Kesehatan Dan Kebersihan Dalam Islam: Panduan Hidup Sehat Yang Perlu Anda Ketahui

Islam103 Dilihat

 Agama Islam – Anda pasti pernah mendengar akan istilah, kebersihan sebagian dari pada iman. Karena pada dasarnya Islam sendiri sudah menempatkan tentang prinsip prinsip menjaga keseimbangan dalam tubuh. Salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan agar tubuh tetap sehat. Ulasan berikut akan membahas tentang bagaimana dan cara pandang tentang kesehatan dan kebersihan dalam Islam: panduan hidup sehat yang tentunya dapat Anda lakukan.

Konsep Islam dalam menjaga kebersihan dan kesehatan

Ibn Abbas berkata, bahwa dirinya pernah mengunjungi Rasulullah SAW, dan bertanya : Ajarkan aku sebuah doa yang akan selalu dibaca dalam doaku. Maka Nabi menjawab : Mintalah Allah ampunan dan kesehatan, dan ketika di waktu lain aku bertanya lagi tentang doa yang sebaiknya dibaca dalam doaku, maka Rasulullah menjawab hal yang sama, hal tersebut terdapat dalam HR Ahmad, al Tumudzi, dan al-Bazzar.

Sedangkan para pakar kesehatan menyatakan bahwa agar seseorang hidup sehat, maka selain itu kita harus mengkonsumsi makanan yang bergizi, berolahraga secara cukup, menjaga jiwa agar tetap tenang, serta menjauhkan diri dari berbagai macam hal yang dapat membuat diri terjangkit penyakit. Ternyata hal hal tersebut, juga terdapat dalam ajaran Islam, semuanya tertuang jelas dalam beberapa hadist dan juga Al-Qur’an.

Cara menjaga hidup bersih dan sehat dalam Islam

Berikut ini adalah beberapa metode cara menjaga kesehatan dan kebersihan dalam Islam: panduan hidup sehat yang pastinya mudah untuk Anda lakukan, antara lain :

Menjaga pola makan dan pola minum

Dalam ilmu gizi atau kesehatan, unsur terpenting dalam menjaga kesehatan adalah makanan. Sedangkan pada kalangan ahli kedokteran Islam menyatakan bahwa makanan yang baik adalah yang halalan dan thayyiban. Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur-an, surat ‘Abasa (80), ayat 24, yang menyatakan bahwa, wahai manusia, hendaklah memperhatikan apa yang hendak dimakan.

Tidak hanya itu, dalam 27 kali pembicaraan tentang makanan dalam Al-Qur’an, selalu menekankan 2 sifat yaitu halal dan thayib. Adapun surat yang menyebutkan ungkapan tersebut, antara lain Surat Al-Baqaroh ayat 1168, surat Al Maidah ayat 88, surat Al-Anfal ayat 9, dan An-Nahl ayat 114.

Tidak hanya itu, makanan yang akan akan kita makanpun sebaiknya seimbang, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Seperti pembahasan dalam hadist HR Tirmidzi, tentang makanan dan minuman sebaiknya tidak berlebihan, yaitu hendaklah seseorang membagi perutnya menjadi 3 bagian, yaitu, sepertiga minuman, sepertiga makanan, dan sepertiganya lagi untuk bernafas. Hal tersebut juga tersirat pada Al-Qur-an Surat Al Araf ayat 31, yang membahas tentang tata cara menggunakan pakaian ketika akan berkunjung ke masjid, aturan makan dan minum hendaknya tidak berlebihan, karena pada dasarnya Allah SWT tidak suka pada sesuatu yang berlebihan.

Menjaga keseimbangan dalam beraktivitas dan istirahat

Tidakkah Anda sadari bahwa Islam sudah memperhatikan masalah kesehatan sejak bayi. Seorang ibu harus menyusui bayinya, selain sebagai fitrah juga mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan, baik untuk si bayi dan juga untuk sang ibu itu sendiri. Secara tidak langsung hal tersebut tertuang dalam keadilan sosial dalam Islam: ajaran dan implementasinya dalam berkehidupan sosial, yang membahas tentang hak seorang bayi, dan juga kewajiban seorang ibu.

Selain itu Al-Qur’an juga melarang seseorang untuk mengkonsumsi baik makanan atau minuman yang dapat merusak badan, beberapa contohnya adalah penggunaan rokok, mengkonsumsi minuman beralkohol, dan yang lainnya yang dapat merusak tubuh. Selain itu, hal hal tersebut, dinilai mubazir, dan secara tidak langsung dapat membinasakan diri, bahkan dapat mengganggu orang lain, serta lingkungan yang ada.

