Sebagai seorang Muslim, mengejar akhirat adalah tujuan utama hidup. Allah SWT menciptakan manusia tidak lain untuk beribadah kepada-Nya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Namun, apakah mengejar akhirat berarti mengabaikan dunia? Tidak. Islam mengajarkan keseimbangan antara dunia dan akhirat. Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat (UAH) menekankan bahwa siapa yang memprioritaskan akhirat, dunia akan mengikutinya. Hal ini sejalan dengan hadis Rasulullah SAW:
“Barang siapa yang tujuan utamanya adalah akhirat, maka Allah akan menjadikan kekayaan dalam hatinya, mengatur urusannya, dan dunia akan mendatanginya dengan tunduk.” (HR. Tirmidzi)
Prioritaskan Akhirat, Dunia Akan Menyusul
Allah SWT berfirman:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia…” (QS. Al-Qashash: 77)
Ayat ini menegaskan bahwa kehidupan dunia hanyalah sarana untuk mencapai akhirat. Dengan menjadikan akhirat sebagai tujuan, seseorang tidak hanya meraih ridha Allah, tetapi juga mendapatkan keberkahan dunia.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, mereka yang mengejar dunia saja sering kali terjebak dalam keserakahan dan ketidakpuasan. Sebaliknya, mereka yang mengejar akhirat akan mendapatkan ketenangan, karena hidup mereka terarah pada tujuan yang mulia.
Keseimbangan antara Dunia dan Akhirat
- Bekerja dengan Niat untuk Ibadah
Islam tidak pernah melarang umatnya untuk bekerja keras dan mencari rezeki. Namun, niat bekerja haruslah karena Allah, bukan sekadar mengejar materi. Rasulullah SAW bersabda:“Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang bekerja dan bersungguh-sungguh.” (HR. Thabrani)
Dengan niat yang benar, pekerjaan menjadi bentuk ibadah yang berpahala.
- Sedekah: Investasi Akhirat dan Keberkahan Dunia
Allah berfirman:“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir…” (QS. Al-Baqarah: 261)
Sedekah tidak hanya memperbanyak pahala, tetapi juga membuka pintu rezeki di dunia. Dalam ceramahnya, UAH sering mengingatkan bahwa harta yang disedekahkan tidak akan berkurang, melainkan justru dilipatgandakan oleh Allah.
- Menggunakan Waktu untuk Amal Saleh
Waktu adalah salah satu nikmat yang sering disia-siakan manusia. Rasulullah SAW bersabda:“Ada dua kenikmatan yang kebanyakan manusia tertipu, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari)
Gunakan waktu untuk memperbanyak amal ibadah seperti salat, membaca Al-Qur’an, zikir, dan membantu sesama. Amal saleh ini adalah bekal utama untuk akhirat sekaligus mendatangkan keberkahan di dunia.
Keutamaan Menjadikan Akhirat Sebagai Tujuan
- Ketenangan Hati
Mereka yang fokus pada akhirat akan merasa tenang karena tujuan hidup mereka jelas. Allah berfirman:“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
- Rezeki yang Tidak Terduga
Rasulullah SAW bersabda:“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS. At-Talaq: 2-3)
Ketakwaan kepada Allah adalah kunci rezeki yang penuh berkah.
- Keberkahan dalam Hidup
UAH mengingatkan bahwa keberkahan tidak selalu berarti memiliki banyak harta, tetapi hidup yang diridhoi Allah. Keberkahan bisa berupa kesehatan, keluarga yang harmonis, atau ketenangan jiwa.
Kisah Teladan: Nabi Sulaiman AS
Nabi Sulaiman AS adalah contoh pemimpin yang sukses di dunia sekaligus bertakwa kepada Allah. Meskipun memiliki kekayaan melimpah, Nabi Sulaiman tidak pernah menjadikan dunia sebagai tujuan. Ia selalu bersyukur kepada Allah dan menggunakannya untuk kebaikan.
Kisah ini mengajarkan bahwa mengejar akhirat tidak berarti harus meninggalkan dunia, melainkan menjadikan dunia sebagai sarana untuk mengabdi kepada Allah.
Cara Mengutamakan Akhirat dalam Kehidupan Sehari-Hari
- Perbaiki Niat
Mulailah setiap aktivitas dengan niat yang benar. Segala sesuatu yang dilakukan karena Allah akan bernilai ibadah. - Perbanyak Ibadah Wajib dan Sunnah
Jangan hanya terpaku pada salat wajib, tetapi tambahkan dengan amalan sunnah seperti salat Dhuha, tahajud, dan sedekah. - Tinggalkan Maksiat
Maksiat akan menghalangi seseorang dari rahmat Allah. Berusaha meninggalkan dosa adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada-Nya. - Utamakan Akhlak Mulia
Rasulullah SAW bersabda:“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Bukhari)
Jadilah pribadi yang baik kepada keluarga, teman, dan masyarakat sekitar.
- Bersyukur dan Sabar
Dalam situasi apa pun, jadikan syukur dan sabar sebagai pegangan. Keduanya adalah tanda keimanan yang kuat.
Mengejar akhirat bukan berarti melupakan dunia, tetapi menjadikan dunia sebagai sarana untuk mencapai kebahagiaan abadi. Dengan niat yang ikhlas, amal saleh, dan ketakwaan, seorang Muslim dapat meraih keberkahan di dunia dan pahala di akhirat.
Sebagai penutup, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan:
“Jadikan akhirat sebagai tujuan utama, dan dunia akan menjadi pelengkap yang mendukungmu menuju ridha Allah.”