AWAS! Rajin Baca Al-Qur’an Tapi Tak Diridhai Allah

Membaca Al-Qur’an adalah salah satu ibadah mulia dalam Islam. Al-Qur’an bukan hanya petunjuk hidup, tetapi juga sumber pahala dan rahmat bagi pembacanya. Namun, pernahkah kita merenungkan apakah bacaan Al-Qur’an yang kita lakukan sudah benar-benar membawa ridha Allah? Dalam sebuah ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan pentingnya membaca Al-Qur’an dengan niat yang lurus, pemahaman yang benar, dan adab yang sesuai.

Artikel ini akan mengupas alasan mengapa membaca Al-Qur’an saja tidak cukup untuk mendapatkan ridha Allah, dilengkapi dengan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW.

Keutamaan Membaca Al-Qur’an

Membaca Al-Qur’an memiliki banyak keutamaan, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat. Di antaranya adalah:

  1. Mendapatkan Pahala
    Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an) dan mendirikan shalat serta menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka secara sembunyi maupun terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan merugi.”
(QS. Fathir: 29)

  1. Menjadi Syafaat di Hari Kiamat
    Rasulullah SAW bersabda:

“Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai pemberi syafaat bagi para pembacanya.”
(HR. Muslim)

  1. Mendekatkan Diri kepada Allah
    Membaca Al-Qur’an adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan rahmat-Nya.

Namun, meskipun memiliki keutamaan yang besar, membaca Al-Qur’an tidak otomatis membawa ridha Allah jika tidak disertai niat dan pemahaman yang benar.

Bahaya Membaca Al-Qur’an Tanpa Ridha Allah

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ada beberapa kondisi di mana seseorang rajin membaca Al-Qur’an tetapi tidak mendapatkan ridha Allah SWT. Berikut adalah beberapa penyebabnya:

1. Membaca Tanpa Niat Ikhlas

Niat adalah pondasi utama dalam setiap ibadah. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Jika seseorang membaca Al-Qur’an hanya untuk pamer, mencari pujian, atau tujuan duniawi lainnya, maka amal tersebut tidak akan diterima oleh Allah.

2. Membaca Tanpa Pemahaman

Al-Qur’an bukan sekadar bacaan, melainkan petunjuk hidup yang harus dipahami dan diamalkan. Allah SWT berfirman:

“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”
(QS. Al-Baqarah: 2)

Membaca Al-Qur’an tanpa memahami isinya dapat membuat seseorang kehilangan esensi dari ayat-ayat tersebut. Bahkan, ada risiko menyalahartikan ayat-ayat Allah jika tidak dipelajari dengan benar.

3. Tidak Mengamalkan Isi Al-Qur’an

Allah SWT mengecam orang-orang yang membaca atau mengetahui isi Al-Qur’an tetapi tidak mengamalkannya. Firman Allah:

“Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan.”
(QS. Ash-Shaff: 3)

Membaca Al-Qur’an tanpa mengamalkan isinya dapat menjauhkan seseorang dari ridha Allah. Al-Qur’an seharusnya menjadi pedoman hidup, bukan sekadar bacaan tanpa tindakan nyata.

4. Mengabaikan Adab Membaca Al-Qur’an

Membaca Al-Qur’an juga memiliki adab yang harus diperhatikan, seperti bersuci, membaca dengan tartil (perlahan dan jelas), dan tidak tergesa-gesa. Rasulullah SAW bersabda:

“Orang yang paling baik di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
(HR. Bukhari)

Jika adab ini diabaikan, maka bacaan Al-Qur’an bisa kehilangan nilai di sisi Allah.

Cara Agar Membaca Al-Qur’an Mendapatkan Ridha Allah

Agar bacaan Al-Qur’an kita diterima dan diridhai Allah, Ustadz Adi Hidayat memberikan beberapa tips berikut:

  1. Luruskan Niat
    Pastikan niat membaca Al-Qur’an hanya untuk mendapatkan ridha Allah SWT, bukan untuk tujuan duniawi.
  2. Pelajari dan Pahami Isinya
    Selain membaca, luangkan waktu untuk mempelajari tafsir Al-Qur’an agar kita bisa memahami makna ayat-ayat yang dibaca.
  3. Amalkan dalam Kehidupan Sehari-Hari
    Jadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dengan mengamalkan ajarannya dalam setiap aspek kehidupan.
  4. Perhatikan Adab Membaca Al-Qur’an
    Selalu membaca dalam keadaan suci, dengan tartil, dan di tempat yang bersih.
  5. Ajarkan Kepada Orang Lain
    Mengajarkan Al-Qur’an kepada orang lain adalah amal jariyah yang pahalanya terus mengalir.

Kesimpulan

Membaca Al-Qur’an adalah ibadah yang mulia, tetapi harus dilakukan dengan niat yang ikhlas, pemahaman yang benar, dan disertai pengamalan. Sebagaimana dijelaskan oleh Ustadz Adi Hidayat, membaca Al-Qur’an tanpa memenuhi syarat-syarat tersebut dapat menjauhkan kita dari ridha Allah SWT.

Oleh karena itu, marilah kita senantiasa meluruskan niat, memperbaiki bacaan, memahami isi Al-Qur’an, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, bacaan Al-Qur’an kita tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga ridha Allah yang membawa keberkahan hidup.