Setiap manusia memiliki potensi untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Allah SWT, dengan segala rahmat-Nya, senantiasa memberikan petunjuk dan jalan agar hamba-Nya dapat menjadi insan yang lebih taat dan dekat dengan-Nya. Ustadz Adi Hidayat, dalam salah satu ceramahnya, menjelaskan bagaimana Allah menghendaki hamba-Nya menjadi baik berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis.
Allah Maha Pengasih dan Penyayang
Allah SWT adalah Zat yang Maha Penyayang kepada hamba-Nya. Dia tidak hanya menciptakan manusia, tetapi juga memberikan bimbingan melalui wahyu dan Rasul-Nya. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebaikan dan keburukan).” (QS. Al-Balad: 10)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah telah memberikan manusia kemampuan untuk memilih jalan yang benar. Jalan tersebut dipandu oleh Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.
Tanda Allah Menghendaki Kebaikan untuk Hamba-Nya
1. Dibukakan Pemahaman tentang Agama
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka Dia akan memahamkan dia dalam urusan agama.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketika seseorang dimudahkan untuk memahami agama, itu adalah tanda bahwa Allah menghendaki kebaikan untuknya. Pemahaman agama bukan hanya tentang ilmu, tetapi juga penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Diuji dengan Kesulitan
Allah SWT sering menguji hamba-Nya untuk membersihkan dosa dan meningkatkan derajatnya. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Dan sungguh, Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)
Kesulitan adalah bentuk kasih sayang Allah untuk mengembalikan hamba-Nya ke jalan yang benar.
3. Dimudahkan untuk Beramal Shalih
Ketika Allah mempermudah jalan seseorang untuk berbuat baik, itu adalah tanda bahwa Dia menghendaki hamba-Nya menjadi lebih baik. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, serta membenarkan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan memudahkannya untuk mendapatkan kemudahan.” (QS. Al-Lail: 5-7)
4. Dihadirkan Rasa Gelisah ketika Berbuat Dosa
Rasa gelisah atau tidak nyaman saat melakukan dosa adalah salah satu tanda bahwa Allah masih memberikan hidayah kepada hamba-Nya. Rasulullah SAW bersabda:
“Dosa itu adalah sesuatu yang membuat hati gelisah, dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya.” (HR. Muslim)
Cara Allah Memberikan Hidayah kepada Hamba-Nya
1. Melalui Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah petunjuk utama bagi umat manusia. Allah berfirman:
“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 2)
Membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an adalah cara utama mendapatkan hidayah.
2. Melalui Nasihat dan Pengingat
Allah sering mengirimkan pengingat melalui orang-orang di sekitar kita, seperti keluarga, sahabat, atau ulama. Rasulullah SAW bersabda:
“Agama itu adalah nasihat.” (HR. Muslim)
Pengingat ini adalah salah satu cara Allah menunjukkan kasih sayang-Nya.
3. Melalui Peristiwa Hidup
Terkadang, Allah memberikan hidayah melalui peristiwa besar dalam hidup seseorang, seperti musibah atau kesuksesan. Peristiwa ini sering menjadi momen refleksi bagi seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah.
4. Dengan Mempertemukan Hamba dengan Lingkungan yang Baik
Lingkungan yang baik akan membantu seseorang untuk lebih taat kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda:
“Seseorang itu berada pada agama sahabat dekatnya. Maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat siapa yang menjadi sahabat dekatnya.” (HR. Abu Dawud)
Amalan yang Membantu Mendapatkan Hidayah Allah
- Memperbanyak Istighfar
Istighfar adalah bentuk pengakuan atas dosa dan permohonan ampun kepada Allah. Allah berfirman:
“Dan barang siapa yang beristighfar, niscaya Allah akan memberikan jalan keluar baginya.” (QS. At-Talaq: 2)
- Berdoa dengan Tulus
Doa adalah sarana utama untuk meminta hidayah kepada Allah. Rasulullah SAW sering berdoa:
“Ya Allah, tunjukilah aku ke jalan yang lurus.”
- Menjaga Shalat
Shalat adalah tiang agama dan cara utama berkomunikasi dengan Allah. Shalat yang khusyuk akan mendekatkan seseorang kepada hidayah. - Meninggalkan Maksiat
Hidayah tidak akan datang kepada hati yang penuh dengan dosa. Menjauh dari maksiat adalah langkah awal menuju kebaikan.
Kesimpulan
Allah SWT menghendaki kebaikan untuk semua hamba-Nya. Dia memberikan petunjuk melalui Al-Qur’an, ujian hidup, dan berbagai cara lainnya. Tugas kita adalah membuka hati, memperbanyak amal shalih, dan menjauhi maksiat agar lebih mudah menerima hidayah-Nya.
Sebagai Muslim, kita harus selalu bersyukur atas setiap tanda kebaikan yang diberikan Allah, karena itu adalah bentuk kasih sayang-Nya. Dengan memahami cara Allah menghendaki hamba-Nya menjadi baik, kita dapat lebih bersungguh-sungguh dalam memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada-Nya.