Tidak Mensyukuri Nikmat Membawa Petaka

Setiap manusia hidup dengan limpahan nikmat dari Allah ﷻ. Nikmat itu meliputi kesehatan, rezeki, waktu, keluarga, bahkan udara yang kita hirup setiap saat. Namun, tidak semua manusia mampu bersyukur. Padahal, Allah telah mengingatkan bahwa tidak mensyukuri nikmat-Nya bisa mendatangkan petaka di dunia dan azab di akhirat.

Ustadz Khalid Basalamah dalam salah satu kajiannya menekankan pentingnya syukur. Beliau menjelaskan bahwa orang yang lalai bersyukur akan kehilangan nikmat yang telah Allah berikan. Bahkan lebih dari itu, bisa datang musibah sebagai bentuk peringatan dari Allah ﷻ.

Perintah Syukur dalam Al-Qur’an

Allah ﷻ berfirman:

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu kufur (nikmat), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
(QS. Ibrahim: 7)

Ayat ini menegaskan bahwa syukur bukan sekadar ucapan alhamdulillah, tetapi ketaatan dan penggunaan nikmat sesuai aturan Allah. Jika bersyukur, nikmat akan ditambah. Namun jika kufur nikmat, maka azab Allah akan datang.

Hadis tentang Bahaya Tidak Bersyukur

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barang siapa tidak berterima kasih kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah.”
(HR. Ahmad, Tirmidzi)

Hadis ini menunjukkan bahwa syukur mencakup ucapan, perbuatan, dan pengakuan hati. Orang yang tidak menghargai sesama cenderung juga tidak bersyukur kepada Allah.

Ringkasan Ceramah Ustadz Khalid Basalamah

Dalam video singkatnya, Ustadz Khalid Basalamah menekankan bahwa tidak mensyukuri nikmat adalah awal dari datangnya petaka. Beliau menjelaskan bahwa banyak orang yang meremehkan nikmat kecil, seperti kesehatan atau waktu luang, hingga baru menyadarinya setelah nikmat itu hilang.

Beliau juga menegaskan bahwa salah satu bentuk kufur nikmat adalah menggunakan karunia Allah untuk maksiat. Misalnya, rezeki digunakan untuk hal haram, kesehatan dipakai bermaksiat, atau ilmu dipakai untuk menipu. Semua itu mendatangkan murka Allah ﷻ.

Bentuk Kufur Nikmat dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Melupakan Allah ketika diberi nikmat
    Sibuk dengan kesenangan dunia hingga lupa shalat dan ibadah.
  2. Menggunakan nikmat untuk maksiat
    Harta, tenaga, atau waktu digunakan untuk hal yang dilarang syariat.
  3. Meremehkan nikmat kecil
    Tidak menghargai kesehatan, keluarga, atau waktu, padahal semuanya sangat berharga.
  4. Mengeluh tanpa henti
    Lebih sering mengeluh daripada mensyukuri apa yang dimiliki.

Akibat Tidak Mensyukuri Nikmat

  • Hilangnya nikmat
    Nikmat bisa dicabut kapan saja, diganti dengan kesempitan hidup.
  • Hati yang gelisah
    Orang yang kufur nikmat cenderung tidak pernah merasa cukup.
  • Turunnya azab Allah
    Seperti kaum terdahulu yang dibinasakan karena kufur nikmat.

Cara Bersyukur Menurut Islam

  1. Syukur dengan hati
    Meyakini bahwa semua nikmat datang dari Allah semata.
  2. Syukur dengan lisan
    Mengucapkan alhamdulillah dan selalu memuji Allah.
  3. Syukur dengan perbuatan
    Menggunakan nikmat untuk ketaatan, bukan kemaksiatan.
  4. Membiasakan sedekah
    Berbagi rezeki adalah wujud nyata rasa syukur.
  5. Menjaga ibadah
    Shalat, doa, dan amal soleh sebagai bukti syukur atas nikmat Allah.

Penutup

Tidak mensyukuri nikmat bukan hanya mengurangi keberkahan hidup, tapi juga mendatangkan petaka di dunia dan azab di akhirat. Allah telah mengingatkan melalui Al-Qur’an, hadis, dan nasihat para ulama, termasuk Ustadz Khalid Basalamah, bahwa syukur adalah kunci bertambahnya nikmat. Dengan mensyukuri segala pemberian Allah, hidup menjadi tenang, rezeki diberkahi, dan insyaAllah selamat dunia akhirat.