Islam juga cukup menekankan keteraturan dalam ritme hidup, mulai dari istirahat secara cukup, selain tentunya melakukan berbagai macam aktivitas serta hal untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT. Jangan memforsir tubuh secara berlebihan, karena pada dasarnya tubuh mempunyai batas kemampuanya sendiri. Misalnya saja terus menerus berpuasa, terus menerus beribadah hingga begadang sepanjang malam, dan yang lainnya.

“Nabi pernah berkata kepadaku : Bahwa wahai hamba Allah, ketika ketika kamu berpuasa di siang hari dan di malam hari, maka aku katakan, bahwa sebenarnya Rasulullah menjawab : Jangan lakukan hal tersebut, sebaiknya berpuasa dan berbukalah, selain itu bangun malam dan tidurlah, karena pada dasarnya badan dan lambungmu mempunyai hak” riwayat HR Bukhari dan Muslim.

Karena pada dasarnya, tubuh juga mempunyai tugas akan sistem metabolisme dan juga sistem kimia tubuh. Ketika melanggar hal tersebut maka akibatnya kesehatan tubuh juga akan terganggu.

Berolahraga sebagai upaya dalam menjaga kesehatan

Tujuan utama ketika seseorang melakukan olahraga yaitu untuk menjaga kesehatan, menjaga massa otot, menjaga daya tahan, menjaga keseimbangan emosional, menjaga efisiensi berbagai fungsi tubuh, serta menjaga daya ekspresi dan kreativitas agar tetap produktif. Artinya ketika seseorang mampu melakukan olahraga secara teratur, hasilnya tidak hanya jasmani jadi lebih segar, kuat, dan pastinya sehat. Anda pun juga mampu melakukan berbagai aktivitas secara lebih baik.

Secara hukum melakukan olahraga, nilainya mubah. Namun bisa juga termasuk ke dalam kategori ibadah, jika niatnya adalah ibadah, asalkan tata cara melakukan olahraga tidak bertentangan dengan norma Islam.

Dapat dilihat juga, nabi mengajarkan umatnya untuk melakukan berbagai kegiatan dan bahkan mengajarkan anak anaknya untuk melakukan aktivitas diluar ruangan, seperti berenang, menunggang kuda, memanah, atau bahkan berjalan kaki.

Dalam pandangan ulama fikih, aktivitas olahraga ini termasuk bidang ijtihadiyah, atau masalah duniawi. Karena semua bentuk, teknik dan aturannya manusia lakukan sesuai keahlian di bidangnya. Kali ini Islam hanya akan memberikan prinsip serta landasan umum, akan hal hal yang sebaiknya di penuhi ketika melakukan olahraga.

Anjuran untuk menjaga kebersihan diri

Selanjutnya yang juga tidak kalah penting adalah menjaga kebersihan, terutama menjaga kebersihan diri. Dalam terminology Islam, kebersihan dan hal hal yang berkaitan di sebut dengan al-Thaharah. Ini adalah bentuk atau upaya preventif untuk mencegah berbagai macam jenis kuman, penyakit atau bakteri mendekat atau bahkan masuk ke dalam tubuh.

‘Abd al-Hamid al-Qudat , Imam al-Suyuthi, dan ulama lainnya mengatakan bahwa Islam sangat menjaga kesucian dan juga kebersihan, karena hal tersebut termasuk kewajiban dan menjadi kunci ibadah. Hal tersebut seperti yang di ulas dalam HR ibnu Majah, al-Turmudzi, Ahmad dan al-Darimi, yang isinya ‘Ali ra, dari Nabi SAW, berkata bahwa kunci shalat adalah bersuci.

Jadi tidak mengherankan jika umat islam sendiri, sudah mengenal dengan yang namanya menjaga kebersihan, terutama dari hal hal yang  bersifat najis, mutanajjis da juga hadats, atau berupa kotoran dengan sifat tertentu.

Beberapa ulama yang membahas tentang fiqih menggolongkan masalah Thaharah atau menjaga kesucian ini menjadi 2 hal, yaitu secara lahiriah, dan secara rohani. Seseorang harus menjaga kesucian lahiriah, meliputi tempat tinggal, pakaian, kebersihan, jalan, serta segala sesuatu yang manusia gunakan untuk berbagai urusanya. Sedangkan yang maksud dari kesucian rohaniah, antara lain, menjaga kebersihan akidah, jiwa, hati, akhlak, dan juga pikirannya.

Artinya, dari pembahasan tentang kesehatan dan kebersihan dalam Islam: panduan hidup sehat, bahwasannya Islam sudah sejak dulu mengajarkan tentang kebersihan, dan membuat hidup jadi lebih sehat. Ternyata, caranya tidak sulit, dan bahkan terbilang praktis, dan mudah untuk dilakukan.