Pendahuluan
Banyak orang menghabiskan waktunya dengan kekhawatiran tentang rezeki—apakah cukup, bagaimana meningkatkannya, dan bagaimana mengamankannya. Namun, tahukah kita bahwa rezeki sudah ditentukan oleh Allah ﷻ? Dalam Islam, kita diajarkan bahwa setiap manusia telah ditetapkan rezekinya sejak dalam kandungan.
Allah ﷻ berfirman:
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya…” (QS. Hud: 6)
Dalam berbagai kajiannya, Ustadz Khalid Basalamah sering mengingatkan bahwa daripada mengkhawatirkan sesuatu yang sudah dijamin oleh Allah, lebih baik kita fokus pada hal-hal yang lebih utama dalam hidup ini. Lalu, apa saja yang seharusnya kita prioritaskan?
1. Fokus pada Ketakwaan, karena Rezeki Mengikuti Ketakwaan
Banyak orang mengira bahwa rezeki hanya datang dari kerja keras semata, padahal ketakwaan memiliki peran besar dalam kelapangan rezeki. Allah ﷻ berfirman:
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka…” (QS. At-Talaq: 2-3)
Ketakwaan mencakup menjauhi larangan Allah dan menjalankan perintah-Nya dengan ikhlas. Jika kita ingin rezeki yang berkah dan berlimpah, maka fokuslah untuk meningkatkan ketakwaan kita.
2. Fokus pada Ibadah, karena Rezeki Tidak Akan Tertukar
Banyak orang rela mengorbankan ibadah demi mengejar dunia. Padahal, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya ruh kudus (Jibril) membisikkan ke dalam jiwaku bahwa seseorang tidak akan meninggal sampai sempurna rezekinya, maka bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah dalam mencari rezeki.” (HR. Ibnu Majah, no. 2144)
Ini menunjukkan bahwa rezeki sudah ditetapkan dan tidak akan berkurang hanya karena kita sibuk beribadah. Sebaliknya, semakin kita mendekatkan diri kepada Allah, semakin berkah rezeki yang kita peroleh.
3. Fokus pada Kejujuran dan Keberkahan dalam Mencari Rezeki
Sebagian orang menghalalkan segala cara demi mendapatkan rezeki yang banyak, padahal tidak semua rezeki mendatangkan keberkahan. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik…” (HR. Muslim, no. 1015)
Kejujuran dan kehalalan dalam mencari rezeki jauh lebih penting daripada jumlah yang diperoleh. Karena itu, hindarilah praktik kecurangan, riba, dan segala bentuk usaha yang diharamkan.
4. Fokus pada Sedekah, karena Sedekah Melipatgandakan Rezeki
Banyak orang takut bersedekah karena merasa hartanya akan berkurang, padahal dalam Islam, sedekah justru menjadi salah satu cara melipatgandakan rezeki. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sedekah tidak akan mengurangi harta…” (HR. Muslim, no. 2588)
Bahkan dalam Al-Qur’an, Allah ﷻ berjanji:
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakannya dengan lipatan yang banyak…” (QS. Al-Baqarah: 245)
Jadi, jika ingin rezeki semakin luas dan berkah, jadikan sedekah sebagai kebiasaan harian.
5. Fokus pada Rasa Syukur, karena Syukur Menambah Nikmat
Sering kali kita merasa kurang dengan apa yang sudah diberikan, padahal kunci utama bertambahnya rezeki adalah bersyukur. Allah ﷻ berfirman:
“Jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu…” (QS. Ibrahim: 7)
Syukur tidak hanya diucapkan dengan lisan, tetapi juga dibuktikan dengan tindakan, seperti menggunakan harta untuk kebaikan dan tidak mengeluh terhadap ketetapan Allah.
6. Fokus pada Keluarga, karena Mereka Adalah Amanah yang Harus Dijaga
Banyak orang terlalu sibuk bekerja hingga melupakan keluarga, padahal keluarga adalah amanah yang harus diperhatikan. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Cukuplah seseorang dikatakan berdosa jika ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggung jawabnya.” (HR. Abu Daud, no. 1692)
Menafkahi keluarga dengan cara yang halal dan memberikan perhatian kepada mereka adalah bentuk ibadah yang besar pahalanya. Jangan sampai ambisi mengejar dunia membuat kita lalai terhadap hak keluarga.
7. Fokus pada Akhirat, karena Dunia Sifatnya Sementara
Rasulullah ﷺ mengajarkan umatnya untuk tidak terlalu mencintai dunia, karena kehidupan yang sebenarnya adalah di akhirat. Beliau bersabda:
“Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan seorang asing atau seorang musafir.” (HR. Bukhari, no. 6416)
Jika kita hanya sibuk mengejar dunia, maka kita akan kehilangan akhirat. Tetapi jika kita mengejar akhirat, maka dunia akan mengikuti kita.
Kesimpulan
Rezeki sudah diatur oleh Allah ﷻ, maka tidak perlu khawatir berlebihan tentangnya. Yang lebih penting adalah bagaimana kita menjalani hidup dengan fokus pada hal-hal yang lebih utama: ketakwaan, ibadah, kejujuran, sedekah, syukur, keluarga, dan akhirat.
Ustadz Khalid Basalamah selalu mengingatkan bahwa rezeki bukan hanya soal jumlah, tetapi juga keberkahan. Jika kita mendekatkan diri kepada Allah dan mengikuti aturan-Nya dalam mencari nafkah, maka insya Allah rezeki kita akan cukup dan penuh berkah.
Semoga kita semua menjadi hamba yang senantiasa bersyukur dan fokus pada hal yang lebih bermanfaat dalam hidup ini. Aamiin.