Rezeki adalah salah satu anugerah Allah yang selalu dinantikan oleh setiap hamba-Nya. Namun, pemahaman tentang rezeki sering kali terbatas pada aspek materi semata, padahal rezeki dari Allah sangat luas dan mencakup banyak aspek kehidupan. Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang sumber-sumber rezeki yang datang dari Allah dan bagaimana seorang Muslim seharusnya memandang serta mengejar rezeki tersebut berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan Hadis.
1. Konsep Rezeki dalam Islam
Dalam Islam, rezeki adalah segala sesuatu yang Allah berikan kepada makhluk-Nya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik itu dalam bentuk materi maupun non-materi. Rezeki mencakup harta, kesehatan, ilmu, ketenangan hati, dan lain-lain. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Hud: 6)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah telah menetapkan rezeki bagi setiap makhluk, dan rezeki tersebut dijamin oleh-Nya. Namun, ikhtiar tetap menjadi kewajiban setiap Muslim untuk menjemput rezeki yang telah Allah sediakan.
2. Sumber-Sumber Rezeki yang Halal
Rezeki yang halal adalah rezeki yang diperoleh dengan cara-cara yang diridhai oleh Allah. Dalam Al-Qur’an dan Hadis, terdapat beberapa sumber rezeki yang bisa menjadi panduan bagi umat Islam:
- Rezeki dari Usaha dan Kerja Keras: Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk bekerja dan berusaha dalam mencari nafkah. Allah berfirman:
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah: 10)
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan umat Islam untuk berusaha setelah menunaikan ibadah. Usaha yang halal dan sungguh-sungguh akan mendatangkan rezeki yang berkah.
- Rezeki dari Bersedekah: Sedekah adalah salah satu pintu rezeki yang sering kali dilupakan. Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya menjelaskan bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta, melainkan justru akan menambahkannya. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak akan berkurang harta dengan sedekah, dan Allah tidak akan menambah kepada seorang hamba yang pemaaf kecuali kemuliaan, dan tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah, kecuali Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim)
Sedekah adalah cara untuk mensucikan harta dan membuka pintu-pintu rezeki lainnya.
- Rezeki dari Tawakkal kepada Allah: Tawakkal, atau berserah diri kepada Allah setelah berusaha, juga merupakan sumber rezeki. Rasulullah SAW bersabda:
“Seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakkal, niscaya kalian akan diberikan rezeki sebagaimana burung diberi rezeki; ia pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi)
Tawakkal menunjukkan keyakinan penuh bahwa Allah yang Maha Mengatur rezeki akan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.
3. Menjemput Rezeki dengan Cara yang Benar
Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa cara menjemput rezeki sangatlah penting. Tidak cukup hanya dengan berusaha, tetapi harus diiringi dengan cara-cara yang benar sesuai syariat. Berikut adalah beberapa cara menjemput rezeki yang diajarkan dalam Islam:
- Ikhtiar yang Halal: Usaha yang dilakukan harus melalui jalan yang halal, tidak melanggar hukum agama maupun negara. Rezeki yang diperoleh dari sumber yang haram, seperti riba, penipuan, atau korupsi, hanya akan membawa malapetaka di dunia dan akhirat.
- Berdoa dan Memohon kepada Allah: Doa adalah senjata orang beriman. Setiap usaha yang dilakukan hendaknya diiringi dengan doa dan memohon kepada Allah agar diberikan keberkahan dalam rezeki.
“Dan Rabbmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.'” (QS. Ghafir: 60)
Doa bukan hanya menunjukkan kebutuhan kita kepada Allah, tetapi juga bentuk pengakuan bahwa hanya Allah-lah yang Maha Pemberi rezeki.
- Mensyukuri Rezeki yang Diberikan: Syukur adalah kunci untuk mendapatkan tambahan rezeki. Allah berjanji dalam Al-Qur’an:
“Dan (ingatlah) tatkala Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.'” (QS. Ibrahim: 7)
Syukur bisa diwujudkan dengan mempergunakan rezeki yang diperoleh untuk kebaikan, berbagi dengan orang lain, dan tidak bersikap kikir.
4. Menghindari Penghalang Rezeki
Sebagaimana ada amalan yang membuka pintu rezeki, ada pula perbuatan yang bisa menghalangi rezeki. Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya menjauhi dosa dan kemaksiatan, karena itu bisa menjadi penghalang turunnya rezeki. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya seorang hamba terhalang dari rezekinya karena dosa yang diperbuatnya.” (HR. Ahmad)
Oleh karena itu, seorang Muslim harus senantiasa bertaubat dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan agar rezekinya tidak terhambat.
Rezeki adalah anugerah Allah yang harus dicari dengan usaha yang halal, doa, tawakkal, dan syukur. Islam mengajarkan umatnya untuk bekerja keras, bersedekah, dan tetap bersandar kepada Allah dalam mencari rezeki. Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya menegaskan bahwa rezeki tidak hanya berupa harta, tetapi juga kesehatan, ilmu, dan kebahagiaan. Oleh karena itu, kita harus selalu bersyukur atas apa yang telah Allah berikan dan terus berusaha dengan cara yang benar.