Kehidupan sering kali dipenuhi dengan berbagai ujian, baik dalam bentuk masalah keuangan, kesehatan, maupun hubungan sosial. Semua ini bisa memunculkan rasa gundah dan gelisah yang membuat hati tidak tenang. Namun, Islam sebagai agama yang sempurna telah memberikan panduan bagi umatnya untuk menghadapi keadaan ini. Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan cara-cara menghilangkan gundah dan gelisah berdasarkan Al-Qur’an dan hadis.
1. Penyebab Gundah dan Gelisah
Rasa gundah dan gelisah bisa muncul karena berbagai alasan, seperti:
- Kurangnya keimanan: Ketika seseorang jauh dari Allah, hatinya akan merasa kosong dan tidak tenang.
- Ketergantungan pada dunia: Terlalu fokus pada duniawi sering kali membuat hati gelisah, apalagi jika harapan tidak tercapai.
- Dosa yang menumpuk: Perbuatan dosa yang tidak diiringi dengan taubat dapat menjadi penyebab kegelisahan dalam hidup.
Allah SWT berfirman:
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta.”
(QS. Taha: 124)
Ayat ini menegaskan bahwa jauh dari Allah akan membawa kehidupan yang sempit dan penuh kegelisahan.
2. Cara Menghilangkan Gundah dan Gelisah
1. Perbanyak Dzikir kepada Allah
Dzikir adalah salah satu cara paling efektif untuk menghilangkan rasa gelisah. Allah SWT berfirman:
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
(QS. Ar-Ra’d: 28)
Ustadz Adi Hidayat menyarankan untuk melafalkan dzikir harian, seperti:
- Tasbih (Subhanallah): Mengingat keagungan Allah.
- Tahmid (Alhamdulillah): Mensyukuri nikmat Allah.
- Tahlil (La ilaha illallah): Menguatkan keimanan.
- Takbir (Allahu Akbar): Mengakui kebesaran Allah di atas segalanya.
Dzikir tidak hanya melibatkan lisan, tetapi juga hati yang tulus menghadap kepada Allah.
2. Lakukan Salat Sunnah, Terutama Salat Tahajud
Salat adalah sarana terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda:
“Ketahuilah, bahwa kebahagiaan sejati ditemukan dalam salat.”
(HR. Ahmad)
Salat Tahajud adalah waktu istimewa untuk berdoa dan memohon ketenangan hati. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa pada sepertiga malam terakhir, Allah turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa hamba-Nya yang memohon ampun dan pertolongan.
3. Membaca Al-Qur’an dan Mentadabburinya
Al-Qur’an adalah sumber petunjuk dan penyembuh bagi hati yang gelisah. Allah SWT berfirman:
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
(QS. Al-Isra: 82)
Ayat-ayat seperti Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255) atau Surah Al-Insyirah (QS. Al-Insyirah: 1-8) dapat menjadi obat penenang hati. Luangkan waktu setiap hari untuk membaca Al-Qur’an, memahami maknanya, dan menerapkannya dalam kehidupan.
4. Memperbanyak Doa dengan Khusyuk
Doa adalah senjata orang beriman. Ketika merasa gelisah, panjatkan doa dengan penuh kerendahan hati. Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus untuk ketenangan hati:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih dan gelisah, lemah dan malas, kikir dan pengecut, terlilit utang, dan tekanan manusia.”
(HR. Bukhari)
Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa doa sebaiknya diiringi keyakinan penuh bahwa Allah akan mengabulkannya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan bahwa doamu akan dikabulkan.”
(HR. Tirmidzi)
5. Bersyukur atas Nikmat yang Diberikan
Sering kali, kegelisahan muncul karena seseorang terlalu fokus pada apa yang belum dimiliki, daripada mensyukuri nikmat yang ada. Allah SWT berfirman:
“Jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.”
(QS. Ibrahim: 7)
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan pentingnya bersyukur sebagai langkah mendekatkan diri kepada Allah. Ketika seseorang bersyukur, hatinya akan menjadi lebih lapang, dan Allah akan menambahkan kebaikan dalam hidupnya.
6. Bergaul dengan Lingkungan yang Positif
Lingkungan yang buruk dapat mempengaruhi hati dan pikiran seseorang. Rasulullah SAW bersabda:
“Seseorang itu tergantung agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapa yang menjadi teman dekatnya.”
(HR. Abu Dawud)
Bergaullah dengan orang-orang yang memiliki keimanan kuat, karena mereka akan membantu memperkuat keyakinan dan memberikan energi positif.
3. Kisah Inspiratif: Rasulullah SAW dan Keteguhan Hati
Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam menghadapi kegelisahan. Ketika dakwah beliau di Mekah mendapat penolakan, beliau tetap bersabar dan berserah diri kepada Allah. Keteguhan hati beliau adalah bukti nyata bahwa hanya dengan mendekat kepada Allah, hati menjadi tenang.
4. Hikmah di Balik Gundah dan Gelisah
Rasa gundah dan gelisah sering kali menjadi peringatan dari Allah agar kita kembali kepada-Nya. Ujian ini juga mendidik kita untuk lebih sabar dan tawakal. Allah berfirman:
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”
(QS. Al-Baqarah: 155)
Kesimpulan: Ketenangan Hati Hanya Ada pada Allah
Menghilangkan rasa gundah dan gelisah bukanlah hal yang mustahil jika kita berpegang teguh pada ajaran Islam. Melalui dzikir, salat, membaca Al-Qur’an, dan berdoa, hati akan menjadi lebih tenang. Jangan pernah berhenti mendekat kepada Allah, karena hanya dengan mengingat-Nya, hati akan menemukan kedamaian sejati.