Pahala Memberi Hutang pada Orang

Memberi utang pada orang lain, terutama mereka yang membutuhkan, merupakan amalan mulia dalam Islam. Ustadz Khalid Basalamah menegaskan bahwa perbuatan ini memiliki keutamaan spiritual yang sangat besar—bahkan melampaui sedekah biasa. Artikel ini menjelaskan pahala memberi hutang berdasarkan dalil Al-Qur’an, Hadis, serta ringkasan video dari Ustadz Khalid Basalamah.


🕌 Landasan dari Al-Qur’an dan Hadis

Memberi utang kepada orang yang membutuhkan termasuk bentuk tolong-menolong (akd ta’awun) dan dapat digolongkan sebagai sedekah sosial (tabarru’).
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“Siapakah yang mau mengeluarkan pinjaman kecintaan [di jalan Allah]? Maka Allah akan melipatgandakannya berkali-kali lipat.”
(QS. Al-Baqarah: 245)

Hadis Rasulullah ﷺ juga menunjukkan:
“Pahala sedekah sepuluh kali lipat, sedangkan memberi pinjaman mendapat delapan belas kali lipat” (HR. Thabrani dan al-Baihaqi).

Ini menunjukkan tanda khusus dari Allah atas kebaikan memberi utang.*


🎥 Ringkasan Video Ustadz Khalid Basalamah

Ustadz Khalid dalam video pendek menyampaikan beberapa poin penting:

  1. Pahala Harian Terus Mengalir
    Meski utang belum dibayar, setiap hari pahala tetap diperoleh seperti sedekah.
  2. Pahala Lebih Besar dari Sedekah
    Ia menegaskan bahwa pahala memberi hutang (qardh) melebihi pahala sedekah—18 kali lipat dibandingkan 10 kali lipat pada sedekah.
  3. Terdapat Kelonggaran Waktu = Tambahan Pahala
    Mereka yang memberi kelonggaran waktu atau bahkan menghapus utang sama dengan memberi sedekah tambahan—diperkuat pahala dan kedekatan pada Allah.
  4. Bonus di Hari Kiamat
    Ustadz Khalid menyebutkan pahala tambahan seperti syafaat, naungan, kemudahan di akhirat, dan rahmat dari Allah kepada pemberi utang.

5 Keutamaan Jasmani dan Spiritual Memberi Utang

  1. Pahala Mengalir Sepanjang Utang
    Setiap hari utang terlunasi, Allah menulis pahala meskipun belum selesai.
  2. Lebih Utuh dari Sedekah Biasa
    Sedekah berlipat 10×, tetapi qardh mencapai 18× lipat.
  3. Syafaat Hari Kiamat
    Mereka yang memberi utang mendapatkan pertolongan di akhirat.
  4. Perlindungan dan Kemudahan Hidup
    Allah memberikan kelapangan rizki dan kemudahan atas urusan hidupnya.
  5. Rahmat Khusus
    Memberi utang termasuk dalam amalan yang membawa kasih sayang Allah secara langsung.

Praktik Memberi Utang yang Dianjurkan

  1. Pilih Orang yang Benar-benar Membutuhkan
    Pastikan niat membantu, bukan sekadar formalitas.
  2. Beri Kelonggaran yang Ikhlas
    Jika terlambat, biarkan tanpa mendesak atau menambah suku bunga—karena utang tanpa tambahan adalah sedekah.
  3. Catat dengan Jujur dan Profesional
    Agar adab hiba dan utang terlunasi tetap terjaga.
  4. Doakan Penerima dan Ingatkan Mereka
    Jangan lupa doakan agar Allah memudahkan pembayar dan bahagia bagi pemberi.

Mengapa Pahala Qardh Istimewa?

  • Mengandung unsur ikhlas dan risiko: Tanpa bunga, tulus membantu, tanpa pamrih finansial.
  • Mengikuti sunnah tolong-menolong: Bentuk terbesar dari solidaritas sosial.
  • Memperkuat tali persaudaraan: Saat utang ditangguhkan tanpa syarat, rasa saling percaya terjalin kuat.

Kesimpulan

Memberi utang kepada sesama—dengan niat baik, tanpa bunga, dan ikhlas menunggu pelunasan—merupakan amalan luar biasa yang membawa 18 kali lipat pahala sedekah, pahala harian bahkan meski belum dibayar, serta naungan dan syafaat di hari akhir. Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa tindakan ini bukan hanya membantu materi, tetapi mendatangkan keberkahan sorgawi yang tak terlihat.

Semoga kita tergerak untuk memberi utang tanpa riba jika mampu, menjadi bagian dari kaum yang murah hati dan selalu diberkati oleh Allah SWT.