UKB – Wahai Manusia inilah Pencipta & Rajamu (Part 2)

Dalam ceramahnya yang berjudul “Wahai Manusia, Inilah Pencipta & Rajamu! Part 2”, Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan manusia tentang kebesaran Allah sebagai Pencipta dan Raja semesta alam. Allah adalah satu-satunya yang layak disembah dan ditaati, karena Dia-lah yang menciptakan langit, bumi, dan segala isinya. Artikel ini akan mengupas lebih dalam penjelasan Ustadz Khalid Basalamah tentang sifat-sifat Allah, kewajiban kita sebagai hamba-Nya, serta peringatan bagi mereka yang lalai.


Allah Sebagai Pencipta Segala Sesuatu

Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa Dia adalah Pencipta langit dan bumi:

“Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.”
(QS. Az-Zumar: 62)

Kebesaran Allah sebagai Pencipta terlihat dari alam semesta yang begitu luas dan sempurna. Semua makhluk, baik di darat maupun di laut, diciptakan dengan tujuan tertentu. Tidak ada sesuatu pun yang diciptakan sia-sia.

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa manusia sering lupa pada hakikat dirinya. Manusia diciptakan dari tanah, kemudian diberi ruh oleh Allah. Semua nikmat yang kita rasakan, seperti kesehatan, rezeki, dan keluarga, berasal dari-Nya. Namun, manusia sering terlena oleh dunia hingga melupakan Penciptanya.


Allah Sebagai Raja Semesta Alam

Sebagai Raja, Allah memiliki otoritas penuh atas segala sesuatu. Allah SWT berfirman:

“Maha Suci Allah yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu, dan Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
(QS. Al-Mulk: 1)

Tidak ada satu pun makhluk yang bisa keluar dari kekuasaan-Nya. Segala sesuatu yang terjadi di alam semesta, baik kecil maupun besar, berada dalam kendali Allah. Sebagai Raja, Allah menetapkan aturan-aturan hidup yang harus kita patuhi melalui Al-Qur’an dan hadis.

Ustadz Khalid menekankan bahwa ketaatan kepada Allah adalah bukti pengakuan kita terhadap kekuasaan-Nya. Ketika seseorang melanggar perintah Allah, ia sama saja dengan menentang Raja yang memiliki kekuasaan mutlak.


Manusia Diciptakan untuk Beribadah

Tujuan utama penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
(QS. Adz-Dzariyat: 56)

Ibadah tidak hanya mencakup shalat, puasa, dan zakat, tetapi juga mencakup semua perbuatan baik yang dilakukan dengan niat untuk mencari ridha Allah. Ustadz Khalid menjelaskan bahwa setiap langkah hidup kita harus diarahkan untuk beribadah. Bahkan aktivitas sehari-hari seperti bekerja, belajar, atau berkeluarga bisa menjadi ibadah jika diniatkan karena Allah.


Peringatan Bagi Mereka yang Lalai

Manusia sering kali lalai dan sombong dengan apa yang dimilikinya, seolah-olah semuanya adalah hasil jerih payah sendiri. Padahal, segala sesuatu yang kita miliki adalah pemberian dari Allah. Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya ada kesombongan sebesar biji sawi.”
(HR. Muslim)

Ustadz Khalid mengingatkan bahwa kesombongan adalah salah satu sifat yang paling dibenci oleh Allah. Kesombongan membuat seseorang lupa bersyukur dan merasa tidak membutuhkan Allah. Allah SWT berfirman:

“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.”
(QS. Al-Isra: 37)

Kesombongan akan membawa manusia kepada kehancuran, baik di dunia maupun di akhirat.


Tugas Manusia sebagai Hamba Allah

Sebagai hamba Allah, ada beberapa tugas utama yang harus kita jalankan:

1. Taat kepada Perintah Allah

Menjalankan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan berbuat baik kepada sesama adalah sebagian dari perintah Allah yang harus kita jalankan.

2. Menjauhi Larangan Allah

Allah melarang perbuatan seperti zina, riba, mencuri, dan berdusta. Semua larangan ini bertujuan untuk menjaga kehormatan manusia dan menciptakan kehidupan yang harmonis.

3. Bersyukur atas Nikmat Allah

Allah SWT berfirman:

“Jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
(QS. Ibrahim: 7)

Bersyukur adalah bentuk pengakuan bahwa segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Allah.

4. Berdakwah dan Mengajak kepada Kebaikan

Sebagai Muslim, kita juga memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan kebenaran kepada orang lain. Rasulullah SAW bersabda:

“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat.”
(HR. Bukhari)


Kesimpulan

Allah adalah Pencipta dan Raja kita. Sebagai hamba-Nya, kita harus selalu ingat bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara. Jangan terlena oleh kesenangan dunia yang fana. Fokuslah pada ibadah dan ketaatan kepada Allah, karena hanya itu yang akan membawa kita kepada kebahagiaan sejati di akhirat.

Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan kita untuk terus memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Jangan sampai kesibukan dunia membuat kita melupakan hakikat penciptaan kita.