Pahala Habis karena Lisan

Lisan adalah salah satu nikmat terbesar yang Allah SWT anugerahkan kepada manusia. Dengan lisan, kita bisa berbicara, berdakwah, dan mengajak pada kebaikan. Namun, di sisi lain, lisan juga dapat menjadi sebab utama seseorang kehilangan pahala, bahkan terjerumus dalam dosa besar.

Ustadz Khalid Basalamah dalam salah satu ceramah singkatnya mengingatkan umat Islam bahwa banyak orang yang rajin beribadah, namun amal mereka sia-sia karena tidak menjaga lisannya. Oleh sebab itu, menjaga lisan adalah kewajiban yang tidak boleh diremehkan.

Lisan dalam Pandangan Al-Qur’an

Allah SWT berfirman:

“Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).”
(QS. Qaf: 18)

Ayat ini menjelaskan bahwa setiap ucapan manusia, baik maupun buruk, akan dicatat oleh malaikat. Maka, ucapan yang sia-sia, menyakiti orang lain, atau mengandung kebohongan bisa menjadi sebab hilangnya pahala.

Allah juga berfirman:

“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik. Sesungguhnya setan menimbulkan perselisihan di antara mereka.”
(QS. Al-Isra: 53)

Ayat ini menjadi peringatan agar seorang Muslim senantiasa menimbang setiap kata yang diucapkan.

Hadis Nabi tentang Bahaya Lisan

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan suatu kalimat yang diridai Allah, yang ia tidak menganggapnya penting, namun dengannya Allah mengangkat derajatnya. Dan sungguh, seorang hamba mengucapkan suatu kalimat yang dimurkai Allah, yang ia tidak menganggapnya penting, namun dengannya ia terjerumus ke dalam neraka.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadis lain beliau bersabda:

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Kedua hadis ini menegaskan bahwa lisan bisa menjadi jalan menuju surga atau neraka.

Ringkasan Ceramah Ustadz Khalid Basalamah

Dalam video ceramah singkatnya, Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan bahwa pahala bisa habis karena lisan. Banyak orang beribadah, shalat, berpuasa, bahkan bersedekah, namun semua itu hilang pahalanya hanya karena lisannya menyakiti orang lain.

Ucapan ghibah, fitnah, mencela, atau perkataan buruk lainnya bisa menghapus amal kebaikan. Bahkan, kata beliau, orang yang suka menyakiti orang lain dengan lisannya akan datang pada hari kiamat dalam keadaan bangkrut karena seluruh pahala ibadahnya diberikan kepada orang-orang yang pernah ia zalimi dengan kata-katanya.

Bentuk-Bentuk Ucapan yang Menghabiskan Pahala

  1. Ghibah (menggunjing)
    Membicarakan aib orang lain tanpa hak.
  2. Namimah (adu domba)
    Menyebarkan cerita untuk memecah belah sesama.
  3. Dusta dan Bohong
    Ucapan yang menipu dan menyesatkan.
  4. Ucapan Kasar dan Cacian
    Perkataan yang menyakiti hati orang lain.
  5. Ucapan Sia-sia
    Perkataan yang tidak bermanfaat dan melalaikan dari dzikir kepada Allah.

Cara Menjaga Lisan agar Tidak Menghapus Pahala

  • Perbanyak dzikir agar lisan terbiasa dengan ucapan baik.
  • Berfikir sebelum berbicara dengan menimbang manfaat dan mudaratnya.
  • Biasakan diam jika tidak ada kebaikan dalam ucapan.
  • Hindari perkumpulan yang mendorong ghibah dan fitnah.
  • Gunakan lisan untuk amar ma’ruf nahi munkar.

Hikmah Menjaga Lisan

  • Membuat hidup lebih tenang tanpa permusuhan.
  • Menjaga pahala ibadah dari sia-sia.
  • Menjadi jalan menuju surga.
  • Menguatkan persaudaraan dan ukhuwah Islamiyah.

Penutup

Lisan adalah amanah yang harus dijaga. Ia bisa menjadi penyelamat menuju surga, namun juga bisa menjadi penyebab kehancuran di akhirat. Seperti yang disampaikan Ustadz Khalid Basalamah, banyak orang yang bangkrut di akhirat bukan karena kurang ibadah, tetapi karena lisannya tidak dijaga.

Maka, marilah kita senantiasa berhati-hati dalam berbicara. Jika ingin pahala kita tetap utuh, jagalah lisan dari ghibah, fitnah, dusta, dan segala ucapan yang buruk.