Agama Islam – Bagi pemeluk keyakinan Islam menjalankan ibadah ke tanah suci Mekkah adalah idaman bagi yang mampu. Tidak hanya mampu dari segi materi tapi juga harus mampu secara jasmaninya. Perintah untuk menjalankan ibadah suci haji telah hadir ketika Sejarah Nabi Muhammad SAW Dari Mekkah hingga Madinah diberikan perintah sholat lima waktu kepada seluruh umat manusianya yang beriman dan beragama Islam. Sebenarnya, perjalanan ke tanah suci Mekkah apakah hanya sekedar menyempurnakan rukun saja atau adakah hikmah di baliknya?
Mari kita perdalam lagi dengan membaca ulasan Haji: Perjalanan Spiritual Umat Islam ke Tanah Suci!
Mengapa Rumah Sucinya Allah SWT Adalah Ka’bah Mekkah?
Dalam riwayat ayat suci Al-Qur’an surah Al-Imran ayat 96 bersabda bahwa:
“Sebenarnya Baitul Atau Hunian (Ibadah) Pertama Yang Ditata Bagi Umat Manusia Yakni (Baitullah) Yang (Berlokasi) Di Bakkah (Makkah) Dengan Banyak Keberkahan Dan Menjadi Penuntun Untuk Semua Alam.”
Bisa dikatakan bahwa Mekkah dengan Ka’bahnya menjadi kiblat sholat semua umat Islam di seluruh dunia. Ini agar mereka bisa leluasa menjalankan dan menikmati khusyuknya ibadah selama di sana.
Banyak kisah tentang perjalanan nabi dari nabi pertama Adam A.S hingga nabi terakhir Nabi Muhammad A.S yang berjuang di jalan Allah SWT. Berjuang agar umat manusia dapat memperoleh hidup yang lebih baik dengan tatanan aturan yang benar dari kitab suci Al-Qur’an. Ketika semua umat muslim mengenal Tuhan mereka, mengenal abdi Tuhan mereka adalah sosok yang patut dicontoh maka pengharapan manusia menjadi pribadi yang taat dan taqwa dari tahun ke tahun kepada Allah SWT. Nama lain dari kota Mekkah adalah Ummul Qura, Al-Baladul Amin artinya Kota Aman, Ma’Ad artinya Tempat Untuk Kembali dan Al Baitul Mahram.
Mekkah dan Madinah adalah daerah yang memiliki keberkahan sangat banyak. Sehingga jika Anda menjalankan ibadah haji jangan sampai terlambat untuk selalu berdzikir atau mengumpulkan segala amal ibadahnya dengan hati yang ikhlas dan benar-benar berserah diri pada-Nya.
Apakah Wajib Ibadah Haji Bagi Umat Muslim?
Ya wajib, bagi mereka yang telah mampu baik dari segi fisik dan materi karena perjalanan haji bukanlah perjalanan wisata semata tapi perjalanan spiritual hati, akhlak dan fisik untuk menggembleng umat muslim agar merasakan nikmatnya berperang melawan syaitan pengutuk akhlak baik. Selama ber-haji semua jamaah akan melakukan thawaf dan sa’i dengan berjalan kaki dari bukit Shafa ke bukit Marwah tanpa adanya kendaraan. Perjalanan tersebut bersama-sama dengan para jamaah lainnya.
Tujuan sai dan thawaf untuk memperlihatkan betapa perihnya perjuangan seorang ibu demi mendapatkan air untuk bayinya karena harus bolak balik dalam kondisi lemah dan panas. Saat jamaah merasakan hal ini maka munculah rasa spiritual yang tinggi bahwa menghormati orang tua terutama ibu adalah wajib hukumnya.
Kapankah Waktu Terbaik Untuk Melakukan Ibadah Haji?
Waktu yang tepat untuk melaksanakan ibadah haji adalah setiap bulan dimana ada bulan yang sangat diberkahi ketika Anda berhaji yakni:
- Awal bulan Syawal
- Memasuki bulan Zulkaidah sampai tanggal 9 Zulhijah
- Memasuki malam tanggal sepuluh Zulhijah (malam hari raya Idul Adha).
Jadi, semua bulan pada intinya sangat baik untuk melaksanakan ibadah haji tapi memang ada bulan khusus yang jauh lebih banyak memberikan keberkahan dan diharapkan ketika jamaah datang pada saat itu benar-benar taat dan banyak mengucapkan lafadz menyanjung Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Usahakan juga untuk wanita yang sedang masa subur untuk mempercepat masa ibadahnya selama di tanah suci agar tidak berpapasan dengan masa menstruasi. Perjalanan sakral dan sangat menarik ini awalnya Anda akan merasakan bahwa telah sempurna rukun Islam tapi setelah melihat ke Mekkah dan Madinah maka semua akan tercipta jiwa spritual bahwa hidup itu hanya untuk mengumpulkan pahala dan ibadah yang sah.
Baca juga: Kisah Inspiratif Para Sahabat Nabi dalam Mengembangkan Islam
Perjalanan Haji Membawa Dampak Apa Terhadap Kehidupan Umat Muslim?
Belajar sabar
Selama Anda menjalankan haji tentunya banyak jamaah dari berbagai negara berkumpul dalam satu lapangan berporos Ka’bah. Saling berebutan dan berdesakan agar bisa mencium hajar aswad. Sehingga di sana banyak mengajarkan kita untuk bersabar lebih banyak lagi dan mengutamakan mereka yang telah lanjut usia. Setiap langkah ibadah Anda menjadikan sebuah ketelatenan sikap dan berucap dzikir.
Belajar menghargai
Haji tidak hanya dihadiri oleh negara Indonesia saja tapi juga negara lain yang penduduknya memiliki banyak karakter. Sehingga saat di sana kita bahwa saling menghargai adalah dampak baik perjalanan spiritual selama di tanah suci. Keberagaman suku dan budaya tidak boleh menjadikan kita angkuh sebagai warga yang lebih disanjung di mata dunia tapi lebih berusaha agar kita bisa menghormati.
Memperkuat iman dan taqwa
Iman dan taqwa adalah salah satu fondasi umat Islam agar tidak terjebak dalam hidup yang tidak sesuai anjuran agama. Dengan segala aturan mengikat dari kitab suci dan fatwa sahabat nabi serta ulama mengingnkan manusia agar bisa hidup berkah.
Keimanan kuat dinilai dari saat Anda semakin rajin dan tekun beribadah sepulang ibadah suci. Selain ibadah juga harus diimbangi dengan sikap yang sesuai dengan aturan agama Islam. Misalnya seperti tidak sombong, tidak bakhil, tidak riya, tidak mendekati barang haram dan sebagainya.
Taqwa di nilai dari saat kita menjalankan semua anjuran dan meninggalkan larangan Allah SWT tanpa perasaan berat. Menjalankan taqwa harus dengan hati yang ikhlas dan hati yang lapang.
Mengingatkan kita bahwa manusia hanya sekecil benda hidup
Selama Anda di tanah Haji: Perjalanan Spiritual Umat Islam ke Tanah Suci akan disajikan banyak fenomena kehidupan yang selama ini belum terjadi. Ini menjadikan Anda menjadi pribadi yang tawadu’ atau semakin rendah hati karena ciptaan Allah maha kuasa sangat sempurna.
Saat kita merasa bahwa kita sangat kecil sekali maka apa yang bisa disombongkan dari selama hidup. Tentunya pendekatan diri ke Allah SWT lebih besar agar semakin tenang. Tak sedikit jamaah usai naik haji malah menjadi angkuh dan sombong karena dia masih merasa tinggi di hadapan Allah SWT. Namun, jika Anda benar-benar telah merasa rendah maka jiwa tawadu’ akan terus menemani hingga akhir hayat. Sikap terbaik manusia setidaknya mencontoh sifat nabi Allah SWT yang diberikan predikat ma’sum, amanah, dan sebagainya.
Menggali banyak keberkahan hidup
Dengan adanya konsep mencari keberkahan hidup maka semua orang tak akan berpikir untuk me-Tuhankan materi dunia karena saat itulah manusia di perbudak harta yang cenderung sesat. Segala keberkahan ada pada aktivitas yang diatur oleh Al-Qur’an dengan segudang ketat aturan. Niscaya bagi yang menjalankan hidupnya keberkahan akan ada rejeki yang tak terduga mampir dalam hidup Anda. Rezeki seperti rezeki sehat, rezeki anak soleh solehah, rezeki materi yang cukup dan rezeki dilingkari umat baik akhlaknya.
Tanah suci Mekkah adalah sebuah tempat Haji: Perjalanan Spiritual Umat Islam ke Tanah Suci yang pasti memiliki banyak nilai keberkahannya daripada tempat lain di dunia. Untuk itu, marilah kita berdoa agar bisa berkunjung ke rumah Allah SWT.