Dalam kehidupan ini, seringkali manusia terlena dengan kesenangan duniawi dan melupakan tujuan utamanya sebagai hamba Allah SWT. Namun, Allah tidak pernah membiarkan manusia terus-menerus berada dalam kesalahan tanpa memberikan peringatan. Melalui firman-Nya dalam Al-Qur’an dan peringatan para nabi serta ulama, Allah memberikan teguran keras bagi siapa saja yang mengabaikan aturan-Nya. Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat mengupas dengan jelas bagaimana peringatan terakhir dari Allah SWT menjadi sebuah tanda penting yang tidak boleh diabaikan oleh umat manusia.
Peringatan dari Allah dalam Al-Qur’an
Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa Dia tidak akan membiarkan manusia hidup begitu saja tanpa ada ujian dan peringatan. Sebagaimana firman-Nya:
“Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155).
Ayat ini menunjukkan bahwa ujian yang diberikan oleh Allah adalah bentuk peringatan agar manusia kembali kepada-Nya. Ujian tersebut bukan hanya berupa kesulitan, tetapi juga bisa datang dalam bentuk kemakmuran yang membuat manusia lalai akan keberadaan Sang Pencipta. Oleh karena itu, manusia harus senantiasa waspada terhadap peringatan-peringatan yang diberikan oleh Allah.
Tanda-Tanda Peringatan Terakhir dari Allah SWT
Menurut Ustadz Adi Hidayat, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Allah sedang memberikan peringatan keras kepada manusia:
- Datangnya Musibah Besar
Ujian berupa musibah besar seperti gempa bumi, banjir, kebakaran hutan, dan bencana alam lainnya sering kali menjadi tanda peringatan dari Allah SWT. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an: “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syura: 30).
Musibah yang datang tidak hanya sebagai cobaan, tetapi juga sebagai peringatan keras agar manusia introspeksi diri dan kembali kepada ajaran Allah.
- Tersebarnya Kemaksiatan dan Kezaliman
Salah satu tanda peringatan terakhir dari Allah adalah semakin meluasnya kemaksiatan dan kezaliman di muka bumi. Rasulullah SAW bersabda: “Apabila zina dan riba telah merajalela di suatu negeri, maka mereka telah menghalalkan diri mereka sendiri dari azab Allah.” (HR. Hakim). Kemaksiatan yang terjadi secara terang-terangan dan meluas menjadi sinyal bahwa Allah akan segera memberikan hukuman atau teguran kepada manusia.
- Munculnya Fenomena Alam yang Tidak Lazim
Fenomena alam yang tidak biasa, seperti perubahan cuaca ekstrem, ledakan gunung berapi, dan fenomena langit lainnya, juga bisa menjadi tanda peringatan terakhir dari Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an: “Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan dijadikan meluap.” (QS. At-Takwir: 1-3).
- Kehilangan Keberkahan dalam Hidup
Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa salah satu peringatan keras dari Allah adalah hilangnya keberkahan dalam hidup seseorang. Meskipun seseorang mungkin memiliki harta yang melimpah, keluarga yang besar, dan kehidupan yang tampaknya sukses, namun jika keberkahan hilang, semua itu tidak akan memberikan kebahagiaan sejati. Hal ini selaras dengan firman Allah: “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi; tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raf: 96).
Mengapa Allah Memberikan Peringatan Terakhir?
Peringatan keras yang Allah berikan bukan tanpa tujuan. Tujuan utamanya adalah agar manusia bertaubat dan kembali ke jalan yang benar. Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dan setiap teguran atau peringatan yang diberikan adalah bentuk kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya agar tidak terjerumus dalam kebinasaan.
Allah SWT berfirman: “Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thaha: 124).
Ayat ini mengingatkan bahwa orang yang mengabaikan peringatan Allah akan mendapatkan konsekuensi yang berat baik di dunia maupun di akhirat.
Bagaimana Menyikapi Peringatan dari Allah?
Untuk menyikapi peringatan keras dari Allah, Ustadz Adi Hidayat menyarankan beberapa langkah penting yang harus dilakukan oleh setiap Muslim:
- Bertaubat dengan Sungguh-Sungguh (Tawbah Nasuhah)
Bertaubat dengan sepenuh hati adalah langkah pertama yang harus diambil ketika kita menyadari adanya peringatan dari Allah. Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat, sebagaimana firman-Nya: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222).
- Memperbanyak Amal Shaleh
Setelah bertaubat, memperbanyak amal shaleh adalah cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menghindari siksa-Nya. Amal shaleh tidak hanya terbatas pada ibadah ritual, tetapi juga mencakup segala bentuk kebaikan kepada sesama manusia.
- Beristighfar dan Memohon Ampunan kepada Allah
Rasulullah SAW menganjurkan agar kita senantiasa beristighfar dan memohon ampunan kepada Allah, karena manusia tidak luput dari kesalahan. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa memperbanyak istighfar, maka Allah akan memberikan jalan keluar dari segala kesusahan, dan dari setiap kesempitan, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Ahmad).
- Meningkatkan Kualitas Iman dan Taqwa
Memperkuat iman dan takwa adalah cara paling efektif untuk menjauhkan diri dari azab Allah. Iman yang kuat akan mendorong seseorang untuk selalu taat kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Kesimpulan: Mengambil Hikmah dari Peringatan Allah
Peringatan keras dari Allah SWT adalah tanda kasih sayang-Nya agar manusia tidak terus-menerus berada dalam kesalahan. Sebagai Muslim, kita harus selalu waspada, introspeksi diri, dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat. Ustadz Adi Hidayat mengingatkan agar kita tidak mengabaikan tanda-tanda peringatan Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Pemaaf bagi mereka yang mau kembali kepada-Nya dengan hati yang bersih dan taubat yang ikhlas.
Mari kita jadikan setiap peringatan dari Allah sebagai momentum untuk memperbaiki diri, meningkatkan amal ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT