Harta adalah amanah yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya. Namun, tidak sedikit orang yang terjerumus dalam kesombongan karena merasa dirinya lebih kaya dari orang lain. Padahal, Islam mengajarkan bahwa harta hanyalah titipan yang sewaktu-waktu bisa diambil kembali. Dalam ceramahnya, Ustadz Muhammad Nurul Dzikri mengingatkan umat Islam agar tidak sombong dengan harta dan menggunakan kekayaan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
1. Harta Hanyalah Titipan Allah
Allah SWT berfirman:
“Dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang telah Dia berikan kepadamu.”
(QS. An-Nur: 33)
Ayat ini menegaskan bahwa harta yang kita miliki bukanlah milik kita sepenuhnya, melainkan milik Allah yang dititipkan kepada kita. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menjelaskan bahwa kesadaran ini sangat penting agar manusia tidak menjadi sombong dengan kekayaannya.
Harta hanya bersifat sementara dan digunakan sebagai alat untuk menguji siapa yang bersyukur dan siapa yang kufur. Oleh karena itu, seorang Muslim harus selalu ingat bahwa harta adalah ujian dari Allah.
2. Kisah Qarun: Pelajaran Bagi yang Sombong dengan Harta
Allah SWT memberikan contoh nyata dalam Al-Qur’an tentang seseorang yang sombong dengan hartanya, yaitu Qarun. Allah berfirman:
“Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, tetapi dia berlaku zalim terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat…”
(QS. Al-Qasas: 76)
Qarun dikenal sebagai orang yang sangat kaya, tetapi ia sombong dan merasa bahwa kekayaannya adalah hasil usahanya sendiri. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menjelaskan bahwa kesombongan ini membawa kehancuran bagi Qarun. Allah menenggelamkannya bersama seluruh hartanya ke dalam bumi sebagai bentuk peringatan bagi orang-orang yang berlaku serupa.
3. Larangan Bersikap Sombong dalam Islam
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.”
(HR. Muslim)
Kesombongan adalah sifat yang sangat dibenci dalam Islam, termasuk kesombongan karena harta. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri mengingatkan bahwa harta tidak akan memberikan manfaat apa pun di akhirat jika digunakan dengan cara yang salah.
Sebaliknya, orang yang rendah hati dan bersyukur atas nikmat Allah akan mendapatkan keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat.
4. Gunakan Harta untuk Kebaikan
Allah SWT berfirman:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia.”
(QS. Al-Qasas: 77)
Ayat ini menegaskan bahwa harta harus digunakan untuk mencari keridhaan Allah. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menjelaskan bahwa salah satu cara terbaik untuk memanfaatkan harta adalah dengan bersedekah dan membantu orang yang membutuhkan.
Beliau juga menekankan bahwa harta yang digunakan untuk kebaikan akan menjadi bekal di akhirat, sedangkan harta yang disia-siakan hanya akan menjadi penyesalan.
5. Bersyukur atas Nikmat yang Diberikan Allah
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah menyukai hamba yang apabila diberi nikmat, dia bersyukur atasnya.”
(HR. Ahmad)
Ustadz Muhammad Nurul Dzikri mengingatkan pentingnya bersyukur atas harta yang dimiliki. Bersyukur tidak hanya dengan lisan, tetapi juga dengan perbuatan, yaitu menggunakan harta untuk membantu sesama dan mendekatkan diri kepada Allah.
6. Hindari Perilaku Boros dan Pamer
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara-saudara setan.”
(QS. Al-Isra’: 27)
Dalam ceramahnya, Ustadz Muhammad Nurul Dzikri juga menyinggung bahaya perilaku boros dan suka pamer. Perilaku ini tidak hanya menimbulkan kesombongan, tetapi juga dapat merugikan diri sendiri.
Sebaliknya, seorang Muslim dianjurkan untuk hidup sederhana dan memanfaatkan harta dengan bijak. Gaya hidup yang sederhana menunjukkan rasa syukur dan menjaga hati dari sifat sombong.
7. Ingatlah Bahwa Harta Tidak Dibawa Mati
Ustadz Muhammad Nurul Dzikri mengingatkan bahwa harta yang dimiliki di dunia tidak akan dibawa ke akhirat. Rasulullah SAW bersabda:
“Tiga perkara yang akan mengikuti jenazah: keluarganya, hartanya, dan amalnya. Dua akan kembali, dan satu akan tetap bersamanya, yaitu amalnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan pemahaman ini, seorang Muslim akan menyadari bahwa yang paling penting bukanlah berapa banyak harta yang dimiliki, tetapi bagaimana harta tersebut digunakan untuk amal kebaikan.
Kesimpulan: Jangan Sombong dengan Harta
Harta adalah amanah dari Allah yang harus dijaga dan dimanfaatkan dengan baik. Kesombongan atas harta hanya akan membawa kerugian, baik di dunia maupun di akhirat. Sebaliknya, rendah hati, bersyukur, dan menggunakan harta untuk kebaikan akan mendatangkan keberkahan dan kebahagiaan sejati.
Sebagai Muslim, mari kita jadikan nasihat Ustadz Muhammad Nurul Dzikri ini sebagai pengingat untuk tidak terjebak dalam kesombongan. Gunakan harta untuk mendekatkan diri kepada Allah, membantu sesama, dan mencari kebahagiaan abadi di akhirat.