Kematian adalah sebuah kepastian yang tidak dapat dihindari oleh setiap manusia. Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.” (QS. Ali Imran: 185)
Menyadari kepastian ini, setiap Muslim dituntut untuk mempersiapkan bekal terbaik yang akan menemani perjalanan panjang menuju akhirat. Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menguraikan bagaimana seharusnya kita memandang kematian dan mempersiapkan bekal amal yang akan menemani kita di alam kubur hingga hari akhir.
Kematian sebagai Awal Perjalanan Menuju Akhirat
Kematian bukanlah akhir dari kehidupan, melainkan awal dari perjalanan yang abadi. Rasulullah SAW bersabda:
“Orang yang paling cerdas adalah yang paling sering mengingat kematian dan yang paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati.” (HR. Tirmidzi)
Mengingat kematian bukanlah untuk menakut-nakuti, melainkan sebagai pengingat agar kita senantiasa menjalani hidup dengan penuh kebaikan.
Bekal Utama untuk Menghadapi Kematian
1. Tauhid yang Kokoh
Tauhid adalah landasan utama dalam Islam. Tanpa tauhid, seluruh amal seseorang tidak akan diterima. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. An-Nisa: 48)
Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya membersihkan akidah dari syirik besar maupun kecil. Memperbanyak istighfar dan menjaga kesucian tauhid adalah langkah utama menuju husnul khatimah.
2. Shalat yang Khusyuk dan Terjaga
Shalat adalah tiang agama yang menjadi amal pertama yang akan dihisab. Rasulullah SAW bersabda:
“Amal yang pertama kali akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya.” (HR. Abu Dawud)
Menjaga shalat lima waktu dengan penuh kekhusyukan adalah bekal utama yang harus diprioritaskan. Ustadz Adi Hidayat juga menganjurkan memperbanyak shalat sunnah, seperti tahajud dan dhuha.
3. Sedekah yang Berkelanjutan
Sedekah adalah amal yang pahalanya terus mengalir bahkan setelah kematian. Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang saleh.” (HR. Muslim)
Sedekah jariyah, seperti wakaf, membangun masjid, atau membantu pendidikan anak yatim, akan menjadi tabungan amal yang tak pernah habis.
4. Ilmu yang Bermanfaat
Mengajarkan ilmu agama atau memberikan sumbangan dalam bentuk tulisan, buku, atau media dakwah lainnya adalah bekal yang sangat berharga. Ilmu yang bermanfaat akan terus mengalirkan pahala selama digunakan oleh orang lain.
5. Doa Anak yang Saleh
Membina anak-anak agar menjadi pribadi yang saleh dan senantiasa mendoakan orang tuanya adalah investasi akhirat yang sangat berharga. Rasulullah SAW bersabda:
“Doa anak yang saleh untuk orang tuanya adalah amal yang tidak akan terputus.” (HR. Muslim)
Persiapan Mental dan Spiritual untuk Menghadapi Kematian
- Mengingat Kematian secara Rutin
Rasulullah SAW bersabda:
“Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian.” (HR. Tirmidzi)
Dengan mengingat kematian, hati kita akan lebih mudah terhindar dari kemaksiatan dan lebih bersemangat dalam beribadah.
- Bertaubat atas Segala Dosa
Taubat adalah kunci untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah lalu. Allah SWT berfirman:
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur: 31)
- Menjaga Hubungan dengan Sesama
Ustadz Adi Hidayat mengingatkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Menyelesaikan segala utang, meminta maaf atas kesalahan, dan menjauhi permusuhan adalah langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum ajal tiba.
Tanda-Tanda Husnul Khatimah
Husnul khatimah adalah akhir kehidupan yang diimpikan oleh setiap Muslim. Rasulullah SAW memberikan beberapa tanda seseorang meninggal dalam keadaan husnul khatimah, seperti:
- Mengucapkan kalimat syahadat di akhir hayat.
- Wajah yang tersenyum atau bercahaya.
- Meninggal dalam keadaan melakukan kebaikan, seperti shalat atau sedekah.
Kesimpulan
Kematian adalah hal yang pasti dan tidak dapat dielakkan. Ustadz Adi Hidayat mengingatkan kita untuk mempersiapkan bekal terbaik dengan memperkuat tauhid, menjaga shalat, memperbanyak sedekah, dan menanamkan ilmu yang bermanfaat. Dengan demikian, kita bisa menghadapi kematian dengan hati yang tenang dan berharap rahmat Allah untuk mendapatkan husnul khatimah.