Jangan Menunggu Berdosa Baru Istighfar

Istighfar adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dalam berbagai ayat Al-Qur’an dan hadis Rasulullah ﷺ, disebutkan betapa istighfar memiliki banyak keutamaan, baik untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat. Namun, sayangnya, banyak orang yang salah memaknai istighfar dengan hanya mengucapkannya setelah melakukan dosa. Padahal, istighfar adalah bentuk permohonan ampun yang seharusnya dilakukan setiap saat, bukan hanya ketika kita merasa bersalah.


Perintah Istighfar dalam Al-Qur’an

Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk senantiasa memohon ampunan kepada-Nya. Firman Allah:
“Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih.” (QS. Hud: 90)

Ayat ini menegaskan bahwa memohon ampunan adalah langkah penting dalam mendekatkan diri kepada Allah. Istighfar bukan hanya sekadar ucapan, tetapi juga bentuk pengakuan atas kelemahan kita sebagai manusia yang tidak pernah luput dari dosa.


Keutamaan Istighfar

  1. Melapangkan Rezeki
    Rasulullah ﷺ bersabda:
    “Barang siapa yang membiasakan diri beristighfar, Allah akan memberikan kelapangan dalam setiap kesempitan, jalan keluar dalam setiap kesulitan, dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Abu Dawud)Istighfar dapat menjadi kunci kelapangan rezeki. Dengan memohon ampun kepada Allah, kita membersihkan diri dari dosa yang mungkin menjadi penghalang datangnya keberkahan.
  2. Menghapus Dosa
    Dalam hadis lain, Rasulullah ﷺ bersabda:
    “Barang siapa beristighfar, maka Allah akan menghapus dosa-dosanya, meskipun dosanya sebanyak buih di lautan.” (HR. Tirmidzi)Keutamaan ini menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang mau bertaubat dan memohon ampunan.
  3. Mendatangkan Ketenangan Hati
    Dengan istighfar, hati menjadi lebih tenang. Sebagaimana Allah berfirman:
    “Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)Istighfar adalah salah satu bentuk zikir yang mendekatkan hati kepada Allah, sehingga mendatangkan ketenangan jiwa.

Jangan Menunggu Berdosa Baru Beristighfar

Salah satu kesalahan besar adalah menunda istighfar dengan alasan belum merasa berdosa. Padahal, sebagai manusia, kita tidak pernah lepas dari dosa, baik yang kita sadari maupun yang tidak. Rasulullah ﷺ, yang dijamin masuk surga dan terbebas dari dosa, tetap beristighfar lebih dari 70 kali dalam sehari. Beliau bersabda:
“Wahai manusia, bertobatlah kepada Allah dan beristighfarlah. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Nya lebih dari 70 kali dalam sehari.” (HR. Bukhari)

Jika Rasulullah ﷺ saja merasa perlu beristighfar, bagaimana dengan kita sebagai manusia biasa yang penuh dengan kekurangan?


Istighfar sebagai Gaya Hidup

Istighfar seharusnya menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari. Tidak perlu menunggu waktu tertentu atau menunggu merasa bersalah untuk melakukannya. Berikut adalah beberapa cara menjadikan istighfar sebagai gaya hidup:

  1. Mengawali dan Mengakhiri Hari dengan Istighfar
    Sebelum memulai aktivitas di pagi hari, biasakanlah memohon ampunan kepada Allah. Begitu pula saat hendak tidur, evaluasi diri dan akhiri hari dengan istighfar.
  2. Istighfar Setelah Shalat
    Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk beristighfar tiga kali setelah selesai shalat wajib. Ini menunjukkan bahwa istighfar adalah cara untuk menyempurnakan ibadah.
  3. Memperbanyak Istighfar di Waktu Mustajab
    Waktu-waktu seperti sepertiga malam terakhir dan setelah adzan adalah waktu mustajab untuk berdoa dan beristighfar.

Dosa yang Terhapus dengan Istighfar

Ada dosa-dosa yang dapat dihapuskan hanya dengan beristighfar, terutama dosa kecil. Namun, dosa besar seperti syirik, riba, dan pembunuhan memerlukan taubat nasuha, yaitu taubat yang sungguh-sungguh dengan syarat:

  1. Menyesali perbuatan dosa.
  2. Berhenti melakukan dosa tersebut.
  3. Bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.
  4. Jika berkaitan dengan hak orang lain, mengembalikan hak tersebut.

Istighfar Membawa Keberkahan Hidup

Tidak hanya membawa manfaat di akhirat, istighfar juga mendatangkan keberkahan di dunia. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu dan memperbanyak harta serta anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)

Ayat ini menunjukkan bahwa istighfar dapat menjadi kunci kesuksesan duniawi.


Kesimpulan

Istighfar adalah ibadah yang sangat mudah dilakukan, tetapi memiliki manfaat yang luar biasa. Jangan menunggu berdosa untuk beristighfar. Jadikan istighfar sebagai amalan harian yang dapat mendekatkan diri kepada Allah dan membawa keberkahan dalam hidup. Dengan istighfar, hati menjadi lebih tenang, dosa terhapus, dan rezeki dilapangkan.

Allah Maha Pengampun dan selalu membuka pintu taubat bagi hamba-Nya. Mari perbanyak istighfar dan jadikan hidup kita lebih berkah di dunia dan akhirat.

Wallahu a’lam bishawab.