Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan

Kemerdekaan adalah salah satu nikmat terbesar yang Allah ﷻ anugerahkan kepada sebuah bangsa. Nikmat ini tidak boleh dipandang sebelah mata karena dengannya kita dapat menjalankan ibadah dengan tenang, menuntut ilmu tanpa gangguan, dan membangun kehidupan yang lebih baik. Dalam Islam, bersyukur atas nikmat kemerdekaan termasuk bentuk ketaatan kepada Allah, sebagaimana firman-Nya:

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
(QS. Ibrahim: 7)

Makna Kemerdekaan dalam Pandangan Islam

Kemerdekaan dalam Islam bukan hanya bebas dari penjajahan fisik, melainkan juga kebebasan dari penghambaan kepada selain Allah. Hakikat merdeka adalah ketika seorang hamba hanya tunduk kepada aturan Allah ﷻ dan Rasul-Nya, bukan kepada hawa nafsu atau kekuasaan manusia. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Seutama-utama jihad adalah mengatakan kebenaran di hadapan penguasa yang zalim.”
(HR. Abu Dawud)

Hadis ini menegaskan bahwa kemerdekaan juga mencakup keberanian untuk menegakkan kebenaran dan menolak kezaliman.

Ringkasan Video Ustadz Khalid Basalamah

Dalam potongan video ceramah singkatnya, Ustadz Khalid Basalamah menekankan pentingnya bersyukur atas nikmat kemerdekaan yang telah Allah berikan kepada bangsa Indonesia. Beliau mengingatkan bahwa kemerdekaan bukan sekadar hasil perjuangan fisik para pahlawan, melainkan juga pertolongan besar dari Allah ﷻ.

Menurut beliau, umat Islam hendaknya memanfaatkan kemerdekaan ini untuk memperbanyak ibadah, menegakkan syariat, serta menjaga persatuan umat. Jika kemerdekaan hanya dipakai untuk bermaksiat, maka nikmat tersebut bisa berubah menjadi azab.

Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan

Syukur atas kemerdekaan dapat diwujudkan dengan tiga hal utama:

  1. Syukur dengan hati – menyadari bahwa kemerdekaan adalah nikmat dari Allah, bukan semata-mata hasil usaha manusia.
  2. Syukur dengan lisan – memperbanyak doa dan pujian kepada Allah serta mendoakan para pejuang yang telah berkorban demi kemerdekaan.
  3. Syukur dengan amal perbuatan – memanfaatkan kemerdekaan untuk beribadah, menuntut ilmu, serta berbuat kebaikan bagi masyarakat dan bangsa.

Bahaya Lalai dalam Mensyukuri Kemerdekaan

Kemerdekaan bisa hilang apabila manusia tidak mensyukurinya. Allah ﷻ mengingatkan:

“Dan Allah telah membuat perumpamaan sebuah negeri yang dahulunya aman dan tenteram, rezekinya datang melimpah ruah dari segala tempat; tetapi penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah, maka Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.”
(QS. An-Nahl: 112)

Ayat ini menggambarkan betapa bahayanya jika sebuah bangsa tidak mensyukuri nikmat Allah. Kemerdekaan bisa berubah menjadi kesempitan, bahkan kembali pada penjajahan dalam bentuk lain, seperti penjajahan ekonomi, budaya, atau ideologi.

Mengisi Kemerdekaan dengan Amal Shalih

Sebagai muslim, mengisi kemerdekaan berarti:

  • Menegakkan shalat dan ibadah lainnya dengan tenang tanpa rasa takut.
  • Membangun generasi muda yang berakhlak dan berilmu.
  • Menghindari perpecahan dengan memperkuat ukhuwah Islamiyah.
  • Menggunakan kebebasan untuk berdakwah, menebarkan ilmu, dan amar ma’ruf nahi munkar.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, senggangmu sebelum sibukmu, mudamu sebelum tuamu, dan kayamu sebelum miskinmu.”
(HR. Hakim)

Hadis ini menjadi pengingat bahwa setiap nikmat, termasuk kemerdekaan, harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebelum hilang.

Penutup

Mensyukuri nikmat kemerdekaan adalah kewajiban setiap muslim. Dengan rasa syukur, Allah akan menambah nikmat tersebut dan menjaga bangsa dari kebinasaan. Semoga kita dapat mengisi kemerdekaan ini dengan kebaikan, menjaga persatuan umat, dan semakin mendekatkan diri kepada Allah ﷻ.