Ketika mendengar kata “rezeki,” banyak dari kita langsung terpikirkan harta atau materi. Padahal, makna rezeki dalam Islam jauh lebih luas daripada sekadar uang. Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya menegaskan bahwa rezeki adalah anugerah Allah yang meliputi seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatan, keluarga, ilmu, dan kebahagiaan. Artikel ini akan membahas makna rezeki yang sebenarnya berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis.
Makna Rezeki dalam Al-Qur’an dan Hadis
- Rezeki Bukan Hanya Harta
Al-Qur’an menjelaskan bahwa rezeki adalah segala bentuk nikmat yang diberikan Allah. Dalam Surah Hud ayat 6, Allah berfirman:“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya…”
Ayat ini menunjukkan bahwa rezeki meliputi kebutuhan hidup yang diberikan Allah kepada seluruh makhluk. Tidak hanya berupa materi, rezeki juga mencakup kesehatan, keamanan, dan kesempatan untuk beribadah.
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Sesungguhnya Allah memberikan dunia kepada orang yang Dia cintai dan yang tidak Dia cintai, tetapi Allah tidak memberikan agama kecuali kepada orang yang Dia cintai.” (HR. Ahmad)
Dari hadis ini, kita memahami bahwa iman dan ketaatan kepada Allah adalah rezeki terbesar yang harus kita syukuri.
- Kesehatan sebagai Rezeki
Salah satu rezeki terbesar adalah kesehatan. Rasulullah SAW bersabda:“Dua nikmat yang banyak dilupakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari)
Kesehatan memungkinkan kita bekerja, beribadah, dan menikmati kehidupan. Tanpa kesehatan, harta benda tidak akan ada artinya.
- Keluarga sebagai Rezeki
Keluarga adalah salah satu bentuk rezeki yang sering terlupakan. Allah berfirman dalam Surah Ar-Rum ayat 21:“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang…”
Kehadiran keluarga yang penuh kasih sayang adalah rezeki yang tak ternilai harganya.
- Ilmu sebagai Rezeki
Ilmu juga termasuk rezeki yang sangat berharga. Rasulullah SAW bersabda:“Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, maka Dia akan memahamkan dia dalam agama.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Memiliki ilmu agama adalah salah satu anugerah terbesar, karena ilmu adalah jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
Cara Mensyukuri Rezeki
- Bersyukur dalam Segala Keadaan
Allah berfirman dalam Surah Ibrahim ayat 7:“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu…”
Syukur bukan hanya diucapkan, tetapi diwujudkan melalui perbuatan. Misalnya, menggunakan harta untuk kebaikan, menjaga kesehatan, dan mendidik keluarga.
- Bersedekah
Sedekah adalah cara efektif untuk mensyukuri rezeki. Rasulullah SAW bersabda:“Tidak akan berkurang harta karena sedekah, melainkan Allah akan menambahkan padanya…” (HR. Muslim)
Sedekah tidak hanya membantu orang lain tetapi juga menjadi sarana keberkahan bagi kita.
- Berbagi Ilmu
Jika Allah memberi kita ilmu, berbagi ilmu dengan orang lain adalah bentuk syukur. Rasulullah SAW bersabda:“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Ahmad)
Dengan berbagi ilmu, kita bisa menjadi jalan kebaikan bagi orang lain.
Rezeki bukan hanya soal harta, melainkan meliputi semua nikmat yang Allah berikan kepada kita. Kesehatan, keluarga, ilmu, dan bahkan waktu luang adalah bentuk rezeki yang sering luput dari perhatian. Dengan memahami makna rezeki yang sebenarnya, kita akan lebih mudah bersyukur dan menggunakan nikmat Allah untuk kebaikan.
Sebagai penutup, mari kita renungkan pesan Ustadz Adi Hidayat:
“Rezeki yang hakiki bukan hanya apa yang terlihat di mata, tetapi juga apa yang dirasakan di hati. Syukurilah setiap nikmat, sekecil apa pun itu.”