Solusi dari Rasulullah agar Dunia Mendatangimu

Setiap manusia pasti memiliki keinginan untuk hidup sejahtera di dunia. Banyak dari kita bekerja keras siang malam demi memenuhi kebutuhan hidup, mengumpulkan harta, dan mengejar kemewahan. Namun, seringkali dalam prosesnya kita justru merasa semakin jauh dari ketenangan, semakin sulit mendapatkan keberkahan, dan dunia terasa tidak berpihak.

Rasulullah ﷺ memberikan sebuah solusi yang sangat agung bagi siapa pun yang ingin dunia datang menghampiri tanpa harus mencarinya dengan cara yang melelahkan. Solusi ini bukan sekadar motivasi, tapi janji dari Allah ﷻ yang telah tertulis dalam Al-Qur’an dan dijelaskan oleh Nabi-Nya ﷺ.

Fokus pada Akhirat, Dunia Akan Mengikuti

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barang siapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuannya, maka Allah akan menjadikan kekayaannya dalam hatinya, Allah akan menyatukan urusannya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan tunduk.”
(HR. Tirmidzi)

Hadis ini sejalan dengan firman Allah dalam Surah At-Taubah ayat 35:

“…dan harta yang kamu simpan itu akan dipanaskan dalam neraka Jahanam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (seraya dikatakan): ‘Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.'”
(QS. At-Taubah: 35)

Ayat ini adalah peringatan bagi siapa saja yang terlalu mencintai dunia dan harta, namun melupakan tujuan utama hidupnya, yaitu akhirat.

Rasulullah ﷺ kemudian memberikan tiga solusi agar hidup kita tidak hanya sukses di dunia, tapi juga terarah untuk akhirat.

1. Lisan yang Selalu Berdzikir kepada Allah ﷻ

Dzikir adalah amalan ringan di lisan, tapi berat di timbangan amal. Hati yang senantiasa berdzikir kepada Allah akan menjadi tenang, terjaga dari bisikan syaitan, dan senantiasa terhubung dengan Rabb-nya. Dzikir melindungi jiwa dari kelalaian dan memudahkan jalan menuju akhirat.

Allah ﷻ berfirman:

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
(QS. Ar-Ra’d: 28)

Dzikir juga menjadi sebab turunnya pertolongan Allah, membuka pintu rezeki, dan membuat seseorang dicintai oleh Allah. Lisan yang senantiasa digunakan untuk menyebut nama-Nya akan menjadi saksi di hari kiamat bahwa hamba tersebut dekat dengan Tuhannya.

2. Hati yang Bersyukur kepada Allah ﷻ

Rasa syukur adalah kunci utama bertambahnya nikmat. Banyak orang memiliki kekayaan, tapi tak merasa cukup. Sebaliknya, ada yang hidup sederhana, namun hatinya penuh ketenangan karena bersyukur.

Syukur bukan sekadar ucapan “Alhamdulillah”, tetapi manifestasi dari keyakinan dan penerimaan bahwa semua yang Allah berikan adalah yang terbaik. Orang yang bersyukur tidak akan mudah iri, tidak sibuk membandingkan hidupnya dengan orang lain, dan mampu menikmati apa yang telah ia miliki.

Allah ﷻ berjanji:

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu…”
(QS. Ibrahim: 7)

Hati yang penuh syukur akan selalu melihat sisi positif dalam setiap keadaan. Inilah hati yang dekat dengan akhirat, namun tetap diberkahi urusan dunia.

3. Istri yang Shalehah

Dalam hadis Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa salah satu bentuk kebahagiaan dunia adalah memiliki pasangan hidup yang saleh atau salehah. Istri yang shalehah bukan hanya sekadar pendamping hidup, tetapi juga penolong dalam urusan agama dan akhirat. Ia membantu menjaga ibadah, mendidik anak-anak dengan nilai Islam, serta menjadi motivasi untuk tetap berada di jalan yang diridhai Allah.

Istri yang shalehah adalah anugerah luar biasa. Ia menjaga amanah suami, menenangkan hati, dan menjadikan rumah tangga sebagai tempat ibadah. Dengan pasangan yang demikian, dunia menjadi lebih ringan, akhirat terasa lebih dekat.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalehah.”
(HR. Muslim)

Kesimpulan: Pilih Akhirat, Dunia Akan Menyusul

Ustadz Muhammad Nurul Dzikri melalui ceramahnya menjelaskan bahwa dunia akan datang dengan sendirinya kepada orang-orang yang menjadikan akhirat sebagai tujuan utama hidupnya. Dunia yang datang itu tidak dalam kondisi tinggi, tetapi hina — artinya tunduk, tidak menyulitkan, dan justru memudahkan.

Solusi dari Rasulullah ﷺ sangat jelas dan aplikatif:

  1. Lisan yang selalu berdzikir.
  2. Hati yang bersyukur.
  3. Istri yang shalehah.

Jika ketiganya dijaga, maka urusan akhirat kita tertolong, dan urusan dunia pun akan Allah cukupkan. Dunia bukanlah tujuan, melainkan sarana. Jangan sampai kita terlalu sibuk mengejar dunia sampai lupa bekal untuk kehidupan yang abadi.