Waktu adalah nikmat yang sangat besar dari Allah SWT. Sayangnya, banyak manusia yang tidak menyadari betapa berharganya waktu, hingga mereka terlambat menyadarinya saat sudah tidak lagi memiliki kesempatan untuk memperbaikinya. Ustadz Adi Hidayat dalam salah satu ceramah singkatnya menegaskan bahwa mereka yang menyia-nyiakan waktu akan merugi, baik di dunia maupun akhirat.
Dalam Islam, waktu bukan sekadar hitungan jam dan hari. Waktu adalah amanah dan ujian yang akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak akan bergeser kaki seorang hamba di hari kiamat hingga ia ditanya tentang lima perkara: tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apa digunakan, tentang hartanya dari mana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan, dan tentang ilmunya apa yang telah diamalkan.”
(HR. Tirmidzi)
Hadis ini menjadi pengingat bahwa waktu yang kita miliki sekarang akan menjadi saksi atas amal perbuatan kita.
Ringkasan Ceramah Ustadz Adi Hidayat: “Rugi Dunia Akhirat karena Waktu Terbuang”
Dalam video singkat berdurasi kurang dari satu menit, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa salah satu kerugian terbesar manusia adalah ketika ia membuang-buang waktu tanpa kebaikan. Ia mengutip surah Al-‘Ashr sebagai pengingat:
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.”
(QS. Al-‘Ashr: 1-3)
Ustadz Adi menekankan bahwa waktu adalah kehidupan. Jika seseorang kehilangan waktu tanpa amal, ia pada hakikatnya telah kehilangan bagian dari hidupnya. Menunda-nunda amal, lalai dalam ibadah, dan tenggelam dalam kesia-siaan adalah bentuk kerugian dunia akhirat yang nyata.
Waktu adalah Aset Tak Tergantikan
Setiap detik yang berlalu adalah kesempatan yang tak bisa diulang. Berbeda dengan harta, jabatan, atau kekuasaan yang bisa dicari kembali jika hilang, waktu yang telah berlalu tak akan pernah kembali.
Allah SWT telah memberikan waktu secara adil kepada semua manusia: 24 jam sehari. Namun, yang membedakan antara yang sukses dan gagal di dunia serta selamat dan celaka di akhirat adalah bagaimana ia menggunakan waktunya.
Ciri Orang yang Rugi Menurut Al-Qur’an
Dalam surah Al-‘Ashr, Allah memberikan gambaran jelas bahwa manusia berada dalam kerugian, kecuali mereka yang memenuhi empat syarat:
- Beriman
- Beramal saleh
- Saling menasihati dalam kebenaran
- Saling menasihati dalam kesabaran
Jika seseorang tidak memanfaatkan waktunya untuk memperkuat keimanan, memperbanyak amal saleh, menebarkan kebaikan, dan bersabar dalam proses itu semua, maka ia termasuk orang yang rugi.
Waktu dan Iman: Dua Hal yang Tak Terpisahkan
Keimanan yang benar tercermin dalam cara seseorang mengelola waktunya. Orang beriman tidak akan menyia-nyiakan waktu dalam hal yang sia-sia, karena ia tahu bahwa setiap detik adalah ladang pahala atau dosa.
Dalam surah Al-Mu’minun ayat 1–3, Allah berfirman:
“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.”
Hal ini menunjukkan bahwa salah satu tanda orang beriman adalah menghindari hal yang tidak bermanfaat, termasuk menyia-nyiakan waktu untuk urusan dunia yang tak berfaedah.
Tips Menghindari Kerugian Akibat Waktu yang Terbuang
Berikut beberapa amalan dan sikap yang bisa diterapkan agar waktu tidak menjadi sebab kerugian:
- Mulai hari dengan niat yang benar – Niatkan semua aktivitas sebagai ibadah kepada Allah.
- Susun agenda harian – Manajemen waktu sangat penting agar tidak terjebak dalam kelalaian.
- Perbanyak zikir dan istighfar – Waktu luang bisa digunakan untuk mengingat Allah.
- Belajar ilmu agama – Manfaatkan waktu untuk memperdalam pengetahuan dan keimanan.
- Jauhi aktivitas yang sia-sia – Seperti bergosip, menonton hal tidak bermanfaat, atau scrolling media sosial berlebihan.
Penutup
Waktu adalah modal utama dalam hidup. Orang yang mampu memanfaatkannya akan beruntung di dunia dan akhirat, sementara yang menyia-nyiakannya akan menyesal saat semuanya sudah terlambat. Ustadz Adi Hidayat mengingatkan kita bahwa rugi dunia akhirat adalah konsekuensi bagi orang yang tak bijak menggunakan waktu.
Mari kita introspeksi, seberapa banyak waktu kita terbuang untuk hal yang sia-sia, dan seberapa banyak waktu yang telah kita gunakan untuk mendekat kepada Allah.
