Setiap orang pasti memiliki kriteria pasangan idaman yang diharapkan akan menemani hidup mereka. Namun, dalam proses mencari jodoh, kriteria yang terlalu tinggi sering kali menjadi penghalang dalam menemukan pasangan. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri dalam salah satu ceramahnya memberikan nasihat penting tentang bagaimana menyesuaikan kriteria pasangan dengan tuntunan syariat Islam, merujuk pada Al-Qur’an dan Hadis.
1. Mengapa Kriteria Pasangan Perlu Diturunkan?
Memiliki kriteria pasangan yang terlalu tinggi bisa menjadi penyebab seseorang sulit menemukan jodoh. Seringkali, seseorang menuntut kesempurnaan yang sebenarnya mustahil didapatkan di dunia. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hujurat ayat 13:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal…” (QS. Al-Hujurat: 13)
Ayat ini menegaskan bahwa manusia diciptakan berbeda-beda. Tidak ada manusia yang sempurna, dan Allah menciptakan kita dengan tujuan agar saling mengenal dan melengkapi satu sama lain. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri mengingatkan bahwa menuntut kesempurnaan dari pasangan hanya akan membawa kekecewaan karena setiap manusia pasti memiliki kekurangan.
2. Pentingnya Memilih Pasangan Berdasarkan Agama
Salah satu kriteria utama yang diajarkan dalam Islam adalah memilih pasangan yang baik agamanya. Rasulullah SAW bersabda:
“Wanita dinikahi karena empat hal: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah yang memiliki agama, niscaya kamu akan beruntung.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa agama adalah prioritas utama dalam memilih pasangan. Banyak orang yang terjebak pada kriteria duniawi seperti harta, kecantikan, atau status sosial, namun melupakan pentingnya agama. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri mengingatkan bahwa memilih pasangan yang shalih atau shalihah akan membantu kita dalam mencapai kehidupan rumah tangga yang penuh dengan keberkahan.
3. Kriteria yang Terlalu Tinggi Bisa Menjadi Penghalang Jodoh
Menurunkan kriteria bukan berarti mengabaikan standar, tetapi lebih kepada menyesuaikan dengan realitas dan tuntunan syariat. Rasulullah SAW juga mengajarkan agar kita bersikap realistis dalam mencari pasangan. Beliau bersabda:
“Apabila datang kepadamu seseorang yang engkau ridai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia. Jika tidak, akan terjadi fitnah dan kerusakan besar di muka bumi.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menekankan pentingnya agama dan akhlak sebagai kriteria utama dalam memilih pasangan. Jika kita menunggu seseorang yang sempurna dalam segala hal, kita mungkin akan kehilangan kesempatan mendapatkan jodoh yang baik. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menegaskan bahwa fokus utama seharusnya pada agama dan akhlak, bukan pada kesempurnaan duniawi.
4. Sikap Tawakal dalam Mencari Jodoh
Mencari jodoh bukan hanya soal kriteria, tetapi juga tentang bagaimana kita berserah diri kepada Allah. Setelah berusaha, langkah selanjutnya adalah tawakal, menyerahkan hasil kepada Allah SWT. Allah berfirman dalam Surah At-Talaq ayat 3:
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya…” (QS. At-Talaq: 2-3)
Ustadz Muhammad Nurul Dzikri mengingatkan bahwa dalam urusan jodoh, kita harus yakin bahwa Allah telah menyiapkan yang terbaik bagi kita. Meskipun terkadang kriteria kita tidak terpenuhi, bisa jadi Allah memberikan yang lebih baik daripada yang kita bayangkan.
5. Berdoa dan Memohon Kemudahan dari Allah
Salah satu upaya penting dalam mencari jodoh adalah berdoa. Rasulullah SAW mengajarkan banyak doa yang bisa kita amalkan agar dipermudah dalam urusan jodoh. Salah satu doa yang bisa diamalkan adalah:
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dari kebaikan yang ada pada pasangan hidupku, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang ada padanya.”
Dengan berdoa, kita memohon kepada Allah agar diberikan jodoh yang baik dan dijauhkan dari pasangan yang bisa membawa keburukan dalam hidup kita. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri juga mengingatkan pentingnya ikhlas dalam berdoa dan tidak hanya memohon kriteria duniawi, tetapi lebih kepada kebaikan agama dan akhlak.
6. Menghadapi Penolakan dengan Ikhlas
Tidak jarang, dalam proses mencari jodoh, kita menghadapi penolakan. Penolakan ini bisa menjadi ujian bagi keimanan kita. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menekankan pentingnya ikhlas dan bersabar ketika menghadapi penolakan. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah seorang Muslim tertimpa suatu kesulitan, kesedihan, maupun cobaan, melainkan Allah akan menghapus dosa-dosanya dengan cobaan tersebut.” (HR. Bukhari)
Penolakan bisa jadi adalah cara Allah untuk menunjukkan bahwa ada yang lebih baik yang telah disiapkan untuk kita. Oleh karena itu, jangan putus asa dalam mencari jodoh dan tetaplah berusaha serta berdoa kepada Allah.
7. Menurunkan Kriteria Bukan Berarti Menurunkan Standar
Menurunkan kriteria pasangan bukan berarti menurunkan standar kualitas, terutama dalam hal agama dan akhlak. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menjelaskan bahwa fokus utama harus tetap pada agama, tetapi kriteria-kriteria tambahan yang bersifat duniawi bisa lebih fleksibel. Seorang Muslim tidak boleh kompromi dalam hal-hal yang berkaitan dengan syariat, tetapi bisa lebih luwes dalam hal-hal yang bersifat sekunder, seperti harta, kecantikan, atau status sosial.
8. Menjaga Niat dan Berprasangka Baik
Dalam mencari jodoh, penting bagi kita untuk selalu menjaga niat dan berprasangka baik kepada Allah. Meskipun prosesnya panjang dan terkadang tidak sesuai harapan, kita harus yakin bahwa Allah mengetahui yang terbaik untuk hamba-Nya. Allah SWT berfirman:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Ustadz Muhammad Nurul Dzikri mengingatkan bahwa dalam setiap langkah mencari jodoh, niat kita harus tetap lurus, yaitu untuk mencari ridha Allah dan membangun rumah tangga yang penuh dengan keberkahan.
Menurunkan kriteria pasangan bukan berarti menurunkan kualitas pilihan kita, tetapi lebih kepada menyesuaikan dengan realitas hidup dan tuntunan syariat Islam. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri mengajarkan pentingnya memilih pasangan berdasarkan agama dan akhlak, bukan semata-mata kriteria duniawi. Dengan berserah diri kepada Allah, berdoa, dan tetap berusaha, insyaAllah kita akan diberikan jodoh yang terbaik sesuai dengan kehendak-Nya.