Hilang Keberkahan Akibat Transaksi Haram

Pendahuluan: Mengapa Transaksi Haram Mengikis Keberkahan?

Dalam Islam, akhlak ekonomi merupakan pilar penting—menjaga transaksi agar tidak mengandung riba, dusta, tipu daya, atau ketidakadilannya. Dalam video oleh Ustadz Khalid Basalamah, beliau mengingatkan bahwa:

  • Transaksi yang melanggar prinsip halal syariah akan menghilangkan keberkahan dari harta, meskipun nominalnya besar.
  • Bila seseorang berbohong atau menutupi cacat dalam jual beli, maka rezekinya bukan meluas, malah cepat sirna.
    “Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu.” —HR Bukhari

Landasan Al-Qur’an & Hadis: Pentingnya Keberkahan dalam Rezeki

Allah SWT berfirman:

“Makanlah harta-harta di antara kamu secara halal dan baik; dan bertakwalah kepada Allah, kepada-Nya kamu dikumpulkan.”
(QS. Al-Maidah: 88)

Sementara Rasulullah ﷺ mengingatkan:

“Penjual dan pembeli memiliki kebebasan selama belum berpisah (akad belum rusak). Jika mereka jujur dan menjelaskan kondisi barang, maka transaksi diberkahi. Jika berbohong atau menyembunyikan cacat, keberkahan transaksi hilang.”
(HR. Bukhari & Muslim)


Dampak Transaksi Haram: Saat Keberkahan Tergerus

Berikut penjabaran risiko serius transaksi haram terhadap aspek spiritual, sosial, dan ekonomi:

  1. Melemahkan Semangat Beramal Saleh
    Rezeki yang dihasilkan dari jalan haram membuat hati malas menjalankan amal baik.
  2. Menolak Doa dan Hilang Ketenteraman Hati
    Doa sulit dikabulkan ketika sumber rezeki asalnya haram. Rasulullah ﷺ mengilustrasikannya dengan seseorang yang makan haram, lalu berdoa, namun doanya tidak diterima.
  3. Hilangkan Ilmu dan Usaha yang Berkah
    Peluang rezeki halal yang disia-siakan sering kali hilang keberkahan—sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu Taimiyyah.
  4. Melahirkan Musibah Sosial dan Spiritual
    Aktivitas seperti riba, tipu daya, atau eksploitasi menciptakan jurang ketimpangan dan konflik sosial.

Langkah Islami untuk Mencari Rezeki Halal & Berkah

  1. Temukan sumber rezeki yang halal: Hindari praktik riba, korupsi, atau spekulasi kadaluwarsa. Pilih usaha sunnah yang adil dan transparan.
  2. Jalin musbihat dan kejujuran: Dalam setiap jual-beli, jujurlah dan informasikan dengan transparan.
  3. Perbanyak doa rezki halal: Memohon kebaikan rezeki melalui doa:
    “Ya Allah, cukupkanlah aku dengan yang halal, jauhkan aku dari yang haram, dan cukupkan aku dengan karunia-Mu dari selain-Mu.” (HR. Tirmidzi)
  4. Sedekah sebagi penjaga keberkahan harta: Sedekah bukan hanya mengurangi harta, tapi justru membuka pintu keberkahan dan pelindung doa.

Kesimpulan: Transaksi Haram Mengikis Keberkahan Hidup

Ustadz Khalid Basalamah menegaskan bahwa modal tidak cukup tanpa keberkahan. Transaksi haram nyaris menjamin kegagalan spiritual, ketenangan batin, dan berkah finansial. Mencari rezeki halal adalah bukan hanya aman, tapi pendorong kebahagiaan dunia dan akhirat.