Lapangnya hati seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh amalan pribadi terhadap Allah, tetapi juga oleh interaksi sosialnya dengan sesama manusia. Salah satu faktor utama yang menciptakan kedamaian dalam hati adalah berbuat baik kepada sesama dimana hal tersebut adalah menjadi salah satu yang dibahas dalam 10 Penyebab Lapanganya Hati karya Daarul Wahyiin dalam bab kesembilan. Al-Qur’an dan Hadis mengajarkan pentingnya sikap sosial yang baik sebagai bagian dari ibadah dan amalan yang menyucikan jiwa yuk kita pelajari bersama-sama guna kita bisa amalkan dan sebarluaskan kepada seluruh ummat muslim guna menjadi amal jariah kita seterusnya bila mereka mengamalkannya.
1. Berbuat Baik sebagai Ibadah
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, Surah Al-Baqarah (2:177):
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, ibnu sabil, yang minta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya.”
Berbuat baik kepada sesama dianggap sebagai amalan yang menguatkan iman seseorang. Hal ini tidak hanya mencakup memberikan sedekah atau bantuan materi, tetapi juga meliputi segala bentuk kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas dan penuh kasih sayang. Sebagai contoh itu dengan membagi minuman atau makanan kepada rekan kerja di kantor Anda, adalah sebagai salah satu berbuat baik sebagai ibadah dalam pandangan Allah SWT. Selain itu ketika Anda memiliki rezeki yang berlebih dari Allah SWT, Anda menyempatkan diri untuk berkunjung ke Panti Asuhan terdekat dirumah Anda untuk berbagi rezeki kepada mereka dalam bentuk makanan, minuman, atau paket sembako untuk memudahkan kehidupan dan urusan mereka. Hal seperti ini adalah juga termasuk kepada berbuat baik kepada sesama.
2. Hadis tentang Berbuat Baik
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak akan masuk surga orang yang tidak percaya kepada tetangganya, dan tidak akan masuk surga orang yang tidak memperlakukan tetangganya dengan baik.” (HR. Muslim)
Hadis ini menegaskan pentingnya berbuat baik kepada tetangga sebagai bagian dari kewajiban seorang Muslim. Sikap baik ini mencakup perlakuan yang adil, sopan, dan peduli terhadap kebutuhan serta kesulitan yang dihadapi oleh sesama. Sebagai contoh ketika ada tetangga yang membutuhkan bantuan untuk memindahkan kendaraan karena menghalangi jalan di dalam komplek, Anda bisa mengingatkan dengan baik dan ikhlas membantu untuk membantu tetangga Anda. Hal lainnya adalah semisalkan Anda membersihkan daun yang jatuh di halaman rumah tetangga Anda, yang sumber daunnya adalah dari pohon di rumah Anda. Dengan seperti ini maka Anda telah menjalankan hadis yang disampaikan oleh Rasulullah SAW tentang berbuat baik kepada tetangganya.
3. Manfaat Berbuat Baik
Berbuat baik kepada sesama tidak hanya memberikan manfaat sosial, tetapi juga memberikan kedamaian dalam hati. Ketika seseorang aktif dalam melakukan kebaikan, hatinya akan terasa lebih lapang dan tenteram karena ia merasakan manfaat spiritual dari perbuatan baiknya.
4. Contoh dari Sejarah Islam
Sejarah Islam dipenuhi dengan contoh-contoh ketika Rasulullah SAW dan para sahabatnya menunjukkan sikap baik dan kepedulian kepada sesama. Mereka tidak hanya menjadi teladan dalam ibadah kepada Allah, tetapi juga dalam membantu, melindungi, dan memperjuangkan hak-hak sesama manusia.
5. Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Untuk mewujudkan lapangnya hati melalui berbuat baik kepada sesama, seseorang dapat mempraktikkan nilai-nilai seperti tolong-menolong, menghormati hak-hak orang lain, memberikan nasehat yang baik, serta mendukung upaya-upaya untuk kesejahteraan bersama.
Semoga kita semuanya bisa mengamalkan sifat ini yakni berbuat baik kepada sesama dengan tujuan mendapatkan ridho Allah SWT.