Sunan Drajat (Raden Qasim), ialah saudara Sunan Bonang, berperan dalam menyebarkan Islam di Lamongan.
Seri Wali Songo yang keempat ialah tentang Sunan Drajat atau yang dikenal juga dengan Raden Qasim
Pengenalan: Sunan Drajat, yang dikenal juga sebagai Raden Qasim, adalah salah satu dari sembilan Wali Songo yang memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di Jawa pada abad ke-15 dan awal abad ke-16. Beliau adalah putra dari Sunan Ampel, salah satu Wali Songo yang dihormati, dan saudara dari Sunan Bonang. Sunan Drajat dikenal karena pendekatan dakwahnya yang menekankan pada kesejahteraan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Beliau lahir pada sekitar tahun 1470 di Surabaya dan sejak muda telah menunjukkan minat besar dalam kegiatan keagamaan dan sosial. Sunan Drajat kemudian bermukim di daerah Lamongan, Jawa Timur, di mana beliau melakukan banyak kegiatan dakwah dan sosial.
Metode Dakwah: Salah satu metode dakwah utama yang digunakan oleh Sunan Drajat adalah melalui pemberdayaan ekonomi dan sosial. Beliau mendirikan tempat-tempat untuk membantu orang miskin dan yatim piatu, serta memberikan pendidikan dan keterampilan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Sunan Drajat percaya bahwa mengatasi masalah kemiskinan dan kebodohan adalah langkah penting dalam menyebarkan ajaran Islam. Beliau mengajarkan bahwa Islam bukan hanya tentang ritual keagamaan, tetapi juga tentang bagaimana seseorang dapat berkontribusi positif terhadap masyarakat. Selain itu, Sunan Drajat juga menggunakan pendekatan seni dalam dakwahnya, mirip dengan saudara-saudaranya, terutama melalui seni tembang dan gamelan.
sumber ilustrasi Sunan Drajat: Wikipedia
Pengaruh Sosial: Pengaruh sosial Sunan Drajat sangat besar, terutama di wilayah Lamongan dan sekitarnya. Beliau dikenal sebagai ulama yang peduli dengan kondisi masyarakat, terutama mereka yang kurang beruntung. Melalui kegiatan sosialnya, Sunan Drajat berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Program-program pemberdayaan yang beliau inisiasi tidak hanya membantu masyarakat secara ekonomi, tetapi juga membangun solidaritas dan kepercayaan di antara mereka. Sunan Drajat mengajarkan pentingnya tolong-menolong dan gotong royong, yang menjadi nilai-nilai fundamental dalam kehidupan masyarakat Jawa. Selain itu, Sunan Drajat juga mendorong masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sebagai bagian dari iman dan tanggung jawab sosial.
Warisan Spiritual: Warisan spiritual Sunan Drajat sangat berpengaruh dalam membentuk karakter religius masyarakat Jawa. Beliau menekankan pentingnya keikhlasan dan ketulusan dalam beribadah serta dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Ajaran-ajarannya menekankan bahwa spiritualitas bukan hanya tentang hubungan vertikal dengan Tuhan, tetapi juga tentang hubungan horizontal dengan sesama. Salah satu ajaran terkenal Sunan Drajat adalah “Sepi ing pamrih, rame ing gawe,” yang berarti bekerja keras tanpa pamrih untuk kesejahteraan bersama. Ajaran ini menjadi prinsip hidup banyak orang Jawa dan memberikan inspirasi bagi berbagai gerakan sosial dan keagamaan di Indonesia.
Akhir Hidup dan Peninggalan: Sunan Drajat meninggal pada tahun 1522 dan dimakamkan di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Makamnya menjadi salah satu tempat ziarah yang dihormati dan sering dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah. Kompleks makam Sunan Drajat juga dilengkapi dengan museum yang menyimpan berbagai peninggalan beliau, termasuk kitab-kitab dan alat-alat yang digunakan dalam dakwahnya. Warisan Sunan Drajat tidak hanya berupa ajaran spiritual dan moral, tetapi juga program-program sosial yang masih dijalankan oleh masyarakat setempat. Peninggalan ini menunjukkan betapa besar pengaruh Sunan Drajat dalam membentuk budaya dan agama di Jawa, yang terus hidup dan berkembang hingga saat ini. Program-program pemberdayaan masyarakat yang beliau rintis menjadi model bagi banyak organisasi sosial dan keagamaan di Indonesia, yang terus meneruskan semangat dan nilai-nilai yang beliau ajarkan.
Warisan Sunan Drajat yang mencakup aspek spiritual, sosial, dan ekonomi menjadikannya sebagai salah satu tokoh yang sangat dihormati dalam sejarah Islam di Indonesia. Ajaran dan teladannya terus menginspirasi generasi-generasi berikutnya untuk hidup dengan semangat kebersamaan, kerja keras, dan pengabdian kepada Tuhan dan sesama manusia. Sunan Drajat berhasil mengajarkan bahwa Islam adalah agama yang tidak hanya berfokus pada ritual keagamaan tetapi juga pada tindakan nyata yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Dengan demikian, beliau meninggalkan jejak yang mendalam dalam perkembangan Islam di Nusantara.