Syukur: Kunci Utama Nikmat Bertahan

Syukur merupakan salah satu akhlak utama seorang muslim yang menjadi kunci bertahannya nikmat dari Allah ﷻ. Banyak orang yang menikmati rezeki melimpah, kesehatan, keluarga harmonis, namun lupa bahwa semua itu bisa hilang jika tidak disyukuri.

Allah ﷻ menegaskan dalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7).

Ayat ini menjadi dasar penting bahwa syukur adalah penyebab nikmat terus bertahan dan bahkan bertambah. Sebaliknya, kufur nikmat mendatangkan murka Allah.

Makna Syukur dalam Islam

Secara bahasa, syukur berarti pujian atas kebaikan yang diterima. Dalam istilah syariat, syukur berarti mengakui nikmat Allah dengan hati, lisan, dan perbuatan.

  1. Syukur dengan hati → meyakini bahwa segala nikmat berasal dari Allah, bukan usaha semata.
  2. Syukur dengan lisan → memperbanyak pujian kepada Allah, seperti ucapan Alhamdulillah.
  3. Syukur dengan perbuatan → menggunakan nikmat untuk taat kepada Allah, bukan untuk bermaksiat.

Imam Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa syukur adalah separuh dari iman, karena iman terbagi menjadi sabar dan syukur.

Ringkasan Kajian Ustadz Khalid Basalamah

Dalam video singkat yang disampaikan Ustadz Khalid Basalamah, beliau menekankan bahwa salah satu penyebab utama hilangnya nikmat adalah ketika manusia tidak bersyukur. Banyak orang terbiasa menikmati nikmat, tetapi jarang merenungi asal-usulnya. Padahal, dengan syukur, nikmat itu bisa bertahan lama bahkan bertambah.

Beliau juga mengingatkan bahwa syukur bukan hanya sekadar ucapan Alhamdulillah, melainkan harus tercermin dalam perbuatan. Misalnya, nikmat harta harus digunakan untuk zakat, infak, dan sedekah. Nikmat ilmu harus diamalkan dan diajarkan. Nikmat kesehatan harus digunakan untuk beribadah.

Dalil Al-Qur’an dan Hadis tentang Syukur

  1. Allah ﷻ berfirman: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl: 78).
  2. Rasulullah ﷺ bersabda:
    “Lihatlah kepada orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat kepada orang yang di atasmu, agar kamu tidak meremehkan nikmat Allah kepadamu.” (HR. Muslim).

Hadis ini menegaskan bahwa salah satu cara menjaga syukur adalah melihat ke bawah, yaitu kepada orang yang lebih sedikit nikmatnya.

Bahaya Tidak Bersyukur

  1. Nikmat bisa dicabut kapan saja → Allah mampu menghilangkan nikmat yang tidak disyukuri.
  2. Hati menjadi gelisah → orang yang tidak bersyukur akan merasa selalu kurang.
  3. Mendapatkan murka Allah → kufur nikmat adalah dosa besar yang mendatangkan azab.

Cara Mengamalkan Syukur dalam Kehidupan

  1. Mengucapkan Alhamdulillah setiap saat
    Baik setelah makan, minum, bangun tidur, maupun dalam kondisi lapang dan sempit.
  2. Menjaga ibadah wajib
    Shalat tepat waktu adalah tanda syukur terbesar seorang muslim.
  3. Berbagi kepada sesama
    Dengan zakat, infak, dan sedekah, nikmat harta menjadi berkah dan bertambah.
  4. Menjaga nikmat dengan ketaatan
    Gunakan kesehatan untuk ibadah, ilmu untuk dakwah, waktu untuk amal shalih.
  5. Merenungi nikmat Allah
    Luangkan waktu untuk tafakur agar hati semakin sadar betapa besar karunia Allah.

Penutup

Syukur adalah kunci utama bertahannya nikmat. Dengan syukur, nikmat tidak hanya terjaga tetapi juga bertambah. Sebaliknya, jika lalai bersyukur, nikmat bisa hilang dan berganti dengan musibah. Ustadz Khalid Basalamah menegaskan dalam kajiannya bahwa syukur harus menjadi kebiasaan seorang muslim dalam setiap aspek kehidupan.

Marilah kita perbanyak syukur dengan hati, lisan, dan perbuatan, agar Allah terus melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya kepada kita.