Tidak Mau Berdoa Mendatangkan Murka Allah

Doa adalah bentuk pengakuan hamba bahwa ia lemah dan Allah Maha Kuasa atas segalanya. Namun, banyak manusia yang lalai berdoa. Mereka merasa cukup dengan usaha, merasa kuat dengan kemampuan sendiri, atau bahkan malu meminta kepada Allah. Padahal, sebagaimana dijelaskan oleh Ustadz Khalid Basalamah, meninggalkan doa bukan hanya bentuk kesombongan, tetapi bisa mendatangkan murka Allah SWT.

Dalam salah satu video ceramah singkatnya, Ustadz Khalid Basalamah menegaskan bahwa tidak mau berdoa berarti menolak perintah Allah dan bersikap sombong di hadapan-Nya. Doa bukan sekadar permintaan, melainkan ibadah yang menunjukkan ketergantungan total kepada Sang Pencipta.


Ringkasan Ceramah Ustadz Khalid Basalamah

Dalam video berdurasi singkat yang beliau sampaikan, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa orang yang tidak mau berdoa akan dimurkai oleh Allah. Karena doa adalah wujud penghambaan. Jika seseorang enggan berdoa, berarti ia menolak mengakui kebutuhannya terhadap Allah.

Beliau menukil sabda Rasulullah SAW:

“Barang siapa tidak berdoa kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya.”
(HR. Tirmidzi)

Ustadz Khalid menekankan bahwa murka Allah bukan hal ringan. Sebab, ketika Allah murka, maka segala keberkahan hidup dapat dicabut — ketenangan hilang, rezeki seret, hati gelisah, dan hidup terasa hampa. Itulah sebabnya, seorang mukmin sejati harus selalu melibatkan doa dalam setiap langkah hidupnya.


Doa Adalah Perintah Langsung dari Allah

Allah SWT memerintahkan manusia untuk berdoa dalam Al-Qur’an:

“Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.”
(QS. Ghafir: 60)

Ayat ini sangat tegas. Doa disebut sebagai bentuk ibadah, dan meninggalkannya disebut sebagai kesombongan yang berujung kehinaan di akhirat. Jadi, doa bukan pilihan tambahan dalam ibadah, melainkan perintah wajib bagi setiap Muslim yang beriman.


Makna Doa dalam Kehidupan Seorang Mukmin

Menurut penjelasan para ulama, doa memiliki makna mendalam:

  1. Pengakuan akan kelemahan diri.
    Setiap kali berdoa, kita mengakui bahwa hanya Allah yang mampu menolong.
  2. Wujud tawakal sejati.
    Doa adalah tanda seseorang memasrahkan hasil kepada Allah setelah berikhtiar.
  3. Pintu rahmat dan keberkahan.
    Allah mencintai hamba yang sering berdoa karena itu menunjukkan kebergantungan penuh kepada-Nya.

Ustadz Khalid Basalamah juga mengingatkan bahwa doa tidak boleh dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Bahkan untuk hal kecil sekalipun — seperti memakai baju, keluar rumah, makan, hingga sebelum tidur — seorang Muslim dianjurkan untuk berdoa. Karena doa bukan hanya permintaan besar, tetapi juga bentuk dzikir yang menghidupkan hati.


Mengapa Orang Enggan Berdoa?

Ada beberapa sebab yang membuat seseorang malas atau enggan berdoa:

  1. Merasa doanya tidak dikabulkan.
    Padahal Allah SWT berjanji akan mengabulkan doa pada waktu terbaik, bukan selalu saat kita mau.
  2. Terlalu percaya diri pada usaha.
    Ia merasa cukup dengan kerja keras dan lupa bahwa hasil hanya milik Allah.
  3. Kurang yakin pada kekuasaan Allah.
    Doa dianggap tidak penting karena hatinya belum yakin bahwa Allah Maha Mampu atas segala sesuatu.
  4. Hati sudah keras dan jauh dari iman.
    Orang yang jarang berdoa biasanya sudah lama tidak berdzikir dan tidak merasakan nikmatnya hubungan dengan Allah.

Ustadz Khalid mengingatkan bahwa doa bukan sekadar meminta rezeki atau kesuksesan, melainkan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menjaga hati agar tetap lembut.


Akibat Buruk Tidak Berdoa

Allah SWT menciptakan manusia dalam keadaan lemah. Ketika seseorang merasa tidak perlu berdoa, maka sebenarnya ia sedang menipu dirinya sendiri.
Rasulullah SAW bersabda:

“Doa adalah inti ibadah.”
(HR. Tirmidzi)

Artinya, siapa yang meninggalkan doa, berarti ia telah mengosongkan ibadahnya dari ruh yang paling utama. Akibatnya, hidup terasa hampa, dan keberkahan berangsur hilang.

Tidak berdoa juga berarti menutup pintu komunikasi dengan Allah. Jika pintu itu tertutup, bagaimana mungkin seseorang berharap bimbingan dan ketenangan dari-Nya?


Cara Agar Rajin dan Tulus dalam Berdoa

Agar terhindar dari murka Allah, setiap Muslim perlu memperbaiki hubungannya dengan doa. Berikut nasihat dari Ustadz Khalid Basalamah:

  1. Perbanyak istighfar.
    Dosa dapat menghalangi hati untuk berdoa. Bersihkan hati terlebih dahulu agar doa lancar naik ke langit.
  2. Yakin bahwa Allah Maha Mendengar.
    Jangan ragu. Yakinlah bahwa setiap bisikan hati pun didengar oleh Allah SWT.
  3. Jadikan doa sebagai rutinitas harian.
    Bangun dan tidur dengan doa. Biasakan berdoa di setiap keadaan.
  4. Berdoa dengan penuh kerendahan hati.
    Angkat tangan, tundukkan kepala, dan hadirkan perasaan hina di hadapan Allah.
  5. Gunakan waktu-waktu mustajab.
    Seperti di sepertiga malam terakhir, antara adzan dan iqamah, atau saat sujud dalam shalat.

Dengan cara ini, hati akan terbiasa bergantung hanya kepada Allah, dan doa akan menjadi bagian dari kehidupan yang tidak bisa ditinggalkan.


Penutup

Doa bukan sekadar kebutuhan spiritual, melainkan tanda keimanan yang hidup. Siapa pun yang tidak mau berdoa berarti menutup diri dari kasih sayang Allah dan membuka pintu murka-Nya.

Ustadz Khalid Basalamah menegaskan, “Jangan malu atau bosan berdoa. Semakin sering engkau meminta kepada Allah, semakin Allah mencintaimu.”

Jadi, jangan berhenti berdoa — walau belum dikabulkan. Karena bisa jadi, Allah sedang menunda untuk memberi yang lebih baik, atau mengganti doa itu dengan kebaikan yang tak terbayangkan.

Hidup tanpa doa ibarat kapal tanpa arah. Maka jangan biarkan hati kering tanpa munajat. Jadikan doa sebagai nafas iman dan jalan menuju rahmat Allah SWT.