Iman adalah fondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim. Tanpa iman, perilaku dan tindakan seseorang tidak akan memiliki arah yang jelas dan cenderung dipengaruhi oleh hawa nafsu. Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya yang berjudul “Seburuk-buruknya Perilaku yang Tidak Punya Iman” mengingatkan pentingnya iman sebagai landasan untuk berperilaku baik, serta memberikan peringatan tentang keburukan yang timbul dari ketiadaan iman. Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam tentang seburuk-buruknya perilaku tanpa iman berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis.
Definisi Iman dalam Islam
Dalam Islam, iman tidak hanya sebatas pengakuan secara lisan, tetapi juga mencakup keyakinan dalam hati dan pembuktian melalui amal perbuatan. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah ﷺ bersabda, “Iman itu adalah sesuatu yang diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan anggota badan.”
Al-Qur’an juga menegaskan pentingnya iman dalam mengarahkan perilaku manusia. Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 2-3: “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” Ini menunjukkan bahwa iman adalah pedoman yang akan membentuk seseorang menjadi insan yang berakhlak baik dan berperilaku sesuai dengan ajaran Islam.
Dampak Kehilangan Iman pada Perilaku
Tanpa iman, seseorang cenderung mengikuti hawa nafsu dan terbawa pada perilaku yang buruk. Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya menjelaskan bahwa iman adalah benteng yang melindungi seseorang dari kesesatan dan perilaku tercela. Berikut beberapa dampak buruk dari kehilangan iman yang bisa menjerumuskan seseorang dalam perilaku yang tidak baik:
- Perbuatan Maksiat Salah satu tanda seseorang kehilangan iman adalah terjerumus dalam perbuatan maksiat. Dalam Surah Al-Mu’minun ayat 1-2, Allah berfirman bahwa orang-orang yang beriman adalah mereka yang menjaga khusyuk dalam shalatnya dan menjauhi perbuatan sia-sia. Ketika seseorang kehilangan iman, mereka tidak lagi peduli terhadap perintah dan larangan Allah, dan akhirnya terjatuh dalam berbagai macam dosa.
- Kesombongan dan Keangkuhan Tanpa iman, seseorang akan mudah merasa sombong atas apa yang dimilikinya, baik itu kekayaan, jabatan, atau kekuasaan. Allah mengingatkan dalam Surah Al-A’raf ayat 146 bahwa Dia akan memalingkan orang-orang yang sombong dari tanda-tanda kekuasaan-Nya. Rasulullah ﷺ juga bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan sebesar biji zarrah.” (HR. Muslim).
- Mengikuti Hawa Nafsu Kehilangan iman juga berarti seseorang tidak lagi menjadikan Al-Qur’an dan Hadis sebagai pedoman hidupnya, melainkan mengikuti hawa nafsunya sendiri. Dalam Surah Al-Jatsiyah ayat 23, Allah berfirman: “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya?” Orang yang kehilangan iman akan cenderung melakukan apa saja yang diinginkannya tanpa memperdulikan batasan-batasan agama.
- Tidak Memiliki Kasih Sayang Iman juga membawa seseorang untuk memiliki kasih sayang terhadap sesama makhluk. Tanpa iman, seseorang bisa menjadi keras hati dan tidak peduli terhadap penderitaan orang lain. Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidak beriman salah seorang dari kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Tanda-Tanda Kehilangan Iman
Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan beberapa tanda yang menunjukkan bahwa seseorang mulai kehilangan imannya. Dengan memahami tanda-tanda ini, kita bisa lebih berhati-hati dalam menjaga iman kita agar tidak tergerus oleh godaan dunia.
- Merasa Nyaman dengan Dosa Ketika seseorang terus-menerus melakukan dosa tanpa merasa bersalah, itu adalah tanda bahwa imannya mulai terkikis. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda, “Seorang mukmin melihat dosanya seperti gunung yang akan jatuh menimpanya, sedangkan orang munafik melihat dosanya seperti lalat yang hinggap di hidungnya.” (HR. Bukhari).
- Kurangnya Rasa Syukur Orang yang kehilangan iman akan merasa tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Mereka selalu merasa kurang dan tidak bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Dalam Surah Ibrahim ayat 7, Allah berjanji bahwa barangsiapa yang bersyukur, maka Dia akan menambah nikmatnya, tetapi barangsiapa yang kufur, maka azab-Nya sangat pedih.
- Menjauhi Ibadah Salah satu tanda paling jelas dari hilangnya iman adalah ketika seseorang mulai menjauhi ibadah, seperti shalat, puasa, dan zikir. Iman yang kuat akan mendorong seseorang untuk rajin beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Sebaliknya, kehilangan iman akan membuat seseorang malas dan acuh tak acuh terhadap ibadah.
Cara Menjaga Iman dan Menghindari Perilaku Buruk
Menjaga iman adalah kewajiban setiap Muslim. Berikut beberapa cara yang diajarkan oleh Al-Qur’an dan Hadis untuk menjaga iman agar terhindar dari perilaku buruk:
- Mendirikan Shalat dengan Khusyuk shalatadalah tiang agama dan menjadi pengingat bagi seorang Muslim untuk selalu berada di jalan yang benar. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 238, Allah berfirman: “Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam sshalatmu) dengan khusyuk.” Shalatyang dilakukan dengan benar akan menjaga seseorang dari perbuatan keji dan mungkar.
- Bersyukur dan Berdoa Rasa syukur dan doa adalah cara ampuh untuk menjaga iman. Dengan bersyukur, kita mengakui bahwa semua nikmat berasal dari Allah, sehingga hati kita tetap terikat kepada-Nya. Rasulullah ﷺ juga mengajarkan doa untuk memohon ketetapan iman: “Ya Allah, tetapkanlah hatiku dalam agama-Mu.” (HR. Tirmidzi).
- Berteman dengan Orang Sholeh Lingkungan sangat mempengaruhi iman seseorang. Rasulullah ﷺ bersabda, “Seseorang itu tergantung agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian memperhatikan dengan siapa ia berteman.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi). Berteman dengan orang sholeh akan membantu kita dalam menjaga iman dan menjauhi perilaku buruk.
Iman adalah fondasi yang menentukan baik atau buruknya perilaku seseorang. Tanpa iman, seseorang akan mudah terjerumus dalam perilaku buruk, seperti maksiat, kesombongan, dan mengikuti hawa nafsu. Ustadz Adi Hidayat mengingatkan pentingnya menjaga iman dengan memperbaiki ibadah, bersyukur, dan menjauhi perbuatan dosa. Dengan iman yang kuat, kita dapat menjaga diri dari segala bentuk keburukan dan menjadi pribadi yang diridhai oleh Allah.