Pendahuluan
Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya menjadi pribadi yang saleh, berakhlak mulia, dan diridhai oleh Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah mengabadikan nasihat seorang hamba saleh bernama Luqman al-Hakim kepada putranya. Wasiat ini bukan sekadar pesan moral, tetapi juga pedoman hidup yang mengandung nilai tauhid, akhlak, dan tanggung jawab sosial.
Dalam salah satu kajiannya, Ustadz Khalid Basalamah menyoroti kisah Luqman ini sebagai contoh sempurna tentang bagaimana seorang ayah mendidik anak dengan penuh hikmah dan kasih sayang. Video pendek beliau yang berjudul “Wasiat Nabi Luqman kepada Putranya” menggambarkan pentingnya mendidik anak agar selalu berpegang pada iman dan menjauhi kesyirikan.
Ringkasan Kajian Ustadz Khalid Basalamah
Dalam video tersebut, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa Luqman bukan seorang nabi, melainkan seorang hamba Allah yang saleh dan bijaksana. Ia dikenal karena hikmah dan ketakwaannya, sehingga Allah mengabadikan nasihat-nasihatnya dalam Al-Qur’an surah Luqman ayat 12–19.
Ustadz Khalid menyampaikan bahwa nasihat pertama Luqman kepada anaknya adalah tauhid, yaitu larangan mempersekutukan Allah. Beliau menekankan bahwa kesyirikan adalah dosa terbesar yang tidak akan diampuni jika tidak bertobat, sebagaimana firman Allah dalam QS. Luqman: 13:
“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
Ustadz Khalid menjelaskan bahwa pendidikan tauhid harus menjadi dasar dalam mendidik anak, sebelum mengajarkan hal-hal duniawi lainnya. Jika anak mengenal Allah dan mengesakan-Nya, maka segala amalnya akan bernilai ibadah.
Beliau juga menyoroti bagaimana Luqman mengajarkan adab kepada orang tua, ketaatan dalam ibadah, serta kesabaran dalam menghadapi ujian. Menurut Ustadz Khalid, wasiat Luqman adalah kurikulum pendidikan Islam yang lengkap dan relevan sepanjang masa.
Nilai-nilai dalam Wasiat Nabi Luqman
1. Menanamkan Tauhid Sejak Dini
Luqman memulai nasihatnya dengan larangan berbuat syirik. Ini menunjukkan bahwa dasar pendidikan anak adalah memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Tauhid menumbuhkan rasa tunduk, ikhlas, dan tanggung jawab moral yang tinggi.
Rasulullah SAW bersabda:
“Didiklah anak-anak kalian dengan tiga perkara: cinta kepada Nabi kalian, cinta kepada keluarganya, dan membaca Al-Qur’an.”
(HR. Ad-Dailami)
Dengan dasar tauhid, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kokoh dalam iman dan tidak mudah tergoda oleh dunia.
2. Berbakti kepada Orang Tua
Allah berfirman dalam QS. Luqman: 14:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah…”
Ustadz Khalid menekankan bahwa ketaatan kepada orang tua adalah bentuk rasa syukur kepada Allah. Bahkan jika orang tua berbeda keyakinan, anak tetap harus berbuat baik selama tidak diperintah untuk bermaksiat.
3. Kewajiban Shalat dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Luqman juga menasihati anaknya untuk menegakkan shalat dan mengajak kepada kebaikan. Ini mengajarkan tanggung jawab sosial bagi seorang Muslim.
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik, cegahlah (mereka) dari perbuatan mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu…”
(QS. Luqman: 17)
Ustadz Khalid menjelaskan bahwa seorang mukmin sejati tidak hanya memperbaiki diri sendiri, tetapi juga berusaha memperbaiki lingkungannya.
4. Menanamkan Kesabaran
Dalam nasihat Luqman, sabar menjadi kunci menghadapi ujian kehidupan. Anak perlu dibiasakan untuk tidak mudah putus asa, tidak mengeluh, dan selalu berharap kepada Allah.
Ustadz Khalid mengingatkan bahwa sabar adalah tanda kedewasaan iman. Siapa pun yang mampu bersabar akan dinaikkan derajatnya oleh Allah SWT.
5. Menjaga Akhlak dan Rendah Hati
Luqman juga berpesan agar anaknya tidak sombong dan tidak meninggikan diri di hadapan orang lain.
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong), dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh…”
(QS. Luqman: 18)
Menurut Ustadz Khalid, sifat rendah hati adalah tanda kebijaksanaan sejati. Orang yang berilmu dan beriman tidak akan sombong karena tahu bahwa semua datang dari Allah SWT.
Hikmah dari Wasiat Luqman
- Pendidikan keluarga dimulai dari tauhid dan akhlak.
- Setiap nasihat Luqman mencakup hubungan dengan Allah, orang tua, dan masyarakat.
- Keteladanan orang tua adalah metode pendidikan terbaik.
- Kebijaksanaan bukan berasal dari status, tetapi dari ketakwaan.
Ustadz Khalid Basalamah menegaskan bahwa jika setiap orang tua Muslim meneladani Luqman, maka generasi Islam akan tumbuh kuat, beriman, dan berakhlak mulia.
Penutup
Wasiat Luqman bukan sekadar kisah masa lalu, melainkan pedoman hidup yang abadi. Melalui nasihatnya, kita diajarkan untuk mengutamakan tauhid, berbakti kepada orang tua, menegakkan shalat, menyeru kebaikan, bersabar, dan menjauhi kesombongan.
Sebagaimana disampaikan Ustadz Khalid Basalamah, pendidikan yang paling berharga bukan sekadar ilmu dunia, tetapi kemampuan menanamkan iman di hati anak-anak kita. Jadikan setiap nasihat dalam Surah Luqman sebagai panduan dalam membangun keluarga yang diridhai Allah SWT.