utama dalam mencari rezeki bukanlah pada jumlahnya, tetapi pada keberkahan yang menyertainya. Dengan menjaga ketakwaan, menjauhi dosa, dan memperbanyak amalan kebaikan seperti sedekah, insyaAllah rezeki akan mengalir dengan lancar dan penuh keberkahan.