Shalat adalah tiang agama dan kewajiban utama setiap Muslim. Namun, mengapa masih ada orang yang rajin shalat tetapi tetap melakukan perbuatan yang tidak berguna, bahkan maksiat? Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menguraikan penyebab dan solusi atas fenomena ini berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis. Artikel ini akan mengupas penyebab kurangnya dampak shalat dalam kehidupan seseorang dan bagaimana memperbaikinya agar shalat benar-benar menjadi pembimbing akhlak.
Shalat dan Pengaruhnya dalam Kehidupan
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (QS. Al-Ankabut: 45)
Ayat ini menjelaskan bahwa salah satu fungsi utama shalat adalah menjaga seseorang dari perbuatan keji (fahsyah) dan mungkar. Namun, jika seseorang masih sering melakukan perbuatan yang tidak berguna atau maksiat, ada yang perlu diperbaiki dalam cara ia melaksanakan shalat.
Rasulullah SAW bersabda:
“Banyak orang yang shalat, tetapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali kelelahan dan kepayahan.” (HR. Ahmad)
Hadis ini menjadi pengingat bahwa shalat yang tidak dilaksanakan dengan benar tidak akan memberikan pengaruh positif dalam kehidupan seseorang.
Penyebab Shalat Tidak Berpengaruh
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan shalat tidak memberikan dampak signifikan:
- Tidak Khusyuk dalam Shalat
Khusyuk adalah inti dari shalat. Allah SWT berfirman:“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu mereka yang khusyuk dalam shalatnya.” (QS. Al-Mu’minun: 1-2)Ketika shalat dilakukan hanya sebagai rutinitas atau kewajiban tanpa menghadirkan hati, maka shalat kehilangan kekuatannya untuk membimbing perilaku. - Tidak Memahami Makna Bacaan Shalat
Banyak Muslim yang melafalkan bacaan shalat tanpa memahami artinya. Padahal, bacaan shalat adalah doa dan dzikir yang jika dihayati, dapat memperbaiki hati dan perilaku seseorang. - Tidak Ikhlas dalam Shalat
Shalat yang dilakukan karena riya’ atau sekadar formalitas tidak akan memberikan keberkahan. Allah hanya menerima ibadah yang dilakukan dengan niat tulus karena-Nya. - Lingkungan yang Buruk
Lingkungan yang tidak mendukung nilai-nilai Islam dapat mengurangi dampak shalat. Setelah shalat, seseorang mungkin kembali terpengaruh oleh lingkungan yang buruk.
Pentingnya Shalat yang Berkualitas
Shalat yang berkualitas adalah shalat yang dilakukan dengan penuh kesadaran, khusyuk, dan niat yang ikhlas. Rasulullah SAW bersabda:
“Shalat adalah cahaya.” (HR. Muslim)
Cahaya yang dimaksud adalah petunjuk yang dapat mengarahkan seorang Muslim untuk menjauhi perbuatan yang sia-sia. Untuk mencapai kualitas shalat yang baik, perlu dilakukan beberapa langkah:
- Meningkatkan Pemahaman tentang Shalat
Pelajari arti dan makna setiap gerakan dan bacaan dalam shalat agar lebih mudah menghadirkan hati saat melaksanakannya. - Memperbaiki Wudhu
Rasulullah SAW bersabda:“Sempurnakan wudhu kalian, karena ia adalah kunci shalat yang diterima.” (HR. Muslim)
Wudhu yang dilakukan dengan khusyuk dan sempurna membantu mempersiapkan hati dan pikiran untuk shalat. - Menjaga Lingkungan yang Positif
Bergaul dengan orang-orang yang saleh dan menghadiri majelis ilmu dapat membantu menjaga keimanan dan meningkatkan kualitas shalat.
Tanda Shalat yang Benar
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa salah satu tanda shalat yang benar adalah perubahan positif dalam akhlak dan perilaku seseorang. Allah SWT berfirman:
“Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (QS. Al-Ankabut: 45)
Jika shalat dilakukan dengan benar, seseorang akan:
- Menghindari perbuatan maksiat.
- Menjadi lebih sabar dan rendah hati.
- Menjadi lebih peduli kepada sesama.
Perbuatan yang Tidak Berguna Menurut Islam
Rasulullah SAW bersabda:
“Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak berguna baginya.” (HR. Tirmidzi)
Perbuatan yang tidak berguna meliputi aktivitas yang tidak membawa manfaat bagi dunia maupun akhirat. Contohnya adalah gosip, membuang waktu dengan hiburan yang berlebihan, atau aktivitas yang melalaikan kewajiban.
Cara Meninggalkan Perbuatan yang Tidak Berguna
Agar shalat lebih berpengaruh dalam kehidupan dan menjauhkan seseorang dari perbuatan yang tidak berguna, Ustadz Adi Hidayat memberikan beberapa langkah praktis:
- Memperbaiki Niat
Pastikan setiap perbuatan dilakukan dengan niat yang benar dan tujuan yang jelas. - Mengatur Waktu dengan Baik
Hindari membuang waktu dengan kegiatan yang tidak produktif. Buat jadwal harian yang seimbang antara ibadah, pekerjaan, dan istirahat. - Banyak Berdzikir
Berdzikir di luar waktu shalat membantu menjaga hati tetap bersih dan terhindar dari aktivitas yang sia-sia. - Evaluasi Diri
Luangkan waktu untuk merenungkan aktivitas sehari-hari dan perbaiki kesalahan yang pernah dilakukan.
Kesimpulan
Shalat adalah ibadah yang seharusnya memberikan dampak besar dalam kehidupan seorang Muslim. Jika seseorang masih sering melakukan perbuatan yang tidak berguna meski rajin shalat, maka ada aspek dalam shalatnya yang perlu diperbaiki, seperti khusyuk, pemahaman bacaan, atau niat yang ikhlas.
Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa shalat bukan hanya rutinitas, tetapi juga sarana untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan shalat yang berkualitas, seorang Muslim akan terhindar dari perbuatan keji dan sia-sia, serta menjadi pribadi yang lebih baik di dunia maupun akhirat